Selasa, 22 Desember 2020

Jadi Menkes RI Pertama yang Bukan Dokter, Ini Kiprah Budi Gunadi Sadikin

 Penunjukan Wakil Menteri BUMN Budi Sadikin Gunadi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Kesehatan yang baru menggantikan Terawan Agus Putranto mendapat sorotan. Ini pertama kalinya Menkes RI tidak dijabat oleh dokter.

Dilihat latar belakang akademisnya, Budi Gunadi Sadikin adalah seorang lulusan Fisika Nuklir Institut Teknologi Bandung (ITB). Dalam perjalan kariernya, ia banyak berkecimpung di perbankan.


Sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara I, Budi Gunadi Sadikin antara lain membidangi BUMN Kesehatan dan Farmasi. Ia juga terlibat aktif dalam penanggulangan pandemi COVID-19 sejak pertama kali penyakit ini masuk Indonesia, Maret 2020.


Pria kelahiran Bogor, 6 Mei 1964 ini antara lain terlibat dalam pengadaan:


20 alat PCR test dengan kapasitas lebih dari 10,000 test/hari atau 28 persen dari kapasitas nasional

Vaksin Covid serta membuat sistem pelaksanaan dan distribusi vaksin.

Obat penyembuhan (thereupatic) Covid-19

Budi Gunadi Sadikin juga aktif memonitor dan mengelola 70 rumah sakit BUMN. Salah satunya dalam menaikkan kapasitas tempat tidur RS BUMN menjadi lebih dari 6.500.

https://tendabiru21.net/movies/remember-me/


Update Corona RI 22 Desember: Tambah 6.347 Kasus, Total Positif 678.125


 Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 pada Selasa (22/12/2020) bertambah 6.347 kasus. Total positif sebanyak 678.125 kasus, sembuh 552.722 kasus, dan meninggal 20.257 kasus.

Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini tercatat sebanyak 49.806, sedangkan suspek yang diamati sebanyak 69.343.


Detail perkembangan COVID-19 di Indonesia pada Selasa (22/12/2020) adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 6.347 menjadi 678.125

Pasien sembuh bertambah 5.838 menjadi 552.722

Pasien meninggal bertambah 172 menjadi 20.257

Sebelumnya pada Senin (21/12/2020) tercatat jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 671.778, sembuh 546.884, dan meninggal 20.085 kasus.


Budi Gunadi Sadikin Gantikan Terawan, Kata Siapa Menkes Harus Dokter?


Presiden Joko Widodo mengumumkan reshuffle kabinet. Salah satu yang diganti adalah Menteri Kesehatan yang sebelumnya dijabat Terawan Agus Putranto. Untuk posisi tersebut, Jokowi menunjuk Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.

Hal ini menjadi sorotan publik karena Budi bukan seorang dokter. Ia lebih dikenal sebagai seorang profesional yang punya banyak sepak terjang di dunia perbankan.


Beberapa pakar pernah ikut berkomentar terkait perlu atau tidak jabatan Menteri Kesehatan selalu ditempati orang yang berprofesi dokter. Berikut rangkuman detikcom dari beragam sumber.


Perlukah jabatan Menkes selalu ditempati seseorang yang berprofesi dokter?

Mendiang dr Kartono Muhammad yang mantan ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sempat mengatakan calon Menteri Kesehatan tidak harus dari kalangan dokter.


"Menteri kesehatan tidak harus dokter, yang penting punya visi untuk membuat rakyat sehat. Jangan terpaku mentang-mentang Kementerian Kesehatan isinya harus dokter semua," ujar dr Kartono saat itu.


Hal senada juga disampaikan Prof Hasbullah Thabrany, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI). Kala itu ia menegaskan posisi Menteri Kesehatan sifatnya adalah manajerial.


"Sederhana saja, yang penting harus sejalan dengan Jokowi," ujar Prof Hasbullah Thabrany, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Minggu (10/8/2014).


"Tidak perlu dokter. Menteri kan sifatnya manajerial," kata Thabrany.


Namun, tak sedikit yang menilai Menteri Kesehatan tetap harus dijabat oleh dokter. Seperti yang disampaikan Ari Fahrial Syam, akademisi sekaligus praktisi klinis ini menyoroti pentingnya latar belakang kesehatan dalam menjalankan jabatan sebagai Menkes.


"Tugas menteri kesehatan tidak bisa dikerjakan selain oleh dokter. Dia harus tahu apa yang dia manage. Susah tahu masalahnya bila dia tidak bekerja di situ," kata dokter yang praktik di RSCM Jakarta.

https://tendabiru21.net/movies/mother/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar