Rabu, 29 Juli 2020

Siapapun Bisa Mengalami, Kenali Tahapan Serangan Jantung Saat Olahraga

Aktor sekaligus suami penyanyi Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair meninggal dunia pukul 04.51 pagi tadi. Penyebab meninggalnya diduga kuat serangan jantung.
Kabar berpulangnya Ashraf sontak mengagetkan banyak pihak. Terlebih sosoknya dikenal rajin berolahraga dan menerapkan pola hidup sehat.

Meski tidak terjadi pada Ashraf, kasus serangan jantung saat berolahraga kerap kali terjadi. Beberapa atlet juga dikabarkan mengalami serangan jantung saat berolahraga yang kemudian merenggut nyawanya.

Antisipasi risiko kematian mendadak bisa dilakukan dengan mengenali tanda-tanda serangan jantung saat olahraga. Berikut di antaranya:

1. Jantung berdebar
Tubuh terasa panas tidak selalu menjadi tanda serangan jantung saat olahraga. Praktisi kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Jack Pradono Handojo, MHA, menyebut tandanya bisa jadi jantung berdebar-debar hebat dengan frekuensi denyut nadi di atas 160 bpm (beat per minute).

"Biasanya yang terjadi, denyut nadinya naik sampai 180-190 itu sebenarnya udah tanda-tanda bahwa dia udah enggak sanggup lagi," katanya.

2. Sulit mengatur napas
Saat kita mulai merasa sesak atau napas terengah-engah dan sulit untuk lari sambil bicara, maka itu tandanya kita harus mengurangi power.

"Biasanya orang pakai monitor kalau sudah di 180 bpm dia ngasih sinyal. Kemudian kita turunkan temponya, turunkan intensitasnya, turunkan speednya, sampai dia turun lagi ke 150. Baru safe lagi untuk running," katanya.

3. Mata berkunang-kunang atau merasa mual
Jika telah mengalami pusing dan mual, maka kamu sudah harus berhenti. Memaksakan diri berolahraga pada tahap ini bisa berakibat fatal. Saat kepala terasa pening dan pandangan berkunang-kunang, seorang pelari mesti berhenti sejenak karena dikhawatirkan akan pingsan.

"Di titik itu kunang-kunang, tandanya mau jatuh (pingsan)," kata dokter Jack.

4. Blackout atau pingsan
Dekan FKUI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, mengatakan saat oksigen di otak mulai menipis, orang akan pingsan. Meski demikian, di titik itu dia belum meninggal.

"Penanganan ketika pingsan inilah yang paling penting. Ketika dia tidak bernapas, segera berikan oksigen atau pernapasan buatan," katanya.

5. Jantung berhenti bekerja
Orang yang berlari atau berolahraga biasanya akan mengecek kesehatannya terlebih dahulu. Dalam kondisi awal, mereka terlihat sehat. Lalu kenapa bisa terjadi meninggal mendadak?

"Kalau memang dia ini ada gangguan jantungnya, kemudian dengan dia melakukan excercise akhirnya memaksa jantung bekerja keras. Dalam waktu singkat terjadi henti jantung," kata dr Ari.

Ada Obat Apotek di Pabrik Sabu, BPOM Curigai Pelabuhan Tikus

Sebuah pabrik sabu yang terletak di Desa Ketan Ireng, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan berhasil dibongkar. Polisi menyita barang bukti bahan-bahan pembuat sabu yang didominasi obat sediaan farmasi.
"Ada indikasi apotek yang sekarang masih kita dalami. Apakah keterlibatan mereka itu aktif atau pasif," kata Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Rifto Himawan, Senin lalu.

"Sebenarnya barang-barang ini masuk kategori daftar G sehingga proses peredarannya tidak boleh sembarangan ini harus dengan resep dokter. Bagaimana mungkin barang yang harus dengan resep dokter mereka bisa dapatkan tanpa memiliki legalitas kefarmasian kemudian mereka menampung dalam jumlah besar," terang Rofiq.

Terkait hal ini, Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekusor dan Zat Adiktif Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Rita Endang ikut menanggapi. Ia mengatakan, pembelian obat-obat golongan keras yang tidak bisa dibeli sembarangan harus menggunakan resep dokter.

"Memang pembelian obat-obat seperti itu harus menggunakan resep dokter. Tapi, itu dalam kontrol dinas kesehatan, bukan di bawah kuasa BPOM," katanya saat ditemui di Gedung BPOM, Selasa (18/2).

"Kami hanya mengatur dan mengawasi peredaran produknya. Walaupun itu pasti muncul lagi, memang tidak mudah dan sedang tetap diawasi," lanjutnya.

Rita mengatakan, mungkin obat-obat tersebut didapatkan bukan hanya dari apotek. Menurutnya , bisa jadi diselundupkan dari pelabuhan-pelabuhan tikus yang ada di Indonesia.
https://nonton08.com/kembar-5-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar