Minggu, 08 Desember 2019

Bangga! RI di Kancah Organisasi Maritim Dunia

Indonesia memperkuat posisinya sebagai negara maritim dunia setelah berhasil menorehkan hasil positif pada sidang majelis Organisasi Maritim Internasional/IMO (International Maritime Organization) ke 31 di London, Inggris. Indonesia kembali menjadi satu dari 40 anggota dewan IMO yang mewakili 174 negara anggota IMO dan untuk pertama kalinya menjadi auditor eksternal IMO.

Diplomasi menjadi kunci Indonesia berhasil mempertahankan sentimen positif di mata negara-negara maritim dunia. Puluhan delegasi Indonesia dari berbagai stakeholder hadir di London selama seminggu terakhir untuk mencapai hasil tadi.

Dengan hasil ini, posisi Indonesia sebagai negara maritim dunia dipercaya akan semakin strategis di IMO. Indonesia yang diwakili oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) bahkan berhasil mengalahkan Inggris dan Italia yang telah memiliki sejarah panjang dalam keanggotaan IMO sebagai auditor eksternal periode 2020-2023 mendatang.

Bagaimana kisah sukses Indonesia di London?

RI Jadi Anggota Dewan IMO

Hasil pemilihan anggota dewan IMO yang berlangsung di kantor pusat IMO di London, Inggris, menetapkan Indonesia menjadi 1 dari 40 negara anggota dewan IMO periode 2020-2021. Indonesia kembali menjadi anggota dewan IMO kategori C setelah meraih suara terbanyak kelima dari 24 kandidat yang memperebutkan 20 kursi untuk kategori tersebut.

Pemungutan suara berlangsung sejak pukul 09.30 pagi hingga 17.30 waktu setempat, yang diawali promosi dari tiap negara kandidat dari masing-masing kategori untuk dipilih oleh 174 delegasi negara/yurisdiksi anggota IMO.

Pemungutan suara diawali untuk kategori A yang merupakan negara-negara yang memiliki armada pelayaran niaga dan penyedia angkutan laut internasional terbesar yang punya peranan dan kepentingan dalam International Shipping Services. Pada kategori ini, anggota dewan IMO 2020-2021 yang terpilih adalah negara yang sama pada periode sebelumnya, yakni China, Yunani, Italia, Jepang, Norwegia, Panama, Republik Korea Selatan, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Sementara anggota dewan IMO kategori B periode 2020-2021 yang terpilih adalah Australia, Jerman, Prancis, Spanyol, India, Kanada, Belanda, UAE, Brazil, dan Argentina. Argentina menjadi anggota dewan yang baru di kategori B menyingkirkan Swedia yang mendapatkan voting terendah.

Anggota Dewan IMO kategori B merupakan negara-negara yang mewakili kepentingan terbesar dalam penyelenggara jasa perdagangan pelayaran atau International Seaborne Trade.

Sedangkan anggota dewan IMO kategori C periode 2020-2021 yang terpilih adalah Singapura, Malta, Malaysia, Siprus, Indonesia, Bahama, Afrika Selatan, Meksiko, Chili, Belgia, Mesir, Peru, Maroko, Denmark, Turki, Thailand, Jamaika, Filipina, Kuwait, dan Kenya. Dalam kategori ini, Kuwait menjadi anggota baru menggantikan Liberia.

Negara-negara ini memiliki kepentingan khusus dan peran terbesar dalam transportasi laut atau navigasi serta pemilihannya ke dalam anggota Dewan memastikan keterwakilan semua daerah geografis utama di dunia.

Sebelumnya Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyampaikan bahwa melalui keanggotaan di Dewan IMO, Indonesia akan terus mendukung IMO dalam meningkatkan implementasi dari konvensi-konvensi, standar, serta pedoman-pedoman IMO.

Selain itu, Indonesia juga berupaya untuk memastikan terwujudnya keseimbangan antara kebutuhan akan pengembangan perekonomian, fasilitasi perdagangan internasional, serta keselamatan dan keamanan dengan perlindungan lingkungan maritim di wilayah pelayaran internasional. Indonesia juga akan terus berpartisipasi dan bekerjasama dengan negara-negara anggota IMO dalam hal Reformasi Dewan IMO.

"Kita berupaya untuk memastikan reformasi berjalan dengan transparan, inklusif, dan inovatif untuk mencapai tujuan sebagaimana dinyatakan dalam rencana strategis IMO," kata Budi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar