Sabtu, 29 Agustus 2020

Rendahnya Tes Corona Indonesia Jadi Sorotan Media Luar, Ini Kata Satgas

Kasus virus Corona di Indonesia ternyata juga menjadi sorotan dari media luar negeri. Mereka menyoroti rendahnya tes virus Corona di Indonesia.
Menanggapi ini, juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan tes Corona di Indonesia sudah mencapai 35 persen dari standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jumlah pemeriksaannya pun terus meningkat dari dari waktu ke waktu.

"Meskipun memang kita masih kesulitan untuk mencapai standar WHO, tetapi beberapa daerah sudah mencapai standar. Contohnya Jakarta, Sulawesi Selatan, dan beberapa provinsi lainnya," jelasnya dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube Jumat (28/8/2020).

Wiku menjelaskan, jumlah tes Corona di DKI Jakarta sudah mencapai target yang ditetapkan WHO sebanyak 4 kali. Hal ini karena mereka memiliki banyak alat tes PCR dan laboratorium yang memadai.

Bahkan dibandingkan dengan negara lain, alat tes PCR di Jakarta jumlahnya lebih banyak dan rutin mencari kasus aktif yang ada.

"Namun memang di beberapa wilayah masih kesulitan dan lumayan memakan waktu untuk mengirim sampel ke lab. Tapi, di beberapa kota besar sudah memiliki beberapa lab yang memadai, sehingga tidak ada kendala," kata Wiku.

"Saya sangat yakin, 30 ribu atau 40 ribu tes per hari bisa tercapai di akhir tahun nanti," imbuhnya.

Peloton hingga TTB, Ini Daftar Istilah 'Hits' Anak Road Bike

Belakangan ini ramai dibicarakan tentang usulan sepeda road bike bisa masuk Tol Lingkar Dalam (Cawang-Tanjung Priok) pada hari dan jam tertentu. Sepeda jenis ini memang dinilai dapat melaju dengan cepat dan mengimbangi kecepatan kendaraan bermotor.
Dibanding sepeda pada umumnya, road bike memang tergolong 'berkelas'. Walaupun ada juga yang harganya sekitar Rp 5-6 juta, road bike yang mumpuni biasanya punya banderol puluhan atau bahkan ratusan juta. Lebih 'sultan' dibanding sepeda lipat premium yang juga sedang hits.

Tak heran jika jenis sepeda ini terkesan lebih eksklusif. Dengan laju yang bisa mencapai 60 km/jam, sepeda road bike juga tidak pernah melintas di jalur khusus sepeda yang lebarnya tak lebih dari 2 meter.

Belum lagi tapak rodanya yang tipis akan kesulitan menghadapi lubang dan patahan aspal di jalur paling pinggir. Maka jangan heran jika usulan road bike masuk tol, diam-diam banyak didukung para pesepeda jenis ini.

Seperti halnya pengguna sepeda jenis lain, anak-anak road bike juga punya banyak istilah teknis yang mungkin kurang akrab di telinga awam. Yuk, kenali beberapa di antaranya agar tidak 'roaming' kalau ngobrol.

1. Peloton
Pernah lihat iring-iringan road bike melintas di jalan raya? Walaupun melaju dengan kecepatan tinggi, umumnya formasi pesepeda ini terlihat rapi dengan 1-2 baris. Kadang-kadang, dikawal juga oleh petugas. Ini yang biasa disebut sebagai peloton.

"Peloton itu rombongan bareng dengan speed tertentu. Biasanya yang di depan itu road captain yang nentuin kecepatannya, yang belakang ngikutin semua," kata kepala bidang umum ISSI (Ikatan Sepeda Sport Indonesia) DKI Fatur Racavvara kepada detikcom, Jumat (28/8/2020).
https://kamumovie28.com/exciting-mom-friends-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar