Selasa, 28 Juli 2020

68 Perkantoran di DKI Jadi Klaster Corona, Kenapa Karyawan Rentan Tertular?

Sebanyak 68 perkantoran jadi klaster virus Corona di DKI Jakarta. Ada sekitar 400 karyawan yang akhirnya diisolasi karena positif COVID-19.
Tempat kerja menjadi salah satu area yang rentan akan transmisi virus Corona. Ada beberapa penyebab terjadi klaster penularan COVID-19 di sejumlah gedung perkantoran. Disebutkan oleh, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widiastuti, protokol kesehatan yang tidak dilakukan di waktu tertentu membuat penularan terjadi.

"Contoh di luar kantor jam istirahat makan dan pada saat makan lupa. Kan pasti buka masker dan berhadap-hadapan, itu berisiko," kata Widiastuti di kompleks Balaikota DKI Jakarta, dikutip dari CNN.

Transmisi Corona yang banyak terjadi di kantor juga sempat dipaparkan oleh dr Achmad Yurianto, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, yang kala itu menjabat sebagai Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19.

Menurut dr Yuri, ruang kerja tanpa sirkulasi udara lancar dan hanya mengandalkan sistem pendingin udara akan menyebabkan penularan Corona lebih mudah terjadi. Terlebih saat ini ada kekhawatiran penularan COVID-19 melalui mikrodroplet yang bertahan di udara khususnya di ruangan tertutup.

Selain itu, tidak disiplin menjaga jarak antar rekan kerja juga jadi penyebab transmisi Corona mudah terjadi di kantor. Belum lagi kebanyakan orang menganggap rekan kerja sudah sangat akrab sehingga tak memakai masker dan tak jaga jarak ketika berada di sekitar.

"Meski kita sudah terbiasa bertemu dengan rekan kerja di kantor, perlu diingat bahwa mereka juga berasal dari lingkungan risiko yang beda dengan kita. Oleh karena itu untuk tetap gunakan masker," ujar dr Yuri.

Saat ini sejumlah area perkantoran ditutup mulai dari kantor swasta, pusat pemerintah, BUMN, bahkan internal Pemprov DKI Jakarta. Pemprov DKI Jakarta masih melakukan berbagai penanganan untuk mengatasi kluster perkantoran. misalnya dengan penyemprotan disinfektan, selain penutupan sementara.

Bantah Konspirasi Corona, Jubir Satgas COVID-19 Ingatkan Public Figure

Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menanggapi ramainya teori konspirasi terkait wabah virus Corona COVID-19. Ia mengingatkan agar figur publik berhati-hati dalam menyampaikan informasi.
Dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pada Selasa (28/7/2020), Wiku membantah bahwa wabah Corona merupakan konspirasi. Ia menyebut sudah banyak fakta dan data di seluruh dunia yang bisa jadi bukti.

"Perlu kami tegaskan bahwa COVID-19 bukan konspirasi. Seperti yang kita lihat bersama kasusnya semakin lama semakin meningkat, tidak hanya di Indonesia tapi juga seluruh dunia. Banyak korban berjatuhan, banyak tenaga kesehatan yang gugur," kata Wiku.

"Terkait figur terkenal di mata publik, setiap tindakan atau ucapan yang dikeluarkan oleh figur, terutama yang memiliki perhatian dari masyarakat, agar betul-betul bisa menjaga dan menyampaikan pesan berdasarkan data dan informasi benar dari sumber yang dapat dipercaya. Silahkan bertanya pada para pakar," lanjutnya.

Wiku tidak menjelaskan lebih rinci siapa figur publik yang dimaksud. Namun, di media sosial nama seperti artis Jerinx SID dan Anji belakangan jadi sorotan karena dianggap meremehkan COVID-19.

Jerinx belakangan ini bahkan ikut serta dalam demonstrasi penolakan tes rapid dan swab sebagai syarat administrasi.
https://cinemamovie28.com/wiro-sableng-212-warrior-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar