Rabu, 23 Desember 2020

Kongres AS Restui Stimulus Tambahan, Dolar Berotot!

 Kongres Amerika Serikat (AS) telah mengesahkan tambahan stimulus pandemi virus Corona (COVID-19) sebesar US$ 892 miliar atau sekitar Rp 12.755 triliun (kurs Rp 14.300). Hal itu membuat dolar AS menguat tipis pada perdagangan semalam.

Dilansir dari Reuters, Rabu (23/12/2020), Kongres AS telah mengesahkan RUU stimulus AS semalam. Stimulus itu akan segera diluncurkan jika Presiden Donald Trump sudah memberikan persetujuan. Meski ada kekhawatiran varian virus baru Corona dari Inggris, namun pengesahan RUU stimulus itu cukup mendongkrak optimisme pada pasar.


Penguatan dolar itu terjadi meski bursa saham terpukul karena sentimen negatif dari varian baru COVID-19 itu. Penguatan dolar AS menyebabkan sejumlah mata uang seperti dolar Australia dan Selandia Baru melemah terhadap greenback.


"Momentum, posisi pasar, dan kemiringan di pasar opsi semua memperingatkan risiko koreksi sisi atas dolar, bahkan jika waktu yang tepat sulit untuk diprediksi," kata Kepala Strategi Pasar di Bannockburn Global Forex Marc Chandler.


Dalam perdagangan semalam, indeks dolar naik 0,6% menjadi 90,675, karena euro turun 0,7% menjadi $ 1,2156. Dolar naik 0,4% versus yen menjadi 103,70 yen.


Dolar Australia turun 0,8% menjadi US $ 0,7525. Dolar Selandia Baru turun 0,7% menjadi US $ 0,7044. Tak hanya itu, poundsterling juga tergelincir terhadap dolar, turun 0,9% menjadi $ 1,3350. Pound juga tergelincir terhadap euro, turun 0,1% pada 91,03 pence per euro.


Meski begitu, prediksi dolar kembali melemah tetap ada. Pasalnya, penentuan harga dalam pemulihan pandemi yang mengangkat harga komoditas dan menguntungkan eksportir dan mata uang mereka dengan mengorbankan dolar AS. Hal itu senada dengan pendapat dari Direktur pelaksana, analisis mata uang global di Action Economics Ronald Simpson.


"Saya masih berpikir dolar akan tetap berada di bawah tekanan signifikan. Karena ekuitas AS yang dinilai terlalu tinggi dan terlalu mahal, "kata Simpson.


Menurutnya, mata uang negara-negara berkembang akan terus menguat terhadap dolar AS. Pasalnya, ia memproyeksi perekonomian di negara-negara berkembang punya peluang tumbuh setelah pandemi.


"Setelah COVID mereda, akan ada lebih banyak peluang di pasar negara berkembang," pungkas Simpson.

https://movieon28.com/movies/verses-of-love-2/


3 Titah Jokowi buat M Lutfi yang Ditunjuk Jadi Mendag


Presiden Joko Widodo telah melantik Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan yang baru. Lutfi menggantikan Agus Suparmanto di pos kepemimpinan Kementerian Perdagangan.

Ditemui usai melakukan serah terima jabatan di Kantor Pusat Kemendag, Jakarta Pusat, Lutfi memaparkan 3 pesan khusus dari Jokowi setelah ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan.


Pesan yang pertama adalah Lutfi diminta menjaga kestabilan harga barang, utamanya menjaga angka inflasi tidak tinggi.


"Jadi waktu dipanggil pak Jokowi, pak Jokowi pesan 3 hal, hal itu adalah menjaga kestabilan harga terutama inflasi," ujar Lutfi di Kantor Pusat Kemendag, Rabu (23/12/2020).


Pesan yang berikutnya adalah Lutfi diminta untuk membantu bisnis para pengusaha UMKM. Dia mengatakan, Jokowi meminta UMKM lebih banyak bisa melakukan ekspor barang.


"Kedua beliau titip pesan bahwa mesti dibantu UMKM, pasar ekspor diperbaiki strukturnya kalau-kalau perlu panggil konsultan dari Balai Latihan Ekspor," kata Lutfi.


Yang terakhir, Lutfi menjelaskan Jokowi meminta agar perdagangan internasional Indonesia bisa merangsek ke pasar-pasar negara non tradisional. Dia diminta lebih banyak menekan perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).


"Yang ketiga adalah bagaimana kita menembus pasar non tradisional dengan perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement. Tahun ini kita susah tanda tangan beberapa yang penting. Kami juga melihat opportunity-opportunity atau peluang menegosiasikan pasar non tradisional," jelas Lutfi.

https://movieon28.com/movies/verses-of-love/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar