Sabtu, 21 Desember 2019

Masih Banyak Warga Jabodetabek Belum Tahu Kepulauan Seribu

Walau berlokasi dekat dari Jakarta, tapi nyatanya tak banyak wisatawan Jabodetabek yang tahu tentang Kepulauan Seribu. Ini sejumlah faktanya.

Berjarak dekat dari Jakarta tak selalu jadi indikasi kalau turis di ibu kota mengetahui atau pernah wisata ke Kepulauan Seribu di Utara Jakarta. Hal itu pun terungkap lewat survei yang dibuat oleh Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Sudinparbud) Kepulauan Seribu pada akhir tahun 2018 lalu.

Menggandeng konsultan riset, Sudinparbud Kepulauan Seribu yang digawangi oleh Cucu Ahmad Kurnia buka-bukaan datanya saat dihubungi detikcom, Jumat (27/9/2019).

"Respondennya adalah masyarakat Jabodetabek yang datang ke Kepulauan Seribu sejumlah 100 orang sebagai sampel," ujar Cucu.

Dijelaskan, sekitar 68% responden pernah ke Kepulauan Seribu, tapi masih lebih rendah ketimbang Puncak (94%), Borobudur/Solo/Yogyakarta (87%), Cimahi/Bandung (85%), Carita/Anyer (70%) dan Bali (70%).

Berdasarkan data tersebut, diakui Cucu kalau tingkat kunjungan ke Kepulauan Seribu masih tertinggal apabila dibandingkan daerah wisata lain di dekat Jabodetabek. "Hanya 32% responden mengatakan pernah ke Kepulauan Seribu dalam 12 bulan terakhir."

Cucu pun sadar, bahwa perlu ada perbaikan dan promosi untuk menarik wisatawan datang ke Kepulauan Seribu terlepas dari jaraknya yang dekat.

"Intinya masih perlu banyak perbaikan dari hasil riset itu, tapi saya berbicara di koridor yang bisa saya lakukan saja dan itu dalam waktu yang pendek. Di mana kita bisa memperbanyak wisatawan di waktu yang pendek ini," tutup Cucu.

Berdasarkan data tersebut, tercatat kalau tahun 2017 lalu Kepulauan Seribu didatangi sekitar 800 ribu wisatawan. Sedangkan untuk tahun 2018, jumlah turis mancanegara tercatat 28.963. Jumlahnya terus meningkat tiga tahun terakhir.

Jika ke Yogya Sempatkan ke Sini Ya!

Kesempatan libur di Yogyakarta jangan disia-siakan. Dan setelah menikmati keindahan pantai yang cantik, destinasi ini patut dikunjungi yakni Bukit Nglanggeran. 

Mari kita memanjat bukit, meski  bukit tapi tak kalah cantiknya. Di samping menghilangkan penat tapi juga menyehatkan. 
Gunung Api Purba Nglanggeran berlokasi di Kecamatan Patuk, Gunung Kidul. Tiket masuknya Rp 10 ribu per orang, anak di bawah 10 tahun bebas biaya.

Untuk yang membawa kendaraan pribadi harus membayar parkir Rp 5 ribu untuk mobil. Sedangkan untuk motor biaya parkirnya Rp 2 ribu,murah kan!

Kuil Terkenal Jepang Ini untuk Dewi Sri Jika di Jawa, Tahu?

Fushimi Inari konon didedikasikan untuk dewa padi Shinto, Inari. Kuil yang telah ada sejak sebelum Kyoto menjadi ibu kota Jepang di tahun 794 ini merupakan pusat dari 40.000 lebih Kuil Inari di seluruh Jepang. Kuil ini sendiri dibangun sekitar tahun 711.
Pintu masuk kuil ini ditandai oleh Romon Gate yang merupakan donasi dari pemimpin terkenal Toyotomi Hideyoshi pada tahun 1589. Dari sini, kita akan menemukan bangunan utama yaitu Honden.

Namun yang menjadi primadona tentu saja adalah ribuan gerbang torii dengan warna khasnya, orange yang berbaris seperti tak berujung. Jalur yang merupakan jalan yang menanjak ini diawali dengan dua baris paralel gerbang torii yang disebut Senbon Torii (ribuan gerbang torii). Tidak kurang dari 5000 gerbang torii di kawasan ini. Dibutuhkan sekitar 2 hingga 3 jam untuk bisa mencapai puncak Bukit Inari setinggi 233 meter.

Jika kita bisa mencapai setengah jalan menuju puncak, kita akan tiba di persimpangan Yotsutsuji di mana kita bisa melihat pemandangan yang indah. Namun setiap pengunjung bisa kapan pun kembali turun jika merasa lelah.

Torii Gates di sepanjang jalur menuju bukit merupakan sumbangan dari baik indivudu maupun perusahaan. Nama donator dan tanggal donasi dapat kita temukan di bagian belakang setiap gerbang.

Yang juga tak kalah menarik dan menyenangkan selepas menaiki dan menuruni bukit, di sepanjang jalan menuju kuil ini terdapat banyak toko-toko tidak hanya souvenir tapi juga aneka jajanan yang membuat lapar mata. Capek dan lapar, bisa jajan di sini.

Walaupun Fushimi Inari ini buka setiap saat, tapi tidak bagi toko-toko di sekitarnya. Tidak sampai jam 8 malam, toko-toko sudah mulai menutup tokonya. Jadi jika traveler berkunjung ke sini, sebaiknya datang sebelum matahari terbenam ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar