Minggu, 13 Desember 2020

Elon Musk Kritik Terlalu Banyak Lulusan MBA di Perusahaan

 Elon Musk mengkritik terlalu banyak lulusan MBA yang menjalankan perusahaan di Amerika Serikat. MBA adalah Magister Business Administration yang merupakan salah satu gelar S2 di bidang bisnis administrasi atau manajemen bisnis.

"Kupikir mungkin ada terlalu banyak orang MBA yang menjalankan perusahaan-perusahaan," kata sang CEO SpaceX dan Tesla itu dalam event WSJ CEO Summit.


Banyaknya MBA atau lulusan bisnis di perusahaan menurut Musk tidaklah bagus, terutama dalam soal inovasi produk. Pasalnya pimpinan mungkin hanya melihat angka demi angka dan kehilangan misi untuk membuat produk atau layanan yang hebat.


"Harus ada lebih banyak fokus pada produk atau layanan, kurangi waktu untuk menggelar meeting direksi, kurangi waktu untuk finansial," cetus Musk yang dikutip detikINET dari CNBC.


Musk melanjutkan, ia menganggap kesalahan terbesarnya sebagai bos Tesla dan SpaceX adalah terlalu banyak menghabiskan waktu di meeting melihat PowerPoint atau dokumen lainnya, bukannya terjun langsung ke pabrik untuk memastikan barang dan proses produksi berjalan dengan semestinya.


"Ketika aku menghabiskan waktu di pabrik atau memakai mobil atau berpikir tentang roket, itulah di mana hal-hal menjadi lebih baik," papar Elon Musk.


Dengan melakukan hal itu, tim juga merasa lebih bersemangat. Maka ia menyarankan agar para CEO terlibat langsung untuk menunjukkan perhatian, tidak hanya berada di dalam kantor yang nyaman.


Elon Musk memang dikenal suka berada di pabrik perusahaannya. Beberapa tahun lalu, kesibukannya dalam menyelamatkan produksi mobil buatan Tesla yang waktu itu selalu kurang dari target membuat Elon Musk harus tidur di pabrik. Bahkan dia rela tidak mandi dan pulang ke rumah.

https://indomovie28.net/movies/my-girlfriends-mother-2/


Sederet Crazy Rich Indonesia yang Kaya Raya dari 'Jualan' Rokok


Daftar 50 orang terkaya Indonesia tahun 2020 telah dirilis Forbes. Daftar itu mencakup pebisnis dari beragam sektor, salah satunya hasil tembakau atau rokok.

Dilansir dari Forbes, Minggu (13/12/2020), urutan pertama dalam daftar tersebut masih diduduki oleh Budi Hartono dan Michael Hartono, kakak-beradik yang mengantongi kekayaan sebesar US$ 38,8 miliar atau setara Rp 547,8 triliun (kurs Rp 14.100). Keduanya telah mempertahankan posisi pertama sebagai orang terkaya Indonesia selama bertahun-tahun.


Kedua, Presiden Direktur PT Gudang Garam Tbk Susilo Wonowidjojo. Ia adalah putra dari mendiang pendiri PT Gudang Garam Tbk, Tjoa Jien Hwie alias Surya Wonowidjojo yang meninggal sejak tahun 1985.


Berdasarkan catatan Forbes, kekayaannya mencapai US$ 5,3 miliar atau setara Rp 74,73 triliun, dan menduduki urutan ke-6 dalam daftar tersebut.


Pada akhir Oktober lalu, Susilo mendapatkan kabar duka di mana Ibundanya Tan Siok Tjien tutup usia. Wanita itu telah berperan sebagai pengendali Gudang Garam Tbk.


Ketiga, Putera Sampoerna yang merupakan cucu dari pendiri PT HM Sampoerna tbk, Liem Seeng Tee. Ia mengantongi kekayaan sebesar US$ 1,8 miliar atau setara Rp 25,40 triliun.


Putera telah berperan sebagai pemimpin perusahaan pembuat rokok itu selama bertahun-tahun.


Pada tahun 2005, Putera menjual seluruh saham keluarga dari HM Sampoerna ke Phillip Morris seharga U$ 2 miliar. Kini, keluarganya fokus pada perusahaan Sampoerna Strategic yang fokus pada bisnis agrikultur, keuangan, telekomunikasi, dan timber atau produk kayu.


Mau tahu daftar 10 orang terkaya Indonesia? klik berita di bawah ini

https://indomovie28.net/movies/an-affair-kind-daughters-in-law-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar