Senin, 27 Juli 2020

Kemenkes Pastikan Kondisi 3 WNI Positif di Kapal Pesiar Jepang Stabil

Sebanyak 3 WNI di kapal pesiar Jepang Diamond Princess dinyatakan positif terkena virus corona COVID-19. Ketiga WNI tersebut saat ini tengah ditangani oleh otoritas kesehatan Jepang.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Pengakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr Achmad Yurianto, menjelaskan ketiga WNI tersebut dalam kondisi stabil. Ia memercayakan penuh otoritas kesehatan Jepang dalam menangani ketiga WNI yang positif COVID-19.

"Kondisinya stabil, dan kita tidak meragukan kapasitas yang dimiliki oleh otoritas kesehatan jepang untuk melakukan pelayanan ini," jelasny saat ditemui di Lantai 5 Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (18/2/2020).

Ketiga WNI ini disebut sudah dirawat di RS Jepang. Namun Kemenkes menegaskan identitas dan tempat RS tidak bisa diungkap, karena terkait dengan persoalan etika.

"Bukan menutupi, etikanya seperti itu, identitas, dan nama rumah sakitnya tidak bisa diketahui. Ini untuk menjaga agar masyarakat nantinya tidak takut (datang) ke RS itu, nanti kan sepi, kasian," lanjutnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, hal ini juga diberlakukan pada WNI yang positif terkena COVID-19 di Singapura. Identitas dan nama rumah sakit terkait pasien tersebut tidak dijelaskan.

"WNI ini sakitnya di hari ke-10," ungkapnya.

Nyeri Dada karena GERD atau Serangan Jantung? Ini Bedanya

Nyeri dada merupakan salah satu tanda paling umum pada serangan jantung. Namun faktanya tak semua rasa sakit yang timbul di dada itu disebabkan oleh serangan jantung.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau oleh orang awam kerap disebut asam lambung, juga bisa memicu nyeri dada. Ini yang sering membingungkan, sehingga gejala serangan jantung susah dibedakan dengan asam lambung.

Dampaknya, penanganan serangan jantung kerap terlambat. Alih-alih dibawa ke rumah sakit, karena disangka cuma asam lambung akhirnya cuma diberi minum teh hangat untuk meredakan nyeri.

Seperti dikutip dari Mayo Clinic, segera cari pertolongan bila nyeri dada yang dirasakan disertai gejala berikut, karena kemungkinan berhubungan dengan masalah jantung.

Gejala serangan jantung:
- Timbul rasa sesak, nyeri, dan dada terasa seperti diremas.
- Mual, pencernaan terganggu, mulas atau sakit perut.
- Sesak napas.
- Keringat dingin.
- Kelelahan.
- Mendadak sakit kepala.

Meski tetap harus waspada, nyeri dada dengan gejala seperti ini mungkin lebih berhubungan dengan GERD atau asam lambung.

Gejala asam lambung:
- Timbul sensasi seperti terbakar yang berasal dari perut dan naik ke atas
- Umumnya terjadi akibat langsung berbaring atau membungkuk setelah makan.
- Tidur sebelum 2 jam setelah makan juga dapat memicu asam lambung.
- Mulut terasa asam, terutama ketika berbaring.
- Isi perut terasa naik ke atas hingga ke tenggorokan.
- Dapat reda dengan meminum antasida.

Seperti Dialami Ashraf, Apa Pria Paling Rentan Kena Serangan Jantung?

Aktor Ashraf Sinclair meninggal di usia 40 tahun pada Selasa (18/2) pagi, diduga karena serangan jantung. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler. Lebih dari tiga perempat kematian akibat penyakit kardiovaskuler terjadi di negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang, salah satunya Indonesia.
Faktanya, serangan jantung bisa terjadi kepada siapa saja, baik tua, muda, pria dan wanita. Namun, dikutip dari Harvard Health Publishing, 45% serangan jantung merupakan Silent Myocardial Infarction (SMI) atau serangan jantung diam-diam yang menyerang pria lebih banyak daripada wanita.

Senada, Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita mengatakan pria memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung daripada wanita pada usia yang lebih muda. Hal tersebut dikarenakan pengaruh faktor hormon pada wanita. Perempuan 10 tahun lebih lambat terkena serangan jantung dibanding pria.

"Namun setelah menopause, risiko wanita terkena serangan jantung sama dengan pria. Selain faktor jenis kelamin, usia seseorang juga merupakan faktor risiko yang tak bisa diubah. Seseorang akan lebih tinggi terkena risiko penyakit jantung seiring bertambahnya usia," jelas dr Adeline kepada detikHealh baru-baru ini.

dr Adeline menjelaskan, serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat. Sumbatan umumnya terjadi akibat penumpukan lemak kolesterol, atau material lain, yang membentuk plak di pembuluh darah dan kemudian Plak tersebut dapat pecah lalu terbawa aliran darah, kemudian memicu sumbatan di tempat lain.
https://nonton08.com/mothers-job-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar