Selasa, 25 Agustus 2020

Setelah Sputnik V, Rusia Siap Uji Coba Vaksin Corona Kedua

 Setelah memberikan persetujuan terkait penggunaan vaksin Corona 'Sputnik V', kini Rusia tengah membuat vaksin kedua untuk virus tersebut. Vaksin ini dibuat untuk menghindari efek samping dari vaksin yang pertama diluncurkan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan ini.
Para pejabat di negara tersebut berharap vaksin itu nantinya bisa siap pada November mendatang. Vaksin baru ini berasal dari bekasi pabrik penelitian senjata biologi rahasia Soviet, di Siberia, yang saat ini menjadi lembaga virologi terkemuka di dunia.

Vaksin kedua milik Rusia ini diberi nama EpiVacCorona, dan uji klinis vaksin ini diperkirakan selesai pada bulan September. Namun saat ini vaksin tersebut pun tengah menjalani uji coba yang melibatkan 57 sukarelawan yang sehat.

Mereka diberikan vaksinasi pertama dan selama itu tidak ada laporan terkait efek samping. Pengawas Kesehatan Utama Rusia, Rospotrebnadzor mengatakan sementara 43 orang relawan lainnya menerima plasebo.

Saat menjalani uji coba, para relawan ini sudah dirawat di rumah sakit selama 23 hari. Kondisi mereka pun sejauh ini terpantau baik-baik saja, tidak ada reaksi yang merugikan.

Dibuatnya vaksin ini bertujuan untuk menghasilkan respons imunitas tubuh setelah dua suntikan, yang diberikan dalam selang waktu 14-21 hari. Rusia pun berharap bisa mendaftarkannya pada Oktober 2020 dan bisa diproduksi November.

Vaksin ini dibuat oleh Vector State Research Center of Virology and Biotechnology, sebuah institut Siberia yang merupakan satu dari dua tempat di dunia yang diizinkan menyimpan virus cacar mematikan.

Vector juga telah bekerja untuk mengembangkan 13 kemungkinan vaksin untuk virus Corona yang diuji pada hewan laboratorium. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, Vector terlibat dalam upaya penemuan obat dan penawar untuk beberapa penyakit berbahaya seperti wabah pes, antraks, ebola, hepatitis B, HIV, SARS, dan kanker.

Kim Jong Un Diklaim Koma, Foto-foto Terbarunya Disebut Palsu

 Setelah sebelumnya disebut meninggal dunia, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kini diklaim telah koma selama berbulan-bulan. Semua foto Kim Jong Un yang beredar disebut palsu, demikian kabar yang diungkapkan seorang diplomat Korea Selatan baru-baru ini.
Dikutip dari The Sun, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un disebut jarang terlihat di depan umum belakangan ini. Rumor yang beredar menyebut bahwa April lalu operasi jantung Kim gagal.

Chang Song-min, mantan ajudan mantan presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, mengklaim adik Kim, Kim Yo-jong berusia 33 tahun, akan mengambil alih posisi Kim Jong Un sebagai pemimpin Korea Utara.

Chang juga menegaskan, gambar atau foto-foto Kim di media Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir adalah palsu.

"Saya menilai dia sedang koma, tetapi hidupnya belum berakhir," kata Chang Song-min.

Kabar ini ia sampaikan berbarengan ketika Korea Utara dilaporkan menyerahkan beberapa kekuasaan kepada saudara perempuan Kim Jong Un.

"Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo-jong dikedepankan karena kekosongan (posisi KIm Jong Un) tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama," tambahnya.

Agen mata-mata Korea Selatan, National Intelligence Service (NIS), pekan lalu melaporkan bahwa Kim secara bertahap akan mengalihkan otoritas kepada saudara perempuannya semata-mata 'untuk meredakan stres', meskipun usianya masih muda.

Namun, agensi tersebut mengatakan Kim Jong Un masih akan 'mengerahkan kekuatan absolut' dari balik layar sambil bersikeras bahwa langkah itu tidak terkait dengan kesehatan seperti yang dirumorkan.

Foto Kim Jong Un muncul pada hari Kamis lalu, menunjukkan Kim menghadiri pertemuan pemerintah. Namun, kantor berita Reuters mengatakan tidak dapat 'memverifikasi secara independen' keaslian foto-foto Kim Jong Un itu, karena dirilis sendiri oleh negara Korut.

Spekulasi pada bulan April bahwa Kim telah meninggal dengan cepat dibatalkan ketika Kim Jong Un terlihat kembali muncul saat pembukaan pabrik pupuk 30 mil sebelah utara ibukota Pyongyang, Korea Utara.

Ada juga laporan bahwa kemunculan Kim Jong Un tahun ini jarang terlihat karena Kim tengah melindungi dirinya sendiri selama pandemi Corona berlangsung di seluruh dunia. Adik perempuan Kim dikatakan sebagai salah satu orang kepercayaannya yang paling terpercaya.

"Dia tidak bisa memerintah negara dari militer seperti kakaknya, jadi dia memperluas otoritasnya melalui Departemen Propaganda dan Agitasi, seperti ayahnya Kim Jong-il," sebut sebuah sumber.
https://indomovie28.net/celebrity-sex-tape-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar