Minggu, 22 Desember 2019

Ini Peran Serta BRI Dalam Pengembangan Pariwisata Sinabang

Perlahan, Pulau Sinabang di Provinsi Aceh mulai memajukan sektor pariwisata di sana. Hadir di sana, Bank BRI pun ikut terlibat.

Terpisah dari pulau utama di Provinsi Aceh, tak menjadikan Kabupaten Simeulue di Pulau Sinabang tertinggal. Berkat pariwisata dan hasil lautnya, Sinabang mulai menunjukkan pamornya.

Di kalangan wisatawan asing atau wisman, Pulau Sinabang pun cukup dilirik karena ombaknya yang menantang dan tersebar di sejumlah titik. Yang membuatnya lebih menarik, pulau ini masih lebih sepi dari Bali yang sudah jauh lebih populer.

Di luar pihak Pemprov Aceh dan Pemkab Simeulue, perkembangan pariwisata di Pulau Sinabang pun turut didukung oleh stakeholder lain seperti Bank BRI yang juga hadir di sana.

Pada kunjungan detikcom ke Pulau Sinabang dari 28 Agustus-5 September 2019, hal itu pun dilihat langsung oleh Tim detikcom yang bekerjasama dengan Bank BRI. Ditemui detikcom di lokasi, Kepala Unit BRI Sinabang yang bernama Deny Syahputra pun menjelaskan beberapa peran serta Bank BRI di Sinabang.

Di Pantai Lantik misalnya, Bank BRI mendukung para UMKM yang ada di sana lewat pinjaman uang untuk para nasabahnya. Dengan begitu, para UMKM bisa mengembangkan usahanya.

"Di Pantai Lantik itu banyak sekali yang dijajakan, salah satunya adalah makanan khas Simeulue. Ada nasabah kita. Semua pengen kita bantu, tapi bertahap," ujar Deny.

Di sektor penginapan untuk tamu surfing, pihak Bank BRI juga kerap memberi bantuan kredit bagi para pemilik homestay untuk mengembangkan usahanya. Seperti diketahui, olahraga surfing memang sedang naik daun di Sinabang.

"Ranu Surf Camp sama Nani Resort, mereka nasabah kredit kita," ujar Deny.

Aktif membantu para UMKM dan pengusaha pariwisata lokal, Deny juga memberikan tawaran menarik untuk para stakeholder lainnya dalam bentuk pinjaman uang yang cukup bersahabat.

"Yang bagus pinjaman KUR Mikro sampai Rp 25 juta," terang Deny.

Itulah beberapa andil Bank BRI dalam membangun pariwisata Sinabang. Di luar yang sudah dilakukan, tentu di masa depan Bank BRI akan punya lebih banyak program menarik untuk mendukung pariwisata Sinabang.

Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!

Bertamu ke Kastil Drakula di Rumania

Rumania merupakan salah satu negara Eropa Timur yang diselimuti banyak legenda dan mitos. Yang paling menarik tentu saja soal Drakula dan kastilnya.

Mitos paling terkenal di negara semenanjung Balkan ini adalah mengenai makhluk penghisap darah legendaris, Vampir, yang digambarkan dalam perwujudan sosok populer Drakula.

Drakula sendiri merupakan karakter dalam novel karya Bram Stoker yang terinspirasi dari Vlad Tepes, seorang pemimpin daerah Transylvania dan Wallachia yang kini menjadi bagian dari negara Rumania yang hidup pada abad ke-15.

Vlad digambarkan sebagai pemimpin kejam yang dikenal suka memperlambat kematian musuh-musuhnya dengan berbagai siksaan mengerikan yang kemudian membuat reputasinya terkenal sebagai tiran yang kejam hingga banyak yang ketakutan untuk menyerang wilayahnya.

Kastil Bran, yang terletak di daerah Bran, Transylvania merupakan kastil yang dianggap sebagai inspirasi Bram Stoker untuk dijadikan setting istana tempat tinggal Count Dracula. Popularitas kastil ini amat sangat tinggi dimata para penggemar film horror, hal ini juga terlihat dengan banyaknya suvenir yang berhubungan dengan drakula, vampir atau hal-hal berbau horror yang dijajakan oleh para pedagang di halaman kastil ini.

Bahkan sering diadakan pesta besar-besaran tiap tahunnya pada perayaan Halloween setiap tahunnya. Namun sebenarnya sejarah di balik kastil ini tidak se-menyeramkan citranya saat ini. Tidak ada yang tahu kapan pastinya kastil ini berdiri, namun sebuah dokumen menyatakan bahwa kastil ini berdiri pada tahun 1377, ketika Wallachia masih menjadi bagian dari kerajaan Hungaria.

Tujuan dibangunnya kastil ini adalah sebagai garda pertahanan Kerajaan Hungaria dalam menghadapi serangan-serangan musuh salah satunya Kerajaan Ottoman yang menyerang Hungaria pada abad ke-15. Pada tahun 1920, daerah Transylvania berpindah tangan dari Hungaria ke Rumania yang saat itu berbentuk kerajaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar