Senin, 20 Juli 2020

Apple Kenang John Lewis, Pejuang HAM Legendaris Amerika

Ada yang berbeda kala membuka situs Apple hari ini, Senin (20/7/2020). Kita tidak melihat iPhone, iPad maupun Mac yang selalu menghiasi halaman utamanya, berganti dengan foto John Lewis lengkap dengan kutipan terkenalnya, "Never, ever be afraid to make some noise and get in good trouble, necessary trouble".
Ya, Apple tengah mengenang pejuang hak asasi manusia (HAM) AS bernama lengkap John Rebert Lewis yang meninggal Jumat lalu (17/7/2010). Pria berusia 80 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya setelah enam bulan berjuang melawan kanker pankreas yang dideritanya.

Terlahir sebagai putra dari petani penggarap lahan pada tahun 1940 di Alabama. Di usianya yang begitu mudah, Lewis sudah bergabung dengan gerakan hak-hak sipil untuk memerangi segregasi dan menjadi pengikut dekat Martin Luther King Jr.

Dia kerap ikutan aksi duduk dan pawai melawan penindasan HAM. Salah satunya pawai Minggu Berdarah yang terkenal pada tahun 1965 di sebuah jembatan di Selma, Alabama.

Kendati sempat menderita luka serius akibat dipukul polisi, tidak menyurutkan perjuangan Lewis. Sepanjang hidupnya lebih dari 40 kali ditangkap saat berjuang menuntut persamaan hak.

Tidak heran namanya dikenal sebagai tokoh legendaris pejuang hak-hak sipil AS. Namun selain sebagai aktivis, Lewis dikenal sebagai anggota kongres dari Georgia. Dia memposisikan dirinya sebagai pembela kaum marjinal di AS.

Selama 17 periode dia duduk di Dewan Perwakilan Rakyat AS. Lewis sempat dianugerahi Presiden Barack Obama berupa Medal of Freedom pada tahun 2011.

Lewis tidak pula berhenti berjuang melawan ketidakadilan meski tengah memerangi kanker yang menggerogoti tubuhnya. Dia sempat mengutuk keras polisi yang membunuh George Floyd pada Mei lalu.

"Kegilaan itu harus berhenti," tegas Lewis kala itu seperti dikutip dari CNet, Senin (20/7/2020).

Sepak terjang Lewis dalam menegakkan HAM di AS sepanjang hidupnya membuat CEO Apple Tim Cook mengenang sosoknya sebagai pahlawan AS.

"Kita telah kehilangan seorang pahlawan Amerika. John Lewis membimbing kita menuju dunia yang lebih lurus. Dia berbaris di Selma, dia berbaris di Washington - dia berbaris untuk kita semua. Pekerjaan hidupnya membentuk sejarah kita dan warisannya mengilhami kita untuk melanjutkan perjalanan demi keadilan dan keadilan rasial," tulis Cook di akun Twitternya.

Gugatan WhatsApp ke Perusahaan Mata-mata Israel Masih Berlanjut

Gugatan WhatsApp terhadap NSO Group, perusahaan Israel yang membuat spyware Pegasus, bisa dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
Putusan ini keluarkan Hakim Phyllis Hamilton di pengadilan distrik California, AS, yang menyebut ia tak bisa menerima argumen pembelaan NSO terkait peretasan pengguna WhatsApp yang dilakukan oleh Pegasus.

Dalam argumen tersebut, NSO mengaku bahwa mereka tak bertanggung jawab atas peretasan pengguna WhatsApp yang menggunakan software bikinan mereka. Namun menurut Hakim Hamilton, NSO tetap bertanggung jawab atas peretasan tersebut meskipun mereka berada di bawah perintah konsumennya.

Dalam gugatan awalnya, WhatsApp mengklaim ada 1.400 penggunanya yang dikirimi malware oleh NSO dalam rentang waktu dua minggu. Para korbannya bermacam, dari jurnalis di India, politisi di Spanyol, sampai aktivis kemanusiaan di Maroko.

"Keputusan ini membuat WhatsApp bisa meminta dokumen yang relevan serta bermacam informasi terkait praktik NSO," ujar Juru Bicara WhatsApp, demikian dikutip detikINET dari Guardian, Senin (20/7/2020).

NSO, dalam pembelaannya, menyebut mereka hanya menjual spyware ke pemerintahan dan penegak hukum untuk mencari teroris dan pelaku kriminal. Mereka merasa bahwa praktiknya ini ditujukan untuk memberi solusi untuk masalah yang dihadapi oleh penegak hukum di seluruh dunia.
https://kamumovie28.com/death-note-episode-35/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar