Sabtu, 26 Desember 2020

Liburan Butuh Variasi? Ini 4 Tips Bercinta di Kamar Mandi

 Bercinta dengan gaya itu-itu saja mungkin membosankan, tetapi menjajal berbagai variasi juga tak selalu bisa dilakukan di tengah kesibukan. Nah mumpung libur, mungkin tertantang untuk bercinta di kamar mandi?

Seks di bawah guyuran air hangat tidak hanya menantang, tetapi juga dipercaya memberikan manfaat kesehatan. Otot-otot dan persendian yang tegang akan terasa lebih nyaman karena peredaran darah lebih lancar.


Aliran darah yang lebih lancar juga membuat kulit lebih sensitif terhadap sentuhan. Karenanya, sensasi bercinta jadi lebih menggairahkan.


Tetapi ingat, bercinta di kamar mandi tentu berbeda dengan di atas ranjang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan.


1. Jaga keseimbangan

Posisi bercinta yang paling memungkinkan untuk dilakukan di kamar mandi adalah berdiri. Pastikan bisa menyangga tubuh dengan baik agar tidak terjatuh, mengingat permukaan kamar mandi lebih keras dibanding saat di kasur.


Variasi gaya yang terlalu kompleks tidak dianjurkan karena mengganggu keseimbangan.


2. Awas terpeleset!

Lantai yang licin sangat berisiko menyebabkan terpeleset lalu jatuh. Selain dengan memilih gaya yang lebih simpel agar tidak mudah jatuh, bisa juga dengan memberikan alas khusus di lantai kamar mandi sehingga tidak terlalu licin.


Posisi apa yang paling direkomendasikan untuk bercinta di kamar mandi?


KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA


Ruam Biasa Vs Ruam Gejala COVID-19 Seperti Dialami Dewi Perssik, Ini Bedanya


Pedangdut Dewi Perssik mengumumkan bahwa ia terpapar virus Corona dan mengalami gejala yang tak biasa, yaitu munculnya ruam di kulit. Hal itu disampaikan melalui unggahan di akun Instagramnya.

"Jadi timbul kemerahan ini adalah salah satu yg timbul dari mereka yg terkena covid sekitar 20%. Nah ini jadi bahan renungan buat kita semua dan teguran buatku juga untuk menggugurkan dosa2ku, dan bahwa covid itu nyata," tulisnya.


Munculnya ruam di kulit akibat COVID-19 seperti yang dialami Dewi Perssik menjadi gejala yang tak biasa. Studi yang dilakukan oleh King's College, London menyoroti bahwa ruam kulit yang terus-menerus dapat menjadi gejala infeksi COVID-19 setelah batuk, demam, dan sesak napas.

https://movieon28.com/movies/lost-highway/


Apa saja perbedaan antara ruam kulit biasa dengan ruam akibat COVID-19?


Penyebab munculnya ruam biasa dan ruam COVID-19

Ruam biasa pada kulit bisa disebabkan karena peradangan, stres, efek samping obat, eksem, atau alergi. Kondisi itu juga biasanya mengindikasikan seseorang terpapar virus, seperti bintik merah yang merupakan penanda cacar air.


Pada pasien COVID-19, ruam muncul karena pembuluh darah yang meradang. Kepala departemen dermatologi di Howard University dr Ginette Okoye, menggambarkannya sebagai perubahan warna ungu kemerahan pada jari kaki, disertai dengan pembengkakan dan nyeri atau disebut sindrom COVID toes.


dr Okoye mengungkapkan COVID toes tak perlu dikahwatirkan, itu bisa menjadi tanda bahwa kekebalan tubuh meningkat terhadap virus Corona. Ruam ini juga cenderung terjadi pada pasien yang bergejala ringan.


Namun para ahli masih memperdebatkan apakah fenomena ini benar-benar terkait dengan gejala COVID-19.


"Masih ada kontroversi dengan penelitian yang menemukan hubungan (antara ruam dengan COVID) dan penelitian lain yang gagal menemukan hubungan itu," ujar profesor dermatologi klinis di University of California Raja Sivamani dikutip dari Abc News.

https://movieon28.com/movies/body-heat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar