Sabtu, 19 Desember 2020

Kemenkeu Yakin IFG Komitmen Selamatkan Polis Nasabah Jiwasraya

 Direkrorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) memiliki komitmen kuat untuk menyelamatkan polis nasabah dari permasalahan gagal bayar.

Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu, Isa Rachmatarwata mengatakan, salah satu upaya manajemen baru Jiwasraya, yakni dengan menghadirkan solusi penyelamatan seluruh polis nasabah melalui program restrukturisasi.


"Saya yakin kalau dari berbagai pertemuan yang saya lakukan dengan manajemen, manajemen itu committed untuk sebetulnya menangani persoalan Jiwasraya dengan baik," kata Isa.


Saat ini manajemen Jiwasraya sedang melaksanakan program restrukturisasi polis Jiwasraya. Skema ini merupakan kebijakan yang tepat dan realistis untuk menyelamatkan seluruh polis nasabah Jiwasraya.


Meski begitu, masih ada beberapa kelompok nasabah yang tidak puas dengan kebijakan manajemen Jiwasraya menjalankan program restrukturisasi polis. Khusus kelompok nasabah ini, Isa menilai manajemen harus tetap fokus menjalankan program yang sudah diputuskan karena jumlah nasabah Jiwasraya sangat banyak.


"Jadi dengan yang mereka berikan ke nasabah belum memuaskan tentu kita bisa juga melihat nasabah juga kepentingan yang lebih besar dari yang bisa dilayani manajemen. Tapi mohon diingat nasabah Jiwasraya sangat banyak kalau kita dengar dari sekelompok nasabah, manajemen juga layani kelompok nasabah lain," ungkapnya.


Selain itu, Isa juga meluruskan informasi yang beranggapan bahwa pemerintah menyuntik dana Rp 22 triliun melalui Penyertaan Modal Negata (PMN) ke Jiwasraya. Isa mengatakan, anggapan demikian adalah keliru.

Isa menyebut, pemerintah tidak pernah menyuntik dana Rp 22 triliun ke Jiwasraya, melainkan ke Indonesia Financial Group (IFG) untuk mereformasi industri asuransi dengan mendirikan perusahaan baru. Perusahaan baru nantinya juga berperan untuk menyelamatkan polis nasabah Jiwasraya setelah dilakukan restrukturisasi terlebih dahulu.


IFG merupakan nama baru dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) yang saat ini ditunjuk sebagai induk holding perusahaan asuransi dan penjaminan milik BUMN. Nantinya IFG unit bisnis IFG Life akan menampung para nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) khususnya yang ikut program restrukturisasi polis. Saat ini tercatat ada 656 kontrak polis korporasi yang bersedia ikut program restrukturisasi polis.


"BPUI membangun perusahaan asuransi jiwa baru memang perusahaan asuransi jiwa baru ini akan ambil alih membeli sebetulnya portofolio Jiwasraya yang sudah direstrukturisasi," kata Isa.


Isa yakin proses pembelian portofolio Jiwasraya bakal memberikan dampak besar bagi kinerja IFG Life ke depannya. Sebab, portofolio yang dibelinya itu sudah melalui proses restrukturisasi.


"Karena sudah direstrukturisasi, tentu ini jadi portofolio yang sehat kalau sudah sehat pada kesempatan pertama harapannya dia dapat start yang bagus," jelasnya.

https://nonton08.com/movies/the-return-2/


RI Punya Lembaga Pengelola Investasi Bermodal Rp 75 T


Indonesia kini memiliki Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) yang diberi nama Nusantara Investment Authority (NIA). Pembentukan NIA ini merupakan mandat dari UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang UU Citpa Kerja.

LPI merupakan lembaga yang diberi kewenangan khusus (sui generis) dalam rangka pengelolaan investasi pemerintah pusat melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Keberadaan LPI diharapkan dapat berperan sebagai mitra strategis yang mampu memberikan kenyamanan bagi investor untuk menanamkan modal di Indonesia.


Dalam pengoperasiannya, LPI mendapat modal dari pemerintah hingga Rp 75 triliun dengan setoran awal sekitar Rp 15 triliun.


Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata mengungkapkan pembentukan LPI juga diharapkan mampu mengoptimalisasi nilai aset secara jangka panjang dan mendukung pembangunan secara berkelanjutan.


Namun begitu, tidak menutup kemungkinan LPI ke depannya bakal merugi dalam menjalankan tugas yang menarik investasi.


"Nanti kita tentukan di dewan direktur LPI. Misalnya 5 tahun, berapa yang hendak dicapai? Nah di situ memang mungkin ada yang untung besar, ada yang untung dikit, rugi, dan mungkin ada cut loss dan sebagainya. Tetapi sebagai portofolio jangka lima tahun ini kita berharap dan akan mengusahakan portofolio tersebut tetap untung," kata Isa dalam video conference, Jakarta, Jumat (18/12/2020).

https://nonton08.com/movies/the-return/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar