Kamis, 09 Juli 2020

Rekor 2.657 Kasus Baru, Total Kasus Corona RI 70.736 Per 9 Juli

Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Hingga Kamis (9/7/2020), akumulasi kasus positif telah mencapai 70.736 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh telah mencapai 32.651 dan yang meninggal menjadi 3.417.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada Kamis (9/7/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 2.657 menjadi 70.736.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 1.066 menjadi 32.651.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 58 menjadi 3.417.

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Sebelumnya pada Rabu (8/7/2020), jumlah akumulatif kasus positif corona di Indonesia berada di angka 68.079, dengan 31.585 di antaranya sembuh dan 3.359 meninggal.

Demi Sinyal untuk Kuliah Online, Mahasiswi Ini Rela Bertenda di Tengah Hutan

Pandemi Corona telah memberikan dampak yang cukup signifikan dalam segala aspek kehidupan. Salah satu yang turut serta merasakan dampaknya adalah para pelajar. Jika sebelumnya kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan dengan tatap muka secara langsung, maka dengan adanya pandemi Corona kegiatan tersebut tak lagi dapat dilakukan. Sebagai gantinya, para pelajar diwajibkan untuk mengikuti kelas online. Bagi sebagian orang, mengikuti kelas online tidaklah mudah, karena dibutuhkan perangkat seperti ponsel, laptop, atau TV, serta jaringan internet yang stabil.
Seperti dikutip dari The Star, seorang mahasiswi asal Pakan, Sarawak, Malaysia bernama Rose Nawie Anjap menceritakan kisahnya ketika harus berjuang untuk mendapatkan sinyal stabil demi mengikuti kelas online. Karena tempat tinggalnya yang berada di pedalaman dan sulit sinyal, maka dia terpaksa harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengikuti kelas onlinenya di hutan.

Agar merasa nyaman ketika belajar online di hutan, dia juga membuat tenda kecil dari kain tipis berwarna hijau agar serangga-serangga tidak bisa masuk dan mengganggunya. Tapi tak hanya itu saja, selain membawa laptop dan catatan kecil, Rose juga membawa parang untuk perlindungan diri.

Mahasiswi tingkat akhir dari Universiti Pendidikan Sultan Idris itu lalu membagikan kisahnya melalui unggahan Facebooknya pada 24 Juni 2020. Menurut Rose, hutan tempatnya mengikuti kelas online itu menawarkan sinyal yang jauh lebih baik dan lebih stabil dibandingkan di rumahnya.

"Saya melakukan presentasi online pada hari itu jam 9 hingga 11 pagi. Jadi saya berlindung di bawah jaring untuk menghindari gigitan nyamuk. Jika tidak, saya harus menghabiskan banyak waktu untuk mengusap nyamuk atau menggaruk kulit," jelas Rose.

Rose juga mengaku bahwa dirinya melakukan hal tersebut karena merasa terinspirasi oleh Veveonah Mosibin, pelajar yang terlebih dahulu viral karena mengikuti kelas online di atas pohon demi mendapatkan sinyal stabil. Di hari pertamanya, Rose juga tidak sendirian karena ada sang ayah yang menemaninya. Tetapi sayang, karena kemudian turun hujan, maka Rose terpaksa tidak jadi mengikuti kelas onlinenya itu.

Dengan membagikan pengalamannya itu, Rose berharap orang-orang bisa lebih menyadari bahwa banyak pelajar yang tinggal di pedalaman yang harus bersusah payah terlebih dahulu untuk memperoleh sinyal demi mengikuti kelas online. Dengan demikian, situasinya bisa membaik dan meningkat sehingga Rose tak perlu lagi bersusah payah untuk mendapatkan sinyal hingga ke hutan demi mengikuti kelas online.

Pada 25 Juni, Malaysian Communication and Multimedia Commission (MCMC) lalu merilis pernyataan yang mengatakan bahwa sat ini pihaknya sedang berusaha memperbaiki dan meningkatkan jaringan internet di daerah Sarawak. Rencananya akan ada 185 menara telekomunikasi baru di Sarawak yang diperkirakan akan bisa dipakai pada tahun 2021.
https://nonton08.com/deepwater-horizon/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar