Rabu, 23 Desember 2020

Jadi Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono Mau Keliling RI Temui Nelayan

 Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono berencana keliling Indonesia untuk bertemu para nelayan. Kunjungan itu dilakukan untuk mendengar permasalahan yang dihadapi nelayan.

"Saya mungkin akan keliling ke Indonesia untuk bertemu dengan seluruh nelayan. Saya ingin mendengar, ingin belanja masalah terhadap nelayan-nelayan yang ada di Indonesia, apa yang menjadi perhatian mereka dan harapan mereka agar mereka bisa sejahtera," kata dia kepada wartawan di Gedung Mina Bahari IV Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020).


Sebelum melakukan perjalanan, dirinya terlebih dahulu akan belajar banyak terkait jabatan yang baru diemban ini agar bisa mengevaluasi kebijakan sebelumnya.


"Saya akan melakukan suatu evaluasi, akan belajar dulu ada Pak Sekjen, ada Pak Dirjen, kebetulan Pak Sekjen (Antam Novambar) ini sahabat saya, saya akan lebih cepat belajar karena beliau. Abis itu baru (keliling Indonesia)," ucapnya.


Usai dilantik di Istana Negara, Sakti Wahyu Trenggono langsung ke ruang kerjanya di lantai 16 Gedung Mina Bahari IV. Dia mengatakan akan bertemu dengan eselon I dan langsung bekerja hari ini.


"Saya sebagai Menteri Kelautan tentu saya pengin ke kantor, pengin lihat kantornya seperti apa, saya sudah dilantik di Istana barusan. Langsung bekerja, saya mau langsung bekerja, mau ketemu sama seluruh eselon I yang ada di sini, pengin mendengar," imbuhnya.


Dia berharap keberadaannya bisa memperbaiki KKP menjadi kementerian yang bisa diandalkan. Dia ingin wilayah kelautan yang memiliki sumber daya alam besar, bisa memberi manfaat untuk kesejahteraan masyarakat.


"Saya dipercaya oleh Pak Presiden untuk memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, mudah-mudahan saya bisa me-recover daripada kementerian ini jadi kementerian yang bagus, yang bisa diandalkan untuk kemajuan bangsa ini," ucapnya.

https://movieon28.com/movies/maipa-deapati-datu-museng/


Jelang Akhir Tahun Aliran Dana Asing Merosot


Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan RI merosot di saat-saat jelang penutupan tahun 2020 ini. Hal itu dapat dilihat dari posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) pada akhir kuartal III-2020 lalu yang turun 1,4% dari US$ 660,8 miliar menjadi US$ 651,4 miliar.

"Penurunan posisi KFLN tersebut disebabkan oleh penyesuaian investasi portofolio, serta revaluasi atas nilai instrumen keuangan domestik berdenominasi Rupiah seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan penguatan dolar AS terhadap Rupiah pada akhir triwulan III 2020 dibandingkan dengan akhir triwulan sebelumnya," tulis laporan itu dikutip Rabu (23/12/2020).


Faktor penurunan lainnya adalah karena tertahan oleh peningkatan transaksi KFLN berupa arus masuk investasi langsung dalam bentuk ekuitas dan penarikan pinjaman luar negeri.


Namun, di sisi lain terjadi peningkatan pada transaksi dan cadangan devisa RI. Hal itu bisa dilihat dari posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) yang tumbuh 1,9% (qtq), dari US$ 379,1 miliar menjadi US$ 386,1 miliar pada periode yang sama.


Selain karena faktor transaksi, posisi AFLN yang meningkat juga dipengaruhi oleh faktor revaluasi positif akibat pelemahan dolar AS terhadap mayoritas mata uang utama dunia.


Kedua hal itu kemudian mempengaruhi posisi kewajiban neto investasi internasional (PII) Indonesia. PII Indonesia pada kuartal III-2020 tercatat turun dari posisi kuartal sebelumnya. Pada akhir kuartal III-2020, PII Indonesia mencatat kewajiban neto sebesar US$ 265,3 miliar atau 24,8% dari PDB. Jumlah itu merosot dari posisi kewajiban neto RI kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 281,7 miliar atau 25,7% dari PDB.


PII adalah neraca yang menunjukkan nilai dari aset atau tagihan dan kewajiban finansial Indonesia terhadap asing pada suatu waktu tertentu.


"Penurunan kewajiban neto tersebut disebabkan oleh penurunan posisi KFLN yang diiringi oleh peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri AFLN," terang laporan itu.


Meski begitu, menurut Bank Indonesia perkembangan PII Indonesia tersebut masih cukup terjaga dan mendukung ketahanan eksternal.

https://movieon28.com/movies/kembang-kantil/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar