Rabu, 29 Juli 2020

Tak Lagi 14 Hari, CDC Ubah Masa Isolasi Pasien Corona Bergejala Ringan-Sedang

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat AS (CDC) merevisi pedoman virus Corona COVID-19 terkait masa isolasi. CDC mengatakan pasien Corona dengan gejala ringan hingga sedang hanya perlu menyelesaikan 10 hari isolasi.
Saat dokter dan ilmuwan terus mendapatkan pengetahuan yang lebih baik tentang virus Corona baru dan lebih banyak penelitian yang dirilis, CDC menemukan bahwa mereka yang memiliki kasus COVID-19 ringan tidak harus dikarantina selama 14 hari. Mereka juga tidak perlu dites kembali sebelum kembali bekerja.

Ilmuwan menemukan bahwa 10 hari setelah timbulnya gejala, pasien Corona yang mereka pelajari tidak memiliki virus yang berpotensi mereplikasi. Sekitar 88 persen pasien dengan kasus virus Corona parah ditemukan tidak berisiko menularkan virus lagi setelah 10 hari, dan 95 persen pasien setelah 15 hari.

CDC juga menjelaskan sebuah studi menemukan bukti infeksi ulang atau reinfeksi dalam tiga bulan pertama sejak dinyatakan positif Corona tidak mungkin terjadi. Namun, jika seseorang menunjukkan gejala setelah tiga bulan, mereka mungkin dinyatakan tertular virus Corona kembali. Hanya ada bukti terbatas yang menunjukkan infeksi ulang atau reinfeksi Corona, menurut CDC.

Keputusan pengubahan pedoman masa isolasi yang dilakukan CDC, berdasarkan gejala Corona yang dilaporkan pasien secara umum. Khususnya pada pasien Corona bergejala ringan hingga sedang.

Berikut daftar gejala virus Corona menurut CDC:

- Demam atau kedinginan
- Batuk
- Napas pendek atau sulit bernapas
- Kelelahan
- Otot atau sakit tubuh
- Sakit kepala
- Kehilangan rasa atau bau baru
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau berair
- Mual atau muntah
- Diare

CDC telah menyusun daftar tanda peringatan atau kondisi yang harus diwaspadai terkait virus Corona COVID-19 seperti berikut:

- Kesulitan bernapas
- Nyeri atau tekanan yang menetap di dada
- Ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga
- Bibir atau wajah kebiruan

CDC merekomendasikan seluruh masyarakat untuk mewaspadai tanda atau gejala yang dirasakan. Sebaiknya, langsung menghubungi pihak medis agar bisa segera teratasi dengan tepat.

75 Persen Pasien Corona Alami Kerusakan Organ, Mirip Efek Serangan Jantung?

Para ahli mengklaim 75 persen pasien Corona bisa mengalami kerusakan organ mirip dengan efek serangan jantung. Para dokter yang memerangi pandemi COVID-19 ini sebelumnya telah memperingatkan bahwa infeksi pernapasan berisiko menjadi 'pembunuh multi-organ'.
Saat ini, dua penelitian baru mengungkap sejauh mana kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh virus Corona pada jantung. Penelitian dari Jerman menemukan bahwa 78 persen pasien yang telah pulih dari COVID-19 memiliki perubahan pada organ vital.

Sementara itu, 76 dari 100 orang yang sembuh, saat diteliti menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang serupa dengan serangan jantung. Penelitian terpisah yang juga dilakukan di Jerman, menemukan jumlah virus yang lebih tinggi di jantung, pada lebih dari separuh pasien yang meninggal akibat COVID-19.

Kerusakan jangka panjang
Para ahli mengatakan belum jelas berapa lama kerusakan itu terjadi. Apakah itu dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, atau masalah jantung lainnya.

Namun, temuan ini menjelaskan mengapa beberapa pasien mengalami kondisi lemah dan lelah setelah pulih dari virus Corona COVID-19. Para peneliti juga mengatakan temuan mereka harus digunakan untuk membantu dokter memantau kesehatan jantung jangka panjang dari pasien COVID-19 yang pulih.

Penelitian yang dipimpin tim Rumah Sakit Universitas Frankfurt, Jerman, pada studi pertama, diterbitkan dalam jurnal JAMA, mengamati pemindaian MRI terhadap 100 orang yang dinyatakan positif Corona antara April hingga Juni 2020.

Kelompok pertama berjumlah 50 orang, memiliki rentang usia yang sama, begitu pula dengan jenis kelamin, dan ras, kelompok ini dianggap memiliki kesehatan jantung normal dan tidak menggunakan obat jantung sebelum tertular virus Corona. Kelompok lain dari 57 pasien memiliki faktor risiko masalah jantung, seperti diabetes, merokok, atau memiliki kondisi kesehatan lain yang mendasarinya.
https://kamumovie28.com/nande-koko-ni-sensei-ga-episode-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar