Selasa, 24 Desember 2019

Traveler Ini Kunjungi 15.000 Kedai Starbucks di Dunia, Ini Akibatnya

 Traveler ini telah mengunjungi sebanyak 15.000 kedai Starbucks di dunia dalam 22 tahun belakangan. Apa efeknya?

Dilansir CNN, Jumat (13/9/2019), traveler pria bernama asli Winter mengaku telah mengunjungi setidaknya 15.061 lokasi kedai Starbucks https://www.detik.com/tag/starbucks/ di empat benua sejak 1997, katanya. Awalnya dia mencari espresso dan itu adalah jalan baginya keliling dunia.

"Saya menyebutnya hobi yang ekstrem," katanya kepada CNN.

Winter memulai misinya 22 tahun yang lalu dari sebuah kedai Starbucks di Plano, Texas. Hanya ada sekitar 1.500 kedai di AS saat itu, dan dia pikir dia bisa mengunjunginya semua.

Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, begitu juga dengan panjangnya musim dingin, kedai Starbucks ke-30.000 pun dibuka di Shenzhen, China. Itu bikin Winter semakin sulit untuk nongkrong di kedai baru sementara ia masih suka ke salah satunya.

Dia biasanya meminta setetes sampel kopi ke mana pun dia pergi. Jika kedai itu tidak memilikinya, dia akan membeli espresso.

Setelahnya, ia akan mengambil beberapa foto, menambahkannya ke situs webnya dan pergi mengunjungi yang lain. Dia mengulangi itu sebanyak lebih dari 15.000 kali, dan ternyata baru setengah jalan.

Dia selalu berkunjung ke kedai Starbukcs tiap akhir pekan dan menamainya 'Starbucking'. Ia sangat semangat berkendara ratusan kilometer untuk mengunjungi kedai baru atau terbang ke negara lain, termasuk Denmark dan Qatar hanya untuk melihat bagaimana mereka membuatnya.

Tapi, kini pencariannya terasa sedikit membosankan dan langkahnya melambat. Dia harus merawat ibunya yang sakit di Panama dari uang yang diperoleh sebagai programer komputer kontrak.

Dia merasa agak muak dengan kopi. Mengunjungi setiap kedai Starbucks di berbagai negara memang membutuhkan dedikasi, kesabaran dan memang pecandu kafein.

Setelah meminum kopi bernama Pike Place dan Verona selama 22 tahun, ia bisa dibilang bosan dengan hal itu. Dia bahkan belum mencoba semua menunya.

"Sulit berbicara tentang minuman favorit dari Starbucks karena saya tidak menikmati rasa Starbucks lagi," katanya.

Starbucks Plano adalah rumah kedua di mana dia bisa bertemu teman-teman sesamanya. Meski sulit berteman, bertemu sesama pecinta kopi di berbagai benua memberinya koneksi itu.

"Starbucks memberi saya lingkaran pertemanan pertama yang besar," katanya.

Dia tahu bahwa secara teknis tidak mungkin mengunjungi setiap kedai tapi tetap ingin mencapainya. "Aku tidak melihatnya sebagai pekerjaan. Aku melihatnya sebagai tujuan," katanya.

Aksi Bersih Pantai Petugas Pelabuhan Lhokseumawe

Menjaga kebersihan pantai adalah tanggung jawab semua orang. Petugas pelabuhan di Lhokseumawe, Aceh pun membersihkan pantai di sana.

Puluhan petugas dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Lhokseumawe bersama instansi lainnya melakukan aksi bersih-bersih pantai dan laut di Kawasan KP3, Pusong Baru, Lhokseumawe, Aceh. Gerakan ini dilakukan serentak diseluruh Indonesia untuk mengajak masyarakat merawat kawasan pesisir dalam Hari Perhubungan Nasional dan juga memecahkan rekor MURI.

"Gerakan ini merupakan bentuk kepedulian kita dalam menjaga lingkungan pesisir pantai dari berbagai jenis sampah. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari peringatan Hari Perhubungan Nasional,"kata Kepala KSOP Kelas IV Lhokseumawe, Azwar kepada wartawan, Kamis (12/9/2019).

Azwar juga mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan secara serentak di seluruh pelabuhan Indonesia. Aksi bersih-bersih ini nanti akan menambah catatan rekor di Museum Rekor Indonesia.

"Hari ini, Dirjen Perhubungan Laut melakukannya secara serentak di 260 pelabuhan seluruh nusantara dan akan tercatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai aksi membersihkan laut serentak di pelabuhan terbanyak," ujarnya.

Azwar menambahkan dengan adanya kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk pentingnya lingkungan bersih dari berbagai sampah. Serta mampu menurunkan peringkat Indonesia sebagai penghasil sampah laut kedua di dunia.

"Pesan Bapak Menteri Perhubungan, sudah saatnya mengubah pola pikir yang tadinya menganggap laut adalah halaman belakang rumah, menjadi halaman depan rumah kita yang bersih dan indah. Ini Komitmen dari masyarakat laut Indonesia untuk membersihkan laut yang bisa memberikan inspirasi bagi kita dan wisatwan yang datang ke Indonesia," tambah Azwar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar