Minggu, 19 Juli 2020

Anak Muda Ini Jadi Orang Terkaya Gegara Lockdown Corona

Virus Corona yang sudah merebak telah membuat masyarakat kehilangan pendapatannya. Namun kondisi itu tidak berlaku bagi David Chen, yang bisa masuk daftar orang terkaya dunia berkat pandemi ini.
Chen merupakan pria asal Singapura sekaligus pendiri SEA Group yang memiliki lini bisnis perusahaan game, Garena. Salah satu game terkenal yang diproduksi Garena adalah Free Fire.

Dilansir Forbes, Minggu (19/7/2020), kekayaan pria yang baru berusia 39 tahun itu mencapai US$ 1,1 miliar atau setara Rp 16,1 triliun (kurs Rp 14.700/US$).

Chen memiliki 2% saham SEA. Perusahaan tersebut melantai di Bursa Efek New York dengan melonjak 57% sejak pandemi Corona setelah emiten melaporkan kenaikan pendapatan dua kali lipat menjadi US$ 715 juta pada kuartal I-2020.

Perusahaan yang go public pada Oktober 2017 dengan harga US$ 15 per saham, sekarang menjadi US$ 25. Kenaikan tersebut ditopang oleh Garena dengan 80 juta lebih pengguna aktif dan berkontribusi lebih dari separuh dari pendapatan SEA.

Saat ini, Chen menjabat sebagai Chief Product Officer Shopee. Dia mengikuti jejak CEO Forrest Lie dan COO Gang Ye yang sebelumnya sudah masuk terlebih dahulu dalam daftar miliarder dunia.

Chen adalah lulusan National University of Singapore jurusan Ilmu Komputer. Dia awalnya bekerja sebagai operator PSA Corp, anak usaha Temasek. Dia kemudian mendirikan SEA bersama Lie dan Ye.

Analis Citibank Alicia Yap mengatakan bahwa lockdown di berbagai negara mendorong belanja online di seluruh Asia Tenggara meningkat. Yap telah menaikkan harga target perusahaan menjadi US$ 138 dari US$ 79, yang mencerminkan fundamental game dan e-commerce lebih kuat.

Analis CLSA Singapura Marcus Liu, yang memiliki peringkat lebih baik dari SEA mengatakan bahwa basis data pelanggan Shopee yang luas di seluruh kawasan memberi perusahaan keunggulan dalam bisnis potensial lainnya.

"Memiliki peluang yang sangat kuat untuk memenangkan salah satu dari dua lisensi bank digital baru di Singapura," tuturnya.

Untuk diketahui, SEA didirikan pada 2009 dengan bisnis utama produksi game. Perkembangan perusahaan tersebut menarik minat investor kakap termasuk Tencent kemudian merambah ke sektor e-commerce dan keuangan digital seperti Shopee dan SEAmoney. Pada 2014, SEA resmi menjadi unicorn pertama di Singapura.

Disinggung Sri Mulyani, Segini Anggaran Belanja Alutsista Prabowo

 Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung soal anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) pimpinan Prabowo Subianto. Menurutnya, anggaran milik Prabowo memang wajar besar, khususnya untuk menguatkan alat utama sistem pertahanan alias alutsista.
Prabowo sendiri dititipkan anggaran yang cukup besar, dari catatan detikcom yang dihimpun Minggu (19/7/2020), Kemhan di tahun ini mendapatkan anggaran sebesar Rp 127,35 triliun. Yang merupakan anggaran kementerian/lembaga (K/L) paling besar.

Anggaran Prabowo mengungguli Kementerian PUPR sebesar Rp 120,2 triliun dan Polri Rp 90,3 triliun, dalam daftar 3 teratas K/L dengan anggaran terbesar di tahun 2020.

Dengan dana tersebut, Prabowo akan membiayai program prioritas Kemhan mulai dari peningkatan kekuatan pertahanan, modernisasi alutsista/non alutsista dan profesionalisme prajurit. Serta kesiapan operasi matra darat, laut dan udara maupun secara integratif.

Belanja alutsista menjadi fokus anggaran Prabowo dengan bagian paling besar mencapai Rp 14, 53 triliun. Juru Bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan fokus anggaran alutsista adalah pengadaan pesawat tempur di tahun ini. Danhil juga mengatakan pemerintah fokus mencari radar.

"Beliau (Prabowo) fokus pada pesawat tempur. Kemudian soal kapal perang yang juga radar karena yang paling urgent di kita hari ini dan menurut Pak Prabowo itu penting adalah radar," jelas Danhil kepada wartawan di Balai Media, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020).

Danhil juga mengatakan Kemhan akan menaruh konsentrasi penuh di industri peluru yang sebelumnya hanya bisa dipenuhi 450 juta peluru dari target 1 miliar per tahun.

Termasuk fokusnya adalah industri peluru. Saya kasih contoh ya, kita produksi Pindad itu hanya mampu memproduksi sekitar 450 juta peluru, padahal kebutuhan peluru kita 1 miliar per tahun," papar Danhil.

Masih dalam anggaran alutsista, Prabowo menganggarkan dana untuk pemeliharaan dan perawatan untuk Alpung, KRI, Kal, Ranpur/Rantis darat sebanyak 143 unit sebesar Rp 3,19 triliun. Sementara itu, pemeliharaan/perawatan Pesawat Udara, Senjata & Almatsus lainnya sebanyak 228 unit sebesar Rp 5,10 triliun.

Kemudian bila dirinci, total anggaran Rp 127,35 triliun bersumber dari rupiah murni sebesar 82,8%, pinjaman luar negeri sebesar 7,1%, rupiah murni pendamping sebesar 4,3% pinjaman dalam negeri sebesar 1,9%, PNBP sebesar 2,1% dan BLU sebesar 1,8%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar