Jumat, 25 Desember 2020

Kejanggalan Saat Bos Huawei Ditangkap Polisi Kanada

  Eksekutif Huawei, Meng Wanzhou, sedang menghadapi persidangan di Kanada untuk menentukan apakah ia akan diekstradisi ke Amerika Serikat. Beberapa fakta baru terkuak di pengadilan, termasuk bahwa penangkapannya di bandara dianggap tidak sesuai prosedur.

Pengacara Huawei mempermasalahkan saat tiba di bandara Vancouver, Meng yang adalah anak dari pendiri Huawei Ren Zhengfei, diinterogasi selama 3 jam oleh aparat Canadian Border Services Agency tanpa ada pengacara, sebelum diserahkan pada pihak kepolisian.


Kemudian dituding pula aparat dengan mengabaikan privasi dan aturan hukum, menyita, membuka, melihat dan membagikan perangkat elektronik Meng. Pengacara Meng menuding pihak Kanada dan AS yang meminta Meng ditangkap, berkonspirasi memperlambat proses penangkapan untuk mendapat bukti.


"Seandainya dia bukanlah eksekutif dari perusahaan China besar, kami tidak yakin dia akan ditangkap," kata Alykhan Velshi, Vice President Corporate Affairs Huawei Kanada.


"Ada pelanggaran sangat serius terhadap hak konstitusional Meng berdasarkan Charter of Rights and Freedoms Kanada. Dia ditahan selama 3 jam tanpa penjelasan, tanpa akses ke pengacara, diinterogasi dengan bahasa yang bukan bahasa pertamanya. Dia tidak diberitahu juga kenapa ditangkap," papar pejabat Huawei itu.


"Ada kesengajaan dari pejabat Kanada untuk menginterogasinya tanpa kehadiran penasihat hukum untuk mendapatkan informasi bagi pemerintah AS," tutupnya, dikutip detikINET dari Guardian.


Aparat yang terlibat dalam penangkapan Meng membantah telah terjadi pelanggaran prosedur. Apa yang dilakukan pada Meng diklaim sebagai bagian dari proses penangkapan.


Seperti diketahui, Wanzhou ditangkap di Vancouver International Airport, Kanada, pada Desember 2018 atas permintaan Amerika Serikat. Pemerintah Negeri Paman Sam itu mendakwa Wanzhou atas tuduhan penipuan bank dan menyesatkan bank HSBC mengenai informasi bisnis Huawei di Iran.


Saat ini Wanzhou berstatus tahanan rumah dan tinggal di rumahnya yang bernilai USD 13 juta di Vancouver. Ia diawasi ketat dan harus memakai perangkat pelacak. Kasus ini menimbulkan ketegangan diplomatis antara Kanada dengan China mengingat Huawei adalah perusahaan andalan China.

https://tendabiru21.net/movies/the-comfort-of-strangers/


Galaxy S20 Jadi Ponsel 5G Terlaris di Dunia


 Samsung melaporkan pendapatan kuartalan tertingginya untuk Q3 2020. Pendapatan ini bahkan merebut kembali peringkat nomor satu di pasar smartphone India setelah jeda dua tahun. Kini, Galaxy S20 dikabarkan menjadi seri smartphone 5G terlaris di dunia.

Menurut firma analisis pasar Strategy Analytics, Galaxy S20+ 5G adalah smartphone 5G terlaris di dunia pada paruh pertama tahun 2020. Galaxy S20 Ultra 5G dan Galaxy S20 5G pun tak ketinggalan berada di urutan berikutnya sebagai smartphone 5G terlaris.


Dikutip dari SamMobile, secara global masing-masing perangkat 5G Samsung tersebut meraih peringkat kedua dan ketiga. Menyusul di urutan berikutnya ada Huawei P40 Pro 5G dan Huawei Mate 30 5G di posisi keempat dan kelima.


Terlepas dari kinerja Samsung yang kuat di pasar smartphone 5G, pangsa pasarnya diprediksi dapat menurun pada Q4 2020 dan di sisa 2021 karena Apple baru-baru ini meluncurkan seri iPhone 12. Seperti diketahui, keempat model seri iPhone 12 (iPhone 12 mini, iPhone 12, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max) dilengkapi dengan konektivitas 5G internal.


Raksasa teknologi asal Korea Selatan itu tentu berharap smartphone mereka bisa melawan Apple dengan meluncurkan lebih banyak smartphone 5G di segmen menengah dan untuk tingkat pemula di negara-negara yang sudah punya jaringan 5G.


Sejauh ini, sudah ada Galaxy A42 5G yang telah dipamerkan, dan sepertinya harus bekerja keras memulai di pasar yang lebih dalam beberapa bulan mendatang.

https://tendabiru21.net/movies/crash/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar