Rabu, 18 Desember 2019

Danau di Atas Danau, Ada 3 Danau di Pulau Samosir

Danau-danau di Pulau Samosir adalah Danau Sidihoni, Danau Sipalionggang, dan Danau Aeknatonang. Ketiga danau ini biasa disebut dengan danau di atas danau karena berada di atas Danau Toba.
Pulau Samosir adalah pulau yang terletak di Sumatera Utara. Diperlukan waktu 6 sampai 7 jam perjalanan untuk ke sana jika ditempuh dari ibu kota Sumut, Medan, melalui jalur darat yaitu melewati Tele. Banyak yang ke Pulau Samosir untuk menikmati keindahan Danau Toba, karena Pulau Samosir memang dikelilingi Danau Toba. Namun sangat sayang jika traveler pergi ke Pulau Samosir hanya untuk melihat Danau Toba saja, karena di sana ada danau-danau lain yang bisa dikunjungi. Jadi sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.

Air danau ini sangat tenang dengan rerumputan hijau yang masih alami. Di sekitarnya ada kerbau-kerbau dan kuda-kuda yang digembala secara terbuka. Hal mengagumkan dari danau-danau ini adalah sama sekali tidak ada sampah di sana. Padahal untuk masuk ke area danau tidak dikenakan Harga Tiket Masuk (HTM) untuk biaya kebersihan. Nampaknya semua pengunjung memiliki etika untuk menjaga keindahan alam di tanah Batak tersebut.

Perjalanan dari satu danau ke danau lainnya dapat ditempuh selama kurang lebih tiga puluh menit. Selama perjalanan pun melewati bukit-bukit berwarna hijau yang sangat cantik, tak kalah dengan perbukitan di New Zealand. Tidak jarang selama perjalanan traveler akan melihat air terjun yang ada di perbukitan Pulau Samosir. Sungguh seperti potongan surga yang jatuh di Sumatera Utara. Traveler tidak akan bosan selama perjalanan mengelilingi Pulau Samosir.

Jadi travelers, tertarik ke Pulau Samosir? Jika ke sini tetap jaga kebersihan ya.

Myanmar juga Identik dengan Pertunjukan Marionette

 Wayang dan boneka bisa dikatakan sebuah seni yang universal, seni ini terdapat di banyak negara. Myanmar juga memilikinya dan biasa tampil di Mandalay Marionettes and Cultural Show.
Lokasi teater ini berada di tengah kota tepatnya di 66th St Between 26th & 27th St Mandalay, Myanmar. Saat kami tiba di tempat ini pertunjukkan akan dimulai.

Harga tiket untuk pertunjukkan ini 10.000 kyat/orang. Pengunjungnya rata-rata adalah wisatawan luar negeri.

Saat panggung dibuka nampak di atas panggung seorang ibu mengenakan pakaian tradisional Myanmar memainkan alat musik khas pula, sekilas mirip harpa namun ukurannya lebih kecil dan bentuknya lebih melengkung dari harpa.

Selain itu bila harpa diletakkan di sisi pemain maka alat music ini justru diletakkan diatas paha pemain yang duduk. Dengan lincahnya jari-jari tangannya bermain di antara senar-senar dan terdengarlah alunan musik yang indah.

Setelah itu seorang gadis mengenakan penutup kepala dan sarung menarikan tarian Mynmar yang energik dan selaras dengan alunan musik. Pertunjukkan ini mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari seluruh pengunjung yang hadir.

Akhirnya tibalah kita di acara utama yang pertunjukkan boneka marionette. Ada 3 orang pria mengenakan pakaian khas Myanmar berwarna putih dengan penutup kepala diapit seorang wanita berpakaian putih dengan kain diselempangkan dipundaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar