Pernahkah Anda mendapat informasi tentang risiko keturunan diabetes tipe 2 yang bersifat menyilang? Misalnya, jika sang ayah menderita diabetes, maka anak perempuannya lebih berisiko. Sebaliknya, jika sang ibu yang menderita diabetes, maka anak laki-lakinya yang akan lebih berisiko.
Kenyataannya, hingga saat ini tidak ditemukan penelitian yang menunjukkan risiko keturunan diabetes tipe 2 bersifat menyilang. Namun yang pasti, punya riwayat keturunan diabetes berkaitan dengan risiko diabetes yang lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang tidak punya riwayat keturunan. Jadi, apabila kedua orang tua terkena diabetes, keturunannya punya risiko hingga 6 kali lebih tinggi dibanding yang bukan keturunan.
Tak hanya berkaitan dengan genetik yang diturunkan dari orang tua, peningkatan risiko diabetes juga berkaitan dengan gaya hidup sehari-hari. Umumnya, anggota dalam satu keluarga memiliki pola makan dan kebiasaan aktivitas fisik yang serupa.
Kombinasi seluruh faktor ini meningkatkan risiko diabetes pada mereka yang memiliki riwayat keturunan diabetes. Kabar baiknya, risiko diabetes akibat faktor keturunan dapat ditekan dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti menjaga berat badan dalam kisaran normal, menjaga pola makan sehat, dan rutin berolahraga.
Tak kalah penting adalah lebih waspada dengan kandungan gula yang tersembunyi (hidden sugar) pada makanan minuman sehari-hari. Kementerian Kesehatan menganjurkan untuk membatasi asupan gula harian sebesar 50 gram atau setara 4 sendok makan.
Anda bias mengganti gula pasir dengan gula rendah kalori untuk membatasi asupan gula harian, tanpa mengorbankan kesukaan terhadap rasa manis. Salah satunya adalah dengan menggunakan Tropicana Slim Sweetener Honey, pemanis rendah kalori dengan rasa manis madu yang nikmat.
Cocok digunakan untuk aneka jenis makanan dan minuman panas maupun dingin. Tropicana Slim Sweetener Honey juga cocok untuk diabetes dan diet, membantu menjaga kestabilan gula darah dan menjaga agar badan tetap ideal.
Pilu Dokter Kakak Beradik di Semarang Meninggal Positif Corona
Gugurnya tenaga medis di Kota Semarang menyisakan kisah pilu. Kakak beradik yang berprofesi sebagai dokter meninggal dengan status Positif COVID-19 setelah belum lama ayah mereka meninggal.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang, dr Elang Sumambar mengatakan pada tanggal 28 Juni 2020 dini hari ayah mereka meninggal dan sang kakak yaitu dr Elianna Widiastuti menghadiri pemakaman pada siang harinya. Di hari yang sama Elianna mengeluh sakit dan dibawa ke rumah sakit.
"Kemudian dibawa ke RS Roemani, di hari yang sama meninggal dunia," kata Elang saat dihubungi detikcom, Jumat (10/7/2020).
Elang mengatakan belum mengetahui ayah mereka apakah meninggal positif COVID-19 atau tidak namun karena adanya kecurigaan maka dilakukan tes dan ternyatadr Elliana positif. Tracing langsung dilakukan.
"Kita curiga maka lakukan tracing," tegasnya.
Namun pada tanggal 1 Juli 2020 sang adik meninggal dunia di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang. Hasil swab yang keluar ternyata menunjukkan positif COVID-19.
"Tracing itu dua tiga hari, hasilnya positif. Keluarganya juga di tracing positif," jelas Elang.
Untuk diketahui dr Elianna bertugas di Puskesmas Halmahera Kota Semarang, sedangkan dr Sang Aji bertugas di Puskesmas Karanganyar Kota Semarang. Sang Aji pernah bertugas di rumah dinas Wali Kota Semarang yang menjadi lokasi karantina untuk pasien Corona.
https://indomovie28.net/tag/dia-kerja-keras/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar