Rabu, 29 Juli 2020

Ada Obat Apotek di Pabrik Sabu, BPOM Curigai Pelabuhan Tikus

Sebuah pabrik sabu yang terletak di Desa Ketan Ireng, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan berhasil dibongkar. Polisi menyita barang bukti bahan-bahan pembuat sabu yang didominasi obat sediaan farmasi.
"Ada indikasi apotek yang sekarang masih kita dalami. Apakah keterlibatan mereka itu aktif atau pasif," kata Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Rifto Himawan, Senin lalu.

"Sebenarnya barang-barang ini masuk kategori daftar G sehingga proses peredarannya tidak boleh sembarangan ini harus dengan resep dokter. Bagaimana mungkin barang yang harus dengan resep dokter mereka bisa dapatkan tanpa memiliki legalitas kefarmasian kemudian mereka menampung dalam jumlah besar," terang Rofiq.

Terkait hal ini, Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekusor dan Zat Adiktif Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Rita Endang ikut menanggapi. Ia mengatakan, pembelian obat-obat golongan keras yang tidak bisa dibeli sembarangan harus menggunakan resep dokter.

"Memang pembelian obat-obat seperti itu harus menggunakan resep dokter. Tapi, itu dalam kontrol dinas kesehatan, bukan di bawah kuasa BPOM," katanya saat ditemui di Gedung BPOM, Selasa (18/2).

"Kami hanya mengatur dan mengawasi peredaran produknya. Walaupun itu pasti muncul lagi, memang tidak mudah dan sedang tetap diawasi," lanjutnya.

Rita mengatakan, mungkin obat-obat tersebut didapatkan bukan hanya dari apotek. Menurutnya , bisa jadi diselundupkan dari pelabuhan-pelabuhan tikus yang ada di Indonesia.

Dialami Ashraf Sinclair, Kenapa Serangan Jantung Sering Terjadi Pagi Hari?

Kabar duka datang dari penyanyi Bunga Citra Lestari. Suaminya, Ashraf Sinclair, meninggal dunia karena serangan jantung. Dikabarkan, Ashraf tutup usia pada pukul 04.51 WIB.
Serangan jantung adalah kondisi yang sangat mungkin terjadi kapan saja. Namun menurut studi, diketahui serangan jantung lebih sering terjadi pada pukul 6 pagi hingga 12 siang.

"Serangan jantung dan semua kegawatdaruratan kardiovaskular termasuk kematian mendadak akibat penyakit jantung dan stroke, banyak terjadi di pagi hari, terutama tepat saat bangun tidur," tutur Dr Adolfo Bellosillo, kepala Makati Medical Center's Cardiac Rehabilitation and Preventive Cardiology Unit, dikutip dari Business Inquiries.

Saat bangun tidur dan memulai aktivitas harian, tekanan darah sistolik dan denyut jantung menunjukkan lonjakan di jam-jam awal di pagi hari. Kemampuan pembuluh darah untuk melebar sebagai respons dari meningkatnya aliran darah terganggu, dan kemungkinan besar gumpalan darah terbentuk dan akan sulit untuk memecahnya.

Kardiolog dari RS Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta, dr Siska Suridanda Danny SpJP(K), juga menyebytkan fenomena serangan jantung yang sering terjadi di pagi hari terjadi karena tubuh mengeluarkan irama sirkadian.

"Kenapa sering terjadi di pagi hari, karena memang penelitiannya menyatakan demikian, bahwa tubuh manusia ada yang namanya irama sirkadian, jadi di pagi hari itu hormon energik, yang membuat kita bergerak, membuat kita aktif naik kadarnya," ujar dr Siska.

Dilaporkan juga bahwa serangan jantung di pagi hari lebih berbahaya daripada waktu lainnya. Pasien yang mengalami serangan jantung antara waktu tersebut mengalami kerusakan otot jantung lima kali lebih besar.

Oleh karena itu sangat pentung untuk mengenali tanda-tanga serangan jantung. Tanda yang khas misal rasa sakit di dada seperti diremas, ditimpa, atau ditekan. Rasa sakit ini kadang menjalar hingga lengan kiri sehingga muncul sensasi kebas, punggung dan rahang terasa kaku, dan keringat yang sampai membasahi tubuh pasien.
https://nonton08.com/the-haunted-drum/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar