Rabu, 23 Desember 2020

Diminta Jokowi Jaga Stabilitas Harga, Ini Strategi M Lutfi

Menjaga kestabilan harga barang jadi prioritas utama bagi Menteri Perdagangan M Lutfi yang baru saja dilantik. Terlebih lagi di tengah momen natal dan tahun baru (Nataru) biasanya lonjakan harga barang akan terjadi.

Lutfi mengatakan pihaknya akan menjaga kelancaran distribusi arus barang, khususnya barang-barang kebutuhan pokok. Hal ini dilakukan agar pasokan barang bisa dijaga dengan baik selama Nataru.


"Kan gini kan untuk menjaga barang ini, arus barang itu mesti kita jamin kan tentu kita ingin supaya supply nggak terganggu, terutama natal dalam beberapa hari dan tahun baru dalam beberapa minggu ke depan," ujar Lutfi ditemui di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020).


Usai dilantik dan melakukan serah terima jabatan dengan Agus Gumiwang, menteri sebelumnya, Lutfi mengatakan akan segera melakukan pengecekan distribusi arus barang ke Dirjen Perdagangan Dalam Negeri. Dia ingin menjamin kelonjakan harga tidak terjadi.


"Saya ingin mengecek kepada Dirjen Perdagangan Dalam Negeri dulu untuk memastikan bahwa seluruh barang, apa yang bisa kita laksanakan hari ini, untuk menjamin tidak ada kelonjakan harga yang besar dan memberatkan masyarakat," kata Lutfi.


Dia menjelaskan harga barang memang harus tetap stabil, hal itu dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah pandemi COVID-19.


"Yang saya bilang tadi menjaga daya beli masyarakat," ujarnya.


Lutfi pun mengatakan salah satu dari tiga tugas utamanya menjadi Mendag adalah untuk menjaga kestabilan harga dan menekan angka inflasi.


"Jadi waktu dipanggil pak Jokowi, pak Jokowi pesan 3 hal, hal itu adalah menjaga kestabilan harga terutama inflasi," ujar Lutfi.

https://movieon28.com/movies/critical-eleven/


Kongres AS Restui Stimulus Tambahan, Dolar Berotot!


 Kongres Amerika Serikat (AS) telah mengesahkan tambahan stimulus pandemi virus Corona (COVID-19) sebesar US$ 892 miliar atau sekitar Rp 12.755 triliun (kurs Rp 14.300). Hal itu membuat dolar AS menguat tipis pada perdagangan semalam.

Dilansir dari Reuters, Rabu (23/12/2020), Kongres AS telah mengesahkan RUU stimulus AS semalam. Stimulus itu akan segera diluncurkan jika Presiden Donald Trump sudah memberikan persetujuan. Meski ada kekhawatiran varian virus baru Corona dari Inggris, namun pengesahan RUU stimulus itu cukup mendongkrak optimisme pada pasar.


Penguatan dolar itu terjadi meski bursa saham terpukul karena sentimen negatif dari varian baru COVID-19 itu. Penguatan dolar AS menyebabkan sejumlah mata uang seperti dolar Australia dan Selandia Baru melemah terhadap greenback.


"Momentum, posisi pasar, dan kemiringan di pasar opsi semua memperingatkan risiko koreksi sisi atas dolar, bahkan jika waktu yang tepat sulit untuk diprediksi," kata Kepala Strategi Pasar di Bannockburn Global Forex Marc Chandler.


Dalam perdagangan semalam, indeks dolar naik 0,6% menjadi 90,675, karena euro turun 0,7% menjadi $ 1,2156. Dolar naik 0,4% versus yen menjadi 103,70 yen.


Dolar Australia turun 0,8% menjadi US $ 0,7525. Dolar Selandia Baru turun 0,7% menjadi US $ 0,7044. Tak hanya itu, poundsterling juga tergelincir terhadap dolar, turun 0,9% menjadi $ 1,3350. Pound juga tergelincir terhadap euro, turun 0,1% pada 91,03 pence per euro.


Meski begitu, prediksi dolar kembali melemah tetap ada. Pasalnya, penentuan harga dalam pemulihan pandemi yang mengangkat harga komoditas dan menguntungkan eksportir dan mata uang mereka dengan mengorbankan dolar AS. Hal itu senada dengan pendapat dari Direktur pelaksana, analisis mata uang global di Action Economics Ronald Simpson.

https://movieon28.com/movies/arwah-tumbal-nyai-part-tumbal/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar