Minggu, 19 Juli 2020

Mr P Mengecil Saat Kelamaan Berendam di Kolam Renang, Kok Bisa Gitu?

Pernyataan bahwa wanita bisa hamil karena berenang bersama pria baru-baru ini ramai diperbincangkan. Sitti Hikmawatty, Komisioner KPAI, sempat menyebut hal itu mungkin terjadi meski akhirnya mencabut disertai permintaan maaf.
Oleh para ahli kandungan, jelas ditegaskan bahwa hal itu keliru. Alih-alih ereksi dan mengeluarkan sperma, beberapa pria justru mengaku penisnya mengerut karena kedinginan saat masuk ke kolam renang. Mengapa bisa terjadi seperti itu?

Penis yang mengerut saat masuk kolam renang bisa jadi karena suhu udara yang dingin. Saat udara dingin, penis akan mulai mengerut, dan hal ini adalah sebuah kondisi yang normal dialami semua pria.

Mengutip Men's Health, seorang urologis mengatakan bahwa penis bisa mengkerut sampai 50 persen panjangnya. Sedangkan untuk kelilingnya bisa mengkerut sampai 20-30 persen. Semua ini bisa terjadi jika pria terekspos dalam udara di bawah 15 derajat celcius.

"Ketika pria merasa kedinginan, pembuluh darah mereka akan mengecil dan mengerut. Hal ini akan membatasi aliran darah ke penis," kata Darius Paduch, Direktur Kesehatan Seksual dan Pengobatan di Weill Cornell Medicine.

Setelah Obat, Kini Lintah Diklaim Bisa Mencegah Virus Corona

Sebuah penelitian menyebut lintah bisa mencegah virus corona di masa depan. Binatang penghisap darah ini dikatakan bisa memprediksi adanya virus yang ditularkan dari hewan ke manusia, termasuk virus corona.
Para ilmuwan dari University if East Anglia dengan metode bioteknologi terbarulah yang berhasil menemukan ini. Pemimpin penelitian, Professor Doughlas Yu telah meneliti 30 ribu lintah dalam lima tahun untuk mencari tahu keberadaan hewan liar yang merupakan tempat virus berkembang biak.

Setelah itu, virus bisa berpindah ke hewan atau manusia.

Yu mengatakan, saat lintah menghisap darah hewan liar, ia dapat mengetahui kondisi hewan tersebut. Setelah dihisap, DNA dari darah itu diekstraksi untuk mengetahui hewan yang dihisapnya, seperti rusa, kera, bahkan berbagai jenis burung.

Dikutip dari South China Morning Post, dari penelitian tersebut membuat Yu yakin dengan lintah bisa mencegah terjadinya wabah COVID-19 di masa depan.

"Tim kami siap untuk hal itu. Kami sudah menyediakan metodologi untuk mengantisipasinya. Metode yang sama juga bisa diterapkan untuk mendeteksi satwa liar (pembawa virus)," kata Yu.

Dengan penelitian tersebut, manusia bisa membuat antisipasi dari pencegahan hingga prediksi antivirus untuk virus corona. Agar virus tidak akan menular dari hewan ke manusia dan antar manusia.

Ahli Sebut Dunia Ada di Ujung Pandemi Virus Corona, Apa Artinya?

 Korea Selatan, Italia, Iran, dan Jepang masing-masing melaporkan peningkatan kasus virus corona (COVID-19) yang tajam hanya dalam hitungan hari. Korea Selatan misalnya melaporkan 161 kasus virus corona baru pada Senin (24/2/2020) membuat jumlah total kasus ada di angka 763.
Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Amerika Serikat, Dr Anthony Fauci melihat kemungkinan dunia saat ini berada di ujung pandemi virus corona. Dr Anthony menjelaskan pandemi sebagai situasi saat penyakit secara konsisten menyebar antarmanusia di area yang luas, negara-negara global.

"Jadi virus corona ini di China disebut epidemi karena awalnya hanya terkonsentrasi di area itu. Namun begitu penyakit menyebar ke negara lain dan penyebarannya ini mampu bertahan, maka kita bisa menghadapi pandemi," kata Dr Anthony seperti dikutip dari CNN, Senin (24/2/2020).

"Saat ini kita jelas ada di ujung pandemi. Nasib kita akan ditentukan oleh kemampuan negara-negara di luar China yang awalnya melaporkan kasus virus corona berkaitan dengan perjalanan namun kini mulai menemukan kasus transmisi lokal," lanjutnya.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan masih ada jendela kesempatan untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Tedros meminta partisipasi global karena potensi dampak virus corona yang luas.

"Jendela kesempatan kita untuk mengendalikan virus corona semakin sempit. Kita harus bertindak cepat sebelum jendela kesempatan itu benar-benar tertutup," kata Tedros.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar