Jumat, 28 Agustus 2020

Haru, Ibu 90 Tahun Berjuang Sendirian Merawat Anaknya yang Positif Virus Corona

Melihat bahwa virus corona menyebar dengan sangat cepat, orang-orang mulai khawatir berlebihan dan melakukan apa saja agar terhindar dari risiko terinfeksi. Beberapa bahkan sangat egois hingga tidak mengunjungi anggota keluarga mereka yang terinfeksi.
Namun hal tersebut bukan menjadi penghalang bagi ibu yang sudah berusia lebih dari 90 tahun. Ia tak merasa takut di dekat anaknya yang positif virus corona jenis baru atau 2019-nCoV.

Dikutip World of Buzz dari China Press, seorang dokter menceritakan wanita berusia senja datang menemuinya di pagi buta, 3 Februari lalu. Dokter pun bertanya mengapa ia sendirian dan tidak ada anggota keluarganya yang menemaninya ke rumah sakit.

Ibu tersebut lalu berkata bahwa ia sedang merawat anaknya yang terinfeksi virus corona dan sedang diisolasi di unit perawatan intensif atau ICU. Dengan sedih, ia berkata anggota keluarganya yang lain tidak datang berkunjung karena takut terinfeksi. "Ini tidak menjadi masalah untukku," sebutnya.

Sebelum meninggalkan rumah sakit, ia meminjam pena dan kertas dari perawat untuk menulis pesan kepada putranya sebagai pemberi semangat.

"Nak, bertahanlah. Kamu harus kuat. Kalahkan penyakitnya dan dengarkan apa kata doktermu. Alat pernapasan memang tidak nyaman, tapi kamu harus tetap bertahan," tulisnya.

Harga Masker Naik Gila-gilaan, YLKI Desak Polisi dan KPPU Turun Tangan

Harga masker di pasaran meroket sejak wabah virus corona meluas ke seluruh penjuru dunia. Jenis masker N95 bahkan sempat dihargai Rp 3 juta per 10 pcs, dari yang semula cuma Rp 20 ribu per pcs.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut kondisi ini sebagai bentuk eksploitasi terhadap hak-hak konsumen, yakni mengambil untung secara berlebihan saat terjadi musibah.

"Konsumen dalam mengonsumsi barang atau jasa, termasuk masker, berhak atas harga yang wajar," kata Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI, dalam sebuah pernyataan pers.

"Namun YLKI juga meminta konsumen agar membeli masker dalam jumlah yang wajar, jangan berlebihan, tak perlu melakukan panic buying. Pembelian dalam jumlah berlebihan akan makin mendistorsi pasar," lanjutnya.

Terkait hal itu, Tulus mendesak KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) dan kepolisian turun tangan. YLKI menyebut ada indikasi tindakan mengambil keuntungan berlebih atau excessive margin yang dilakukan oleh pelaku usaha atau distributor tertentu.

"Menurut UU tentang Persaingan Usaha Tidak Sehat, tindakan excessive margin oleh pelaku usaha adalah hal yang dilarang," kata Tulus.

15 Detik Ngobrol Tanpa Masker, Pria 56 Tahun Tertular Virus Corona

Banyak yang menanyakan soal penyebaran virus corona baru, seberapa cepat ia bisa menular antarmanusia. Dalam sebagian besar kasus novel coronavirus ini, penularan terjadi antarmanusia.
Baru-baru ini, laporan dari China Press menyebutkan penularan antarmanusia bisa terjadi hanya dalam 15 detik. Berawal dari seorang pria yang baru saja terinfeksi novel coronavirus yang mewabah di Wuhan.

Sebelumnya ia dikabarkan tidak memiliki perjalanan dari Provinsi Hubei, China. Bahkan ia pun tak berada di dekat satwa liar seperti kelelawar, namun ia positif terkena novel coronavirus. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Mengutip World Of Buzz, menurut studi pengendalian penyakit, pasien berusia 56 tahun itu berada di Jiangbei di Chongquing China, untuk sekedar berbelanja di beberapa pasar yang berbeda. Namun tampaknya ia berdiri di dekat seorang wanita yang menunjukkan gejala positif novel coronavirus. Selama kurang dari 15 detik pria itu mengobrol bersama wanita yang berusia 61 tahun.

Pria dan wanita ini sama-sama tidak menggunakan masker. Hal itulah yang dicurigai mengapa virus corona baru bisa menyebar begitu cepat antarmanusia.

Setelah mengetahui hal tersebut, 19 orang yang juga berada di tempat yang sama bersama pria yang terinfeksi, langsung dikarantina dan dimonitor secara ketat.
https://nonton08.com/final-recipe/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar