Jumat, 04 Desember 2020

Diduga 'Main Mata', 4 Perusahaan China Ini Diblacklist Trump

 Departemen Pertahanan Amerika Serikat menambah empat perusahaan China yang masuk dalam daftar hitam atau blacklist mereka karena diduga berkaitan dan dikontrol dengan militer China.

Produsen chip terbesar China Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) dan produsen minyak dan gas nasional China National Offshore Oil Corp (CNOOC) juga ditambah ke dalam daftar blacklist tersebut.


Mengutip CNBC, Jumat (4/12/2020) total perusahaan China yang ditambahkan dalam blacklist negara yang dipimpin Donald Trump tersebut ada empat. Selain SMIC dan CNOOC, perusahaan lain di antaranya China Construction Technology Co. Ltd, dan China International Engineering Consulting Corp.


Tambahan empat perusahaan tersebut membuat jumlah total perusahaan yang masuk daftar hitam AS menjadi 35 perusahaan.


Pemerintah AS menduga beberapa perusahaan China yang bersangkutan dengan militer China atau People's Liberation Army berusaha mengumpulkan informasi perusahaan. Hal itu dianggap dapat mengganggu keamanan nasional AS.


Bertambahnya perusahaan China dalam blacklist kemungkinan akan meningkatkan ketegangan perang dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia itu dan menambah daftar masalah geopolitik yang menjadi PR bagi Presiden terpilih Joe Biden.


Pertimbangan bahwa SMIC akan masuk ke daftar hitam telah diperbincangkan sejak September lalu oleh Departemen Perdagangan AS. Pada bulan yang sama beberapa perusahaan AS diwajibkan mendapatkan lisensi jika ingin memberikan barang dan jasa ke SMIC. Menurut Departemen Pedagangan AS hal itu akan menimbulkan risiko barang yang dikirim digunakan untuk tujuan militer.


SMIC dipandang sebagai pemain utama dalam upaya China untuk meningkatkan industri semikonduktor domestiknya, sebuah ambisi yang dipercepat oleh perang perdagangan AS-China. Menerapkan kontrol ekspor pada SMIC akan memengaruhi perusahaan AS yang menjual teknologi pembuatan chip ke produsen China.

https://nonton08.com/movies/wild-orchid/


Peluncuran Vaksin Pfizer Molor, Indeks S&P 500 Kendor


Indeks Komposit Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi hari Kamis berkat Tesla Inc. Sementara S&P 500 turun setelah mendengar laporan bahwa Pfizer Inc menunda peluncuran vaksin Corona (COVID-19).

Dilansir dari Reuters, Jumat (4/12/2020), S&P 500 turun dari level tertinggi sepanjang masa di akhir sesi, setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Pfizer menghadapi kendala rantai pasokan terkait vaksin, pengiriman stoknya turun 1,7%.


Kemajuan dalam pengembangan vaksin COVID-19 telah mendorong indeks utama Wall Street ke rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir. Terlepas dari kehancuran ekonomi yang disebabkan oleh pandemi, S&P 500 telah naik sekitar 13% pada tahun 2020.


"Berita Pfizer ini memotong kenaikan sebelumnya. Harapan stimulus kembali muncul di pasar dan sepertinya kami mungkin mendapatkan sesuatu sebelum akhir tahun yang sangat dibutuhkan perekonomian," kata Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities New York, Peter Cardillo.


Enam dari 11 indeks sektor S&P 500 naik, dipimpin oleh kenaikan 1% dalam energi. Dow Jones Industrial Average naik 0,29% berakhir pada 29.969,52 poin, sedangkan S&P 500 kehilangan 0,06% menjadi 3.666,72.


Nasdaq Composite naik 0,23% menjadi 12.377,18. Optimisme vaksin yang luas membantu mengangkat emiten maskapai di S&P 500 sebesar 4%. Kedua operator kapal pesiar Carnival Corp dan Norwegian Cruise Line Holdings Ltd juga melonjak lebih dari 8%.


Penyedia keamanan cloud Zscaler Inc menguat lebih dari 26% setelah melaporkan pendapatan kuartal pertama lebih baik dari perkiraan dan laba yang disesuaikan.

https://nonton08.com/movies/nine-1-2-weeks/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar