Selasa, 03 Desember 2019

Prabowo: Kami Tak Akan Biarkan RI Diganggu Negara Lain

 Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan pemerintah Indonesia akan memperluas pertahanan dan kerja sama dengan negara-negara lain. Prabowo menekankan strategi pertahanan Indonesia yang defensif.

"Kami tidak akan pernah mengancam siapa pun, tetapi kami juga tidak akan membiarkan Indonesia diganggu atau diancam oleh negara lain," kata Prabowo dalam pesan video di sesi pembukaan Conference on Indonesia Foreign Policy (CIFP) 2019 seperti dilansir Antara, Sabtu (30/11/2019).

Prabowo mengatakan Indonesia akan mempertahankan sikap independen dan aktif dalam pertahanan. Prioritas utama, menurut Prabowo, adalah kedaulatan Indonesia terjaga.

"Strategi pertahanan kami adalah strategi pertahanan defensif. Prospek pertahanan kami adalah pandangan defensif. Kami tidak memiliki aspirasi untuk memproyeksikan kekuatan di luar. Indonesia ingin menegakkan kemerdekaan kita dan tentu saja kita ingin melindungi kepentingan nasional kita. Prioritas kami adalah melindungi integritas dan kedaulatan negara," kata Prabowo.

Prabowo juga akan terus menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangga. Indonesia, ditegaskan Prabowo, tak akan berpihak kepada siapa pun.

"Kami ingin memupuk hubungan pertahanan tanpa dimiliki oleh kekuatan tertentu. Indonesia tidak akan memihak pesaing utama dalam situasi dunia yang dilanda kecurigaan dan ketegangan saat ini," ujar Prabowo.

Selain itu, Prabowo menyampaikan Indonesia akan mengintensifkan upaya pemeliharaan perdamaian dunia. Salah satu yang dilakukan adalah pengiriman personel untuk pasukan penjaga perdamaian PBB.

"Kami akan mengintensifkan upaya-upaya pemeliharaan perdamaian," ujar dia.

Menurut Prabowo, Indonesia akan menambahkan lebih banyak tentara dari berbagai angkatan untuk pasukan perdamaian PBB. Di luar hal itu, Prabowo memastikan TNI akan selalu menjadi tentara rakyat.

"TNI lahir dari rakyat dan akan selalu menjadi tentara rakyat," ujar dia.

Prabowo Diterima Presiden Erdogan di Turki

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Keduanya berjabat tangan di Kompleks Kepresidenan Turki, Ankara.

"Presiden Recep Tayyip Erdogan menerima Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, di Kompleks Kepresidenan. Menteri Pertahanan Hulusi Akar juga hadir dalam pertemuan ini," demikian informasi yang disampaikan situs Kepresidenan Turki, Jumat (29/11/2019).

Nampak dalam foto yang diunggah situs Kepresidenan Turki, Prabowo mengenakan peci hitam, setelan jas hitam, dan dasi merah. Erdogan mengenakan setelah jas hitam dengan dasi merah. Dua bendera Turki berada di belakang mereka.

Diberitakan sebelumnya, kunjungan kerja Prabowo ke Turki guna membahas kerja sama pertahanan dengan pejabat terkait hingga menengok industri kapal perang di Golcuk Naval Shipyard.

Di hari sebelumnya, Dahnil menyebut Prabowo mengunjungi Golcuk Naval Shipyard, Kocaeli. Selain menengok kapal selam, Prabowo juga berbincang dengan angkatan laut Turki. Dahnil menyebut kerja sama militer dengan Turki sangat strategis. Menurutnya, alutsista Turki telah berkembang pesat.

"Kerja sama militer dengan Turki sangat strategis mengingat industri alutsista Turki berkembang pesat khususnya terkait kapal perang dan kapal selam, ditambah lagi Turki memiliki sejarah militer yang panjang sebagai negara yang kuat secara militer sejak Ottoman Empire," kata Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, kepada wartawan, Kamis (28/11) kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar