Sabtu, 18 Juli 2020

Studi Temukan Orang yang Doyan Minum Kopi Tulangnya Lebih Padat

 Manfaat kopi untuk kesehatan semakin terungkap. Studi terbaru menyebut tulang orang yang rutin minum kopi bisa lebih padat dari orang yang tidak minum kopi.
Hal ini diketahui setelah peneliti dari University of Hong Kong melihat data dari 564 orang dewasa. Di dalam studi peneliti membandingkan kepadatan tulang responden dengan kebiasaan minum kopinya.

Hasilnya orang-orang yang rutin minum kopi dilaporkan dalam jurnal Clinical Endocrinology & Metabolism memiliki kepadatan tulang lebih tinggi. Peneliti secara spesifik menyebut tiga molekul yaitu quinate, 3-hydroxypyridine sulfate, dan trigonelline berkaitan antara kebiasaan mengonsumsi kopi serta kepadatan tulang.

dr Chad Deal dari Cleveland Clinic berkomentar bukti dari studi cukup membantu memperkuat manfaat minum kopi. Hanya saja yang penting untuk diingat adalah agar tidak berlebihan mengonsumsinya.

"Studi ini menunjukkan tampaknya secara umum kopi bagus untuk kesehatan tulang," kata dr Chad seperti dikutip dari Unilad, Selasa (25/2/2020).

Kemenkes RI: SARS-CoV-2 yang Diidap WN Jepang Bentuk Mutasi COVID-19

WN Jepang dikabarkan positif virus corona COVID-19 sepulang dari Indonesia. Pria Jepang berusia 60 tahun itu dikabarkan berkunjung ke Indonesia untuk berlibur bersama keluarganya.
Kementerian Kesehatan RI menyebut mendapat laporan dari otoritas Jepang bahwa hasil diagnosa menunjukkan pasien terinfeksi SARS-CoV2. Lalu, apakah berbeda dengan COVID-19?

"Ada hal yang mendasar yang kami terima dari para pakar. SARS-CoV2 ini penyebab COVID-19 seperti yang ditulis oleh WHO, tapi para pendapat lainnya mengatakan ini (SARS-CoV2) adalah bentuk mutasi dari covid-19 yang ditengarai menjadi jinak dengan tanda-tanda minimal," jelas Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr Achmad Yurianto kepada media melalui sambungan telepon di Kantor Kemenkes RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, (25/2/2020).

Saat ini virus corona COVID-19 dikabarkan telah bermutasi. Banyak pasien yang terinfeksi hanya menunjukkan gejala minimal bahkan tak bergejala atau asimtomatik.

"Kalau mau dibedakan silahkan dibedakan tapi kami punya referensi. Kami tidak akan memperdebatkan nama tetapi survailans kita lakukan, tracing dilakukan. Itu yang lebih penting," tuturnya.

Hingga kini berdasarkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Bali tidak nampak adanya penambahan kasus pneumonia yang dicurigai kontak dengan pasien. Beberapa saat lalu, Kemenkes mendapat laporan dari Jepang keluarga yang bersama denhgan pasien tidak mengalami keluhan.

Sarkopenia Intai di Usia Lanjut, Ini Cara Pencegahannya

Lanjut usia (Lansia) merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh setiap manusia. Pada tahap ini manusia akan mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental.
"Orang lanjut usia umumnya memiliki beberapa penyakit kronis atau menahun, gejala penyakitnya tidak khas, fungsi organ yang menurun, tingkat kemandirian berkurang, dan sering disertai masalah nutrisi. Karena alasan tersebut maka memerlukan perhatian khusus," ujar Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita kepada detikHealth, baru-baru ini.

Saat memasuki usia di atas 60 tahun biasanya orang mengalami penurunan fisik yang signifikan sehingga mereka cenderung tidak bisa bergerak leluasa layaknya saat masih muda. Salah satu masalahnya adalah mudah jatuh yang disebabkan adanya penurunan fungsi otot atau biasa disebut sarkopenia.

"Sarkopenia adalah suatu kondisi degenerasi otot seiring bertambahnya usia. Sarkopenia terjadi karena adanya bentrok antara sinyal anabolisme (pembentukan) dan katabolisme (penghancuran) sel otot. Akibatnya, ada lebih banyak sel otot yang dihancurkan daripada yang dibentuk baru," jelasnya.

Menurut dr Adeline, efek atau gejala sarkopenia sulit dikenali orang lain. Tetapi penderita sarkopenia biasanya mengalami kelemahan tubuh yang meningkat sering berjalannya waktu, berkurang kekuatan genggaman tangan, berkurangnya stamina, bergerak lebih lambat, kehilangan motivasi untuk bergerak, serta hilangnya berat badan tanpa sebab jelas.
https://cinemamovie28.com/zero-no-tsukaima-s1-episode-1/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar