Jumat, 24 Juli 2020

5 Hari Terasa Gatal, Ternyata Ada Cacing Bersarang di Tenggorokan

 Seorang wanita asal Jepang mengeluh karena rasa gatal di tenggorokan. Hal ini dirasakannya selam lima hari, dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke dokter.
Setelah menjalani pemeriksaan fisik, ternyata ada cacing sepanjang 38 milimeter yang menggeliat di amandel kiri miliknya. Cacing itu diketahui sebagai Pseudoterranova azarasi atau cacing gelang parasit yang biasanya menginfeksi mamalia laut, seperti anjing laut dan walrus.

Dikutip dari Health 24, cacing itu telah berkembang menjadi larva tahap keempat dan menanggalkan kulitnya. Setelah dilakukan tes darah, tidak ada kondisi lain yang bisa dikaitkan dengan adanya parasit dan sakit tenggorokan yang dialami wanita berusia 25 tahun tersebut.

Parasit itu kemungkinan bisa bersarang di dalam tenggorokan wanita tersebut saat masuk ke tubuhnya, dari sashimi, atau sajian ikan mentah yang ia makan. Ini dipercaya karena parasit tersebut paling banyak ditemukan di mamalia laut, jadi diperkirakan parasit ini masuk saat ia mengkonsumsi ikan mentah tersebut.

Tetapi, parasit ini lebih mungkin hadir bukan pada tenggorokan, melainkan di perut. Hal ini karena parasit ini masih terkait dengan cacing gelang parasit umum yang disebut Anisakis simplex, yang diketahui bisa menyebabkan infeksi lambung.

Menkes Serahkan Santunan kepada Keluarga 3 Nakes yang Meninggal di Jateng

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto kembali menyalurkan langsung santunan kepada ahli waris tenaga medis yang meninggal dalam penanganan COVID-19. Kali ini ditujukan kepada nakes di Kota Semarang dan Kabupaten Kudus.
Penyerahan dilakukan oleh Terawan kepada ahli waris di aula RS Tentara Bhakti Wira Tamtama Semarang. Hadir juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam acara tersebut.

"Berangkat dari arahan bapak Presiden, saya diminta untuk mewakili beliau memberikan langsung santunan kepada keluarga para pahlawan medik yang gugur berjuang membantu masyarakat yang mengalami serangan penyakit COVID-19," kata Terawan dalam sambutannya Jumat (24/7/2020).

Terawan menjelaskan santunan tersebut merupakan bentuk penghargaan kepada para tenaga medis yang meninggal dalam perjuangannya melawan COVID-19. Untuk diketahui tiga ahli waris hari ini menerima masing-masing Rp 300 juta.

"Selain santunan kami berikan tanda penghargaan ke pahlawan kesehatan atas dedikasinya menangani COVID-19, kami juga sampaikan langsung insentif," tandasnya.

Tiga tenaga medis yang meninggal dan diberi santunan tersebut adalah Bambang Purnomo, perawat Puskesmas Undakan Kudus, dokter Muhamad Fahmi Arfai, dokter RS Bhayangkara Semarang, dan Rima Vidiyastuti perawat RS Sultan Agung Semarang.

Dalam penyerahan itu, Terawan juga berpesan agar disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan harus ditaati. Pencegahan Corona menurutnya harus dilakukan seirama dengan semua pihak.

"Mari terus berupaya dan beroda agar bencana non alam ini bisa berlalu. Mari samakan langkah kita dengan sinergi. Lakukan protokol kesehatan di setiap lini khidupan dengan disiplin," ujarnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, terkait insentif kepada tenaga medis memang sudah dinanti. ia menyebut insentif untuk 23 rumah sakit yang dilakukan saat ini adalah mereka yang menjadi tanggungjawab pemerintah pusat. Sementara untuk rumah sakit yang ada di bawah wewenang Pemprov Jateng, semua insentif sudah lebih dulu diserahkan.

"Jateng sudah semua. Untuk rumah sakit di wilayah kami sudah semuanya, kepala Dinas Kesehatan sudah melaporkan dan beres. Kalau ada yang belum beres, maka saya minta segera melapor langsung pada kami, nanti akan langsung kami selesaikan," kata Ganjar.
https://nonton08.com/ron-hoppers-misfortune/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar