Kamis, 16 Juli 2020

TikTok kena Denda di Korsel Karena Langgar Privasi Anak

Platform sharing video TikTok dijatuhi hukuman denda sebesar 186 juta won atau sekitar Rp 2,2 miliar oleh pemerintah Korea Selatan akibat melanggar aturan privasi data di negara tersebut.
TikTok dianggap lalai dalam melindungi privasi data anak-anak yang menggunakan platform tersebut. Denda sebesar 186 juta won itu setara dengan 3% dari pemasukan tahunan mereka di Korsel, yaitu aturan yang ditetapkan untuk pelanggaran semacam itu.

Korea Communicationss Commission (KCC) menginvestigasi TikTok sejak Oktober 2019 lalu. Menurut mereka, TikTok mengumpulkan data dari anak-anak berusia 14 tahun ke bawah tanpa izin atau sepengetahuan orang tuanya.

Setidaknya ada 6007 komponen data anak yang dikumpulkan TikTok di Korsel dari 31 Mei 2017 sampai 6 Desember 2019, demikian dikutip detikINET dari Zdnet, Rabu (15/7/2020).

KCC juga menyebut TikTok tak memberi tahu pengguna kalau data penggunanya ternyata dikirimkan ke luar negeri. Saat ini TikTok diketahui menggunakan empat perusahaan cloud untuk menyimpan datanya, yaitu Alibaba Cloud, Fastly, Edgecast, dan Firebase, yang servernya berlokasi di Amerika Serikat dan Singapura.

Dalam pernyataannya, TikTok mengaku hanya meng-outsource penyimpanan datanya ke perusahaan pihak ketiga saat dibutuhkan, dan mereka menyesal tak memberi tahu penggunanya mengenai hal ini. Ke depannya mereka pun mengaku akan memperbaiki cara mereka menangani data pengguna.

Denda yang dijatuhkan ke TikTok ini adalah masalah ke sekian yang dialami TikTok, setelah dituding terlalu banyak menyedot data pengguna. Contohnya adalah pemerintah AS yang sudah mulai melarang penggunaan TikTok di sejumlah kantor pemerintahannya.

Sementara itu di India, TikTok pun kini diblokir. namun hal ini kaitannya dengan tensi antara China dan India yang terus meningkat beberapa waktu belakangan ini.

Oppo Punya Hyper Boost, Main Game Nggak Bikin Gadget Panas

 Kendala bermain game adalah ponsel yang cepat panas. Ini dia yang membuat Oppo fokus untuk mengembangkan ColorOs dan fitur Hyper Boost-nya yang bisa menghindari HP panas saat bermain game seperti PUBG atau Call of Duty.
Jimmy Senior Software Manager OPPO ColorOS menjamin dalam sesi wawancara lewat video conference, Rabu (15/7/2020), yang membahas 'Hyper Boost, Game Space dan Game Assistant' bahwa dengan adanya Hyper Boost, gadget akan menjadi tidak mudah panas saat dipakai main game.

"Ini tidak akan membuat masalah heat (ponsel panas), kita balance background process dan mengoptimasi CPU, menyesuaikan sistem, sehingga kita bisa mengontrol panas. Jadi tidak akan membuat overheat," kata Jimmy.

Kentas yang juga merupakan Senior Software Manager OPPO ColorOS menambahkan bahwa Hyper Boost sendiri membuat power consumption berkurang banyak, sehingga sudah pasti tidak akan membuat ponsel semakin panas. Ia pun mengatakan Hyper Boost bisa memberikan keunggulan lebih yang bisa dirasakan langsung oleh pengguna Oppo dengan ColorOS 5.2 ke atas.

"Banyak teknologi yang kami sudah bungkus di Hyper Boost tapi kita tidak publikasikan, tapi dari pengguna bisa merasakan perbedaannya ketika menggunakannya," ujar Kentas.

Hyper Boost diketahui bisa mengurangi konsumsi daya hingga 10%. Hyper Boost juga telah berkomitmen meningkatkan pengalaman menggunakan aplikasi-aplikasi pihak ketiga, meningkatkan kecepatan rata-rata loading aplikasi sebesar 10% hingga 30%, sehingga kecepatan frame rate dan penyuntingan video akan teroptimalisasi secara komprehensif.

Salah satu aplikasi yang memanfaatkan ini adalah TikTok yang saat ini sedang booming di Indonesia dan sejumlah besar negara di dunia.
https://indomovie28.net/bem-episode-3-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar