Rabu, 30 Desember 2020

Jubir Timses Mantu Jokowi Jadi Komisaris Anak BUMN

 Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Bobby Nasution & Aulia Rachman di Pilkada Medan, Sugiat Santoso diangkat menjadi Komisaris Independen PT Prima Multi Terminal. Perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan BUMN gabungan Pelindo 1, Waskita Karya dan PT Pembangunan Perumahan.

Sedangkan Bobby Nasution seperti diketahui bersama adalah menantu Presiden Joko Widodo. Bobby bertarung menjadi Wali Kota Medan dan keluar sebagai pemenang.


Saat dihubungi, Sugiat mengakui dirinya telah diangkat dan sudah bekerja sebagai komisaris independen.


"Benar, jadi mulai Desember ini saya langsung bekerja di Kuala Tanjung," kata Sugiat Santoso yang juga menjabat Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumut itu kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/12).


Sugiat mengatakan proses pengangkatannya sebagai Komisaris Independen berawal dari usulan Menteri BUMN Erick Thohir.


Kemudian Pelindo 1, Waskita Karya dan PT Pembangunan Perumahan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS). Hingga kemudian, Sugiat ditetapkan menjadi komisaris independen.


"Pertama usulannya dari Pak Erick Thohir," kata Sugiat.


"Lalu PT Prima itu kan gabungan dari tiga BUMN, Pelindo 1, Waskita Karya, dan PT Pembangunan Perumahan. Lalu RUPS lah mereka kan, ya udah disetujui RUPS," sambungnya.

https://cinemamovie28.com/movies/the-master/


Terapi Plasma Konvalesen untuk COVID-19 Makin Populer, Ada Komunitasnya Lho


Banyak pesan singkat yang beredar di media sosial untuk mencari donor plasma konvalesen bagi keluarganya yang dirawat karena COVID-19. Melihat situasi ini, seorang dokter di Malang berinisiatif untuk membuat Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen bagi pasien COVID-19.

Komunitas ini didirikan oleh dr Ariani M.Kes SpA (K), pada 25 Desember 2020. Saat membentuk komunitas donor plasma ini, dr Ariani mengajak enam relawan lain nya. Terdiri dari empat relawan dan dua dokter muda dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.


Sebelum mencetuskan terbentuknya komunitas ini, dr Ariani mengatakan hatinya tergerak saat melihat situasi sulitnya mencari donor plasma konvalesen. Untungnya, ia bekerja di rumah sakit rujukan COVID-19 sehingga memudahkan untuk mencari orang yang sudah sembuh dari virus Corona.


"Karena hati nurani saya tergerak saat saya membaca banyak broadcast tentang orang yang butuh donor plasma karena keluarganya dirawat di rs kena covid, sulitnya mencari pendonor plasma konvalesen, urgentnya kebutuhan donor plasma," ujar dr Ariani saat dihubungi detikcom melalui pesan singkat pada Senin (28/12/2020).


"Dan saya punya kemampuan untuk membantu akses ke para survivor covid yang plasma darahnya bisa didonorkan demi membantu pasien yang sedang berjuang utk sembuh, karena saya bekerja di RS rujukan COVID ada banyak rekan dokter yangg merawat pasien COVID sehingga memudahkan untuk mencari survivor COVID," tambahnya.


Dalam waktu empat hari, jumlah anggota komunitas sudah mencapai 57 orang dan terus bertambah. Ia mengatakan anggota komunitas berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Pasuruan, Jember, Malang, Bogor, Jakarta, dan lainnya.


Saat ini komunikasi berlangsung secara daring. Bagi donor maupun pasien akan diberikan link Google Form untuk mengisi identitas yang akan diberikan oleh dr Ariani dan relawan lainnya.


Untuk bergabung dalam komunitas ini, ada beberapa kriteria khusus yang perlu diperhatikan. Berikut kriteria untuk jadi donor darah plasma konvalesen.


Pernah terdiagnosis konfirmasi COVID-19 (hasil swab PCR dan/atau swab antigen positif)

Telah bebas gejala COVID-19 (demam/batuk/sesak/diare) sekurang-kurangnya 14 hari.

Usia 18-60 tahun

Laki-laki, wanita yang belum pernah hamil

Berat badan minimal 55 kg

Tidak memiliki penyakit yang berat (gagal ginjal, jantung, kanker, kencing manis, darah tinggi tidak terkontrol)

Bagi para donor yang ingin menjadi donor darah plasma konvalesen dan pasien COVID-19 yang membutuhkan darah plasma, dapat menghubungi komunitas ini.

https://cinemamovie28.com/movies/the-snowman/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar