Rabu, 29 Juli 2020

Direktur Rumah Sakit di Wuhan Meninggal karena Terinfeksi Virus Corona

 Direktur salah satu rumah sakit yang memimpin penanganan wabah virus corona (COVID-19) di kota Wuhan, China, dikabarkan meninggal dunia. Liu Zhiming (51) dari Wuhan Wuchang Hospital meninggal akibat terinfeksi oleh virus.
Dikutip dari The Straits Times, tim medis dari Beijing turut membantu perawatan Liu. Ia dinyatakan meninggal pada Selasa (18/2/2020) pukul 10.54 waktu setempat.

Kematian Liu menambah deretan tenaga medis yang gugur saat menangani wabah virus corona di China. Belum lama dikabarkan seorang dokter 'whistle blower', Li Wenliang (33), yang pertama kali menemukan virus pada Desember 2019 lalu juga meninggal karena virus ini.

Seorang pejabat kesehatan senior di China beberapa hari lalu menyebut ada 1.716 tenaga kesehatan yang terinfeksi virus corona.

Sementara Hingga 17 Februari dilaporkan sudah ada lebih dari 72 ribu kasus virus corona di dunia dan sekitar 1.800 di antaranya meninggal dunia.

Meninggalnya Ashraf Sinclair, Waspada Serangan Jantung Diam-diam

Berita duka kembali datang dari dunia hiburan Tanah Air. Suami musisi sekaligus aktris ternama Bunga Citra Lestari (BCL), Ashraf Sinclair meninggal dunia. Menurut informasi yang beredar, aktor berumur 40 tahun ini meninggal sekitar pukul 04.51 WIB pagi tadi akibat serangan jantung.
Para kerabat dari Ashraf pun mengklaim bahwa Ashraf semasa hidupnya tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan cenderung hidup sehat. Pertanyaannya apakah penyakit jantung bisa menyerang secara diam-diam tanpa menunjukkan gejala sakit jantung pada umumnya?

Dilansir dari website resmi Harvard Health Publishing, ternyata penyakit jantung bisa menyerang diam-diam tanpa disadari. Serangan jantung seperti ini disebut dengan Silent Myocardial Infarction (SMI) yang kebanyakan menyerang 45% pria dibandingkan dengan wanita.

Disebut menyerang diam-diam karena gejalanya tak terlihat seperti penyakit jantung. Pada penderita penyakit jantung biasanya mengalami nyeri pada dada dengan tekanan yang ekstrem, rasa menusuk dan sakit di lengan, leher atau rahang, napas yang pendek secara tiba-tiba, mudah berkeringat dan pusing.

"Gejala SMI biasanya sangat tidak terlihat dan singkat. Biasanya penderitanya tidak menyadari dan bingung makanya mereka mengabaikannya," kata Direktur Program Pencegahan Penyakit Pembuluh Darah Dr Jorge Plutzky dari Rumah Sakit Brigham yang berafiliasi dengan Harvard.

Menurut Plutzky, mereka biasanya hanya merasa tak enak badan karena letih bekerja atau kurang tidur. Bahkan karena gejalanya disertai dengan sakit tenggorokan dan pencernaan, mereka mengira itu hanya maag atau gangguan pencernaan. Lokasi nyeri jantungnya pun biasanya ada di tengah dada, bukan di sisi kiri dada, seperti sakit jantung pada umumnya.

"Mereka biasanya merasa baik-baik saja selama SMI dan membuat mereka abai terhadap tanda awalnya," tambahnya.

Bahkan ada ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Journal of the American Medical Association pada 15 Nov 2015 menyebutkan 80% dari orang-orang tersebut tidak mengetahui bahwa mereka mempunyai penyakit jantung. SMI dan serangan jantung reguler sebenarnya memiliki penyebab yang sama yaitu merokok, kelebihan berat badan, kurang olahraga, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan diabetes.

Metode untuk mendeteksi penyakit jantung jenis SMI ini adalah dengan menggunakan elektrokardiogram (EKG) atau ekokardiogram yang dapat menyoroti kerusakan otot jantung. Metode lainnya adalah dengan tes darah untuk melihat molekuler Troponin T atau sel yang dilepaskan oleh jantung.
https://nonton08.com/ultraman-r-b-the-movie-select-the-crystal-of-bond-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar