Kamis, 24 Desember 2020

WHO Akan Gelar Pertemuan Terkait Varian Baru Corona Inggris

 Saat ini, varian baru virus Corona Inggris diketahui telah menyebar ke beberapa negara, seperti Australia, Denmark, Belanda, hingga Italia. Persebarannya mengkhawatirkan karena disebut-sebut lebih cepat menyebar dan 70 persen lebih menular.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (22/12/2020) kemarin mengatakan pihaknya akan mengumpulkan para anggotanya untuk membahas cara penanganan varian baru Corona tersebut.


Hans Kluge, direktur regional WHO Eropa mengatakan bahwa mereka telah memantau dengan cermat penyebaran varian baru Corona tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan mengumpulkan negara-negara anggota untuk membahas strategi pengujian, mengurangi penularan, dan membicarakan soal risikonya.


Berdasarkan keterangan dari juru bicara WHO Eropa, pertemuan tersebut akan dilaksanakan pada Rabu (23/12/2020) pukul 10.00 pagi waktu setempat.


"Ini akan menjadi pertemuan tertutup para ahli, bukan pertemuan perencanaan, dan merupakan kesempatan bagi otoritas kesehatan Inggris untuk memberikan perkembangan terbaru tentang situasi dan menjawab pertanyaan terkait," kata juru bicara WHO yang dikutip dari The Straits Times, Rabu (24/12/2020).


Negara-negara yang termasuk dalam WHO Eropa terdiri dari 53 negara, termasuk Rusia dan beberapa negara di Asia Tengah. Tak hanya itu, Kluge mengatakan pihaknya akan membatasi perjalanan untuk menahan penyebaran varian baru Corona itu, sampai mereka mendapat informasi yang lebih baik.


"Rantai pasokan untuk barang-barang penting dan perjalanan penting harus tetap memungkinkan," ucap Kluge.


Selama akhir pekan, WHO Eropa mendesak untuk menahan strain baru dan meminta negara anggotanya untuk berbagi data terkait virus tersebut jika memungkinkan. Khususnya melaporkan jika menemukan varian baru virus tersebut.

https://nonton08.com/movies/durgamati/


Harapan Asosiasi Profesi Kesehatan untuk Menkes-Wamenkes yang Baru


Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari Rabu (23/12/2020), resmi melantik Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono. Keduanya menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai pemegang komando kebijakan bidang kesehatan di Indonesia.

Penunjukan Budi Gunadi Sadikin sempat menuai kontroversi karena dinilai tidak memiliki latar belakang profesi kesehatan. Namun, beberapa organisasi profesi kesehatan tetap menempatkan harapan pada Menteri Budi, yang merupakan lulusan fisika nuklir, dengan pengalamannya yang baru.


"Selalu ada harapan terobosan untuk Menkes yang baru, walaupun bukan dari kalangan medis," kata drg Ahmad Syaukani, SpOrt, dari Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan ketua cabang Jakarta Pusat.


"Harapannya kerja sama dapat dijalin baik dengan stake holders yang merupakan kunci penting untuk pembangunan kesehatan di Indonesia, terutama menghadapi pandemi COVID-19 ini," lanjutnya saat dihubungi detikcom pada Rabu (23/12/2020).


Sementara itu Dr Masdalina Pane, MSc, dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) berharap ada solusi terhadap masalah birokrasi di sistem kesehatan saat ini. Menkes Budi diharap dapat berani melawan mafia kesehatan.


"Yang mampu membuat terobosan dan berani melawan mafia industri kesehatan, ini susah," kata Dr Pane saat dihubungi secara terpisah.


Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) juga memberikan komentar lewat Wakil Ketua Keri L. Dandan. Duet Menkes Budi dan Wamenkes Dante diharap bisa mengatasi masalah kesehatan dari sisi hal yang mendasar (substansi) serta hal strategius (manajerial).


"Titip aja bisa mengakomodir semua elemen yang terlibat dalam sistem kesehatan nasional, terutama kalau dari saya mah apoteker. Peran apoteker dalam sistem kesehatan nasional," pungkasnya.

https://nonton08.com/movies/the-myth/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar