Selasa, 24 Desember 2019

Selamat Datang di Rote, Titik Paling Selatan Indonesia

Bukan terluar, tapi terdepan. Selamat datang di Rote, inilah titik paling selatan terdepan Indonesia.

Tim Tapal Batas detikcom bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjelajahi pulau-pulau terdepan Indonesia seperti Rote, Sinabang dan Miangas. Tempat pertama adalah Rote di NTT sebagai pulau terdepan sebelah selatan.

Tapal Batas merupakan program ekspedisi yang menginformasikan bagaimana wajah daerah perbatasan Indonesia. Lengkap dengan kehidupan sosial dan segala macam aspek penunjangnya.

Lewat program ini detikcom bersama Bank BRI akan memberi gambaran kehidupan warga, aparat yang menjaga daerah perbatasan, infrastruktur dan mengenalkan potensi-potensi daerah perbatasan seperti wisata dan lainnya.

20-26 Agustus 2019 kemarin, tim Tapal Batas detikcom berangkat ke Rote. Penerbangan sekitar 1 jam 40 menit dari Jakarta ke Kupang, dilanjutkan tak sampai 30 menit dari Kupang ke Rote.

Dari atas pesawat, terbentang gugusan kepulauannya. Perairannya bergradasi nan menggoda. Garis pantai terlihat putih tanpa cela.

Mendekati Bandar Udara DC Saundale, panorama dari atas pesawat berubah. Terlihat lanskap savana luas, pegunungan sampai area persawahan. Apa ya yang penduduknya tanam di sana?

Rote Ndao atau biasa disebut Rote, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kabupatennya berupa kepulauan dengan total 96 pulau. Namun, hanya 7 pulau yang berpenghuni dengan Pulau Rote sebagai yang paling besar.

Rote dengan luas wilayah 1.280 km2 memiliki penduduk sebanyak 143.155 jiwa, terdiri dari 71.915 jiwa laki-laki dan 71.240 jiwa perempuan, Penduduk ini tersebar di 10 (sepuluh) Kecamatan, yaitu Kecamatan Rote Barat Daya, Kecamatan Rote Barat Laut, Kecamatan Lobalain, Kecamatan Rote Tengah, Kecamatan Pantai Baru, Kecamatan Rote Timur, Kecamatan Rote Barat, Kecamatan Rote Selatan, Kecamatan Ndao Nuse dan Kecamatan Landu Leko.

Sekitar pukul 14.30 WITA, tim Tapal Batas detikcom dan BRI tiba di Rote. Titik paling selatan Indonesia, kami datang!

Selama 7 hari, tim Tapal Batas detikcom menjelajahi Rote. Kami menjelajahi beberapa potensi destinasi wisatanya seperti Pantai Nembrala, Batu Termanu, Tangga 300, Mulut Seribu hingga Pulau Ndana yang tak berpenghuni di bagian paling selatan dari Rote.

Sungguh, pantai-pantai berpasir putihnya begitu elok dipandang. Ombak-ombaknya pun gahar menantang, menanti para peselancar dunia untuk menaklukannya.

Bersama BRI, kami perkenalkan bagaimana geliat kehidupan dan perekonomian masyarakat di Rote. Komoditas agribisnis menjadi sektor utama di bidang pertanian dengan hasilnya seperti padi, jagung dan kacang tanah. Banyak juga masyarakat Rote bekerja sebagai nelayan dan petani rumput laut.

Jangan lupakan soal pohon lontar. Disebut sebagai 'Pohon Kehidupan', sejak dulu hingga sekarang masyarakat Rote menggunakan pohon lontar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya saja, getahnya dijadikan gula untuk dijual bahkan diekspor ke negara lain.

Budaya dari Rote pun menarik untuk dilirik. Topi Ti'i Langga, sebagai topi tradisionalnya bukan sekadar suvenir. Ada nilai-nilai persaudaraan dan persatuan yang tersimpan.

BRI sebagai bank nasional Indonesia berperan sebagai roda penggerak perekonomian di Rote. Lewat program-program yang diberikan, perekonomian Rote terus bergerak ke arah yang lebih baik.

Rote punya banyak cerita dan cinta. Terkadang mungkin karena lokasinya di selatan terdepan Indonesia, sulit rasanya membayangkan seperti apa di sana.

Namun begitu datang dan menjelajahinya, muncul rasa cinta. Mencintai setulus hati negeri ini, sampai bagian 'teras' depannya.

Simak terus artikel dan video Tapal Batas bersama BRI selanjutnya di detikcom dan 20detik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar