Kamis, 30 Juli 2020

Heboh Predator Kain Jarik, Ini 5 Pakaian yang Kerap Jadi Objek Fetish

Di media sosial viral soal predator fetish kain jarik. Disebutkan bahwa sang predator yang merupakan mahasiswa di salah satu PTN Kota Surabaya itu berpura-pura melakukan riset dan memanipulasi korbannya agar mau dibungkus dengan kain seperti jenazah.
"Sumpah awalnya gw gak ngira si bisa kena pelecehan sexual kek gini. Gw kek bego banget gak tau mana riset mana hal-hal berbau fetish gini, rada shock juga si gw. Tp karena suatu pertimbangan (takut bertambahnya korban) gw jadi berani speak up," kata salah satu pengguna Twitter yang cuitannya viral.

Fetish menurut penjelasan kamus besar Merriam-Webster merupakan ketertarikan seksual terhadap suatu objek atau bagian tubuh tertentu.

Peneliti dari University of Bologna, Dr Claudia Scorolli, pernah melakukan survei untuk melihat prevalensi berbagai macam jenis fetish. Ia dan timnya mengikuti 381 grup diskusi di internet yang kira-kira melibatkan lebih dari 5.000 individu.

Hasilnya ditemukan bahwa orang yang memiliki fetish pakaian ternyata cukup tinggi. Berikut rincian pakaian yang kerap dijadikan objek fetish:

1. Pakaian di kaki dan bokong (kaus kaki, rok, dan lain-lain) = 33 persen
2. Celana dalam = 12 persen
2. Pakaian menyelimuti seluruh tubuh (seragam, mantel, dan lain-lain) = 9 persen
3. Pakaian bagian atas (jaket, rompi, dan lain-lain) = 9 persen
4. Pakaian pelengkap kepala (topi, dasi, dan lain-lain) = 3 persen

"Studi ini memberikan set data pertama pada area yang informasinya masih sedikit," tulis Scorolli seperti dikutip dari International Journal of Impotence Research, Kamis (30/7/2020).

Positif COVID-19, Dokter di Jakarta Ini Curhat Tak Bisa Cium Bau

Kisah seorang dokter bernama Ardi (25) yang menceritakan dirinya terinfeksi virus Corona COVID-19 ramai diperbincangkan di media sosial. Ardi merupakan salah satu dokter umum di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta Pusat.
Sebelum dinyatakan positif COVID-19, Ardi mengaku mengalami gejala anosmia atau kehilangan indra penciuman. "Gue stres karena kesal nggak bisa nyium apa-apa kaya kehilangan salah satu indra penting," tulis Ardi dalam akun Twitter pribadinya, @Ardilol, Rabu (29/7/2020).

Gejala tersebut mulai Ardi rasakan sejak hari Sabtu (25/7/2020), hingga kini dirinya dirawat. Ia pun telah mencoba berbagai macam cara agar hidungnya bisa normal mencium bau lagi.

"Gue semprot parfum ke hidung gue saking nggak percayanya, still nggak ada bau apa-apa cuma gue sakit saja ke tusuk tajamnya alkohol si parfum," ujarnya.

Ardi menjelaskan gejala ini menyebabkan penciumannya terasa hambar. Bahkan, ia tidak bisa membedakan bau wangi dan busuk. "Kalau makan jadi nggak nafsu karena nggak ada baunya," jelasnya.

Maka dari itu, ia meminta kepada masyarakat yang masih sehat untuk mematuhi protokol kesehatan demi meminimalisir risiko penularan virus Corona, sebelum pada akhirnya menyesal karena terinfeksi.

"Pakai masker saja apa susahnya, bukan buat kalian doang, buat keluarga dan teman kalian. Jangan sampai kalian kena COVID dulu baru percaya, telat," pungkas Ardi.
https://cinemamovie28.com/father-of-the-woman-honda-cape-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar