Rabu, 26 Agustus 2020

238 Karyawan LG Positif Corona, Ini Kriteria Pekerjaan Berisiko Menurut WHO

 Menteri Perindustrian Agus Gumiwang membeberkan bahwa ada 238 karyawan pabrik LG di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang terinfeksi virus Corona COVID-19. Hal ini diketahui setelah ada salah satu karyawan yang jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia.
"Kemudian dilakukan test and trace oleh Gugus Tugas, hasilnya adalah 238 karyawan positif COVID," kata Agus yang menambahkan pabrik tutup operasi selama 14 hari untuk menekan penyebaran virus.

Terkait hal tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa risiko penyebaran virus Corona di tempat kerja tergantung dari seberapa padat atau intens individu harus berinteraksi. Beberapa jenis pekerjaan bisa memiliki risiko yang rendah, sedang, atau tinggi.

Pekerjaan yang memiliki risiko rendah termasuk di antaranya karyawan di layanan teleservice atau mereka yang bisa bekerja dari rumah.

Sementara itu, karyawan pabrik bisa masuk dalam kategori pekerjaan dengan risiko sedang karena kemungkinan sulit menjaga jarak. Misalnya saat karyawan berangkat kerja dengan transportasi umum atau berinteraksi dengan rekan di pabrik.

"Contoh pekerjaan dengan risiko sedang mencakup bidang ritel, jasa pengiriman, akomodasi, konstruksi, polisi dan keamanan, transportasi publik, serta sanitasi," tulis WHO di situs resminya.

Terakhir pekerjaan dengan risiko tinggi adalah mereka yang paling mungkin berinteraksi dengan objek atau individu yang memiliki virus Corona COVID-19. Misalnya mereka yang harus memberi perawatan pada suspek atau pasien positif COVID-19, seperti asisten rumah tangga, caregiver, sopir pribadi, hingga pekerja sosial.

Ternyata China Sudah Gunakan Vaksin Corona Eksperimental Sejak Juli

Pemerintah China dilaporkan telah memberikan vaksin virus Corona COVID-19 yang masih dalam tahap eksperimen kepada para tenaga medis dan penjaga perbatasan sejak Juli lalu.
Dikutip dari CNN, Direktur Pusat Pengembangan Sains dan Teknologi Komisi Kesehatan Nasional (NHC), Zheng Zhongwei, mengatakan vaksin ini telah disetujui dan digunakan pada 22 Juli. "Pemerintah mengizinkan penggunaan darurat vaksin pada 22 Juli," jelas Zheng.

Dalam program CCTV-2 Dialogue, Zheng menjelaskan orang-orang yang berisiko tinggi terpapar COVID-19, seperti tenaga medis, staf pencegahan epidemi, staf medis di klinik, dan staf bea cukai dan perbatasan berhak mendapatkan vaksin.

Vaksin Corona yang digunakan adalah vaksin yang dikembangkan oleh China National Biotech Group (CNBG) Sinopharm. Saat ini vaksin tersebut sedang dalam uji klinis fase 3 dan diuji di Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Maroko, dan Argentina.

"Ada ketentuan yang jelas dalam Pasal 20 undang-undang vaksin di negara kita. Ketika insiden besar terkait kesehatan terjadi di masyarakat, Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mengajukan permohonan untuk penggunaan vaksin darurat," kata Zheng.

"Badan Pengawas Obat dan Makanan pun telah mengatur para ahli untuk mengevaluasi dan menyetujui NHC menggunakan vaksin darurat dalam skala tertentu dan dalam waktu terbatas tertentu," tuturnya.
https://nonton08.com/taste-of-love/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar