Senin, 20 Juli 2020

Untuk Apa Pengisian Cepat 125W, Oppo?

 Oppo belum lama ini merilis teknologi 125 W Flash Charge. Untuk apa sih pengisian daya baterai sebesar itu?
Seperti kita ketahui Oppo punya SuperVOOC 2.0 65W, kemampuan mengisinya sudah sangat cepat. Bayangkan baterai 4.000 mAh saja bisa terisi penuh kurang dari 30 menit.

Karena itu detikINET pun bertanya pada Jeff Zhang, Chief Charging Technology Scientist Oppo soal apa yang menjadi tujuan mereka menghadirkan teknologi 125W. Dan seberapa aman teknologi ini digunakan oleh konsumen.

Jeff mengatakan dirinya sempat menjelaskan saat peluncuran bahwa teknologi 125W Flash Charge dipersiapkan untuk era 5G. Di mana terjadi peningkatan konsumsi daya yang sangat tinggi, terutama kebutuhan video dan game online.

"Kami menekankan kompatibilitas. Seperti yang kamu tahu, Oppo menitikberatkan pada konektivitas cerdas di era 5G dan saya pikir 125W merupakan kompatibilitas yang lebih besar. Teknologi ini akan tersedia untuk lebih banyak produk," jelas Jeff.

Teknologi 125W Flash Charge, sambung Jeff, dapat sepenuhnya mengatasi fragmentasi waktu. Pasalnya pengguna Oppo saat ini makin memiliki sedikit waktu untuk mengisi ulang baterainya.

"Jadi dengan memiliki pengisian daya yang lebih tinggi kamu akan mendapatkan lebih banyak (daya) baterai pada waktu yang sama," ujar alumnus Ilmu Komputer di Northwestern Polytechnical University ini.

Keamanan Flash Charge 125W
Teknologi 125W Flash Charge diklaim Oppo mampu mengisi baterai 41% hanya 5 menit. Sementara untuk terisi 100% perlu 20 menit saja.

Kendati peningkatannya hanya 10 menit dari SuperVOOC 2.0, untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah. Jeff mengaku pihaknya harus menghadapi banyak tantangan, dan dua di antaranya lumayan berat.

Pertama bagaimana Oppo mampu melakukan efisiensi konversi energi dalam satu sel baterai dan seluruh rangkaian. Kedua, kepadatan daya dari charger.

"Kamu tahu ini pengisian daya 125W, kami berharap chargernya tidak sebesar batu bata. Itu yang tidak kami inginkan," kata Jeff.

Dan tantangan berat itu dapat teratasi. Ini bisa dilihat dari ukuran charger 125W Flash Charge seperti SuperVOOC. Bedanya hanya pada portnya saja, Oppo memasang USB Type C.

Lantas bagaimana soal keamanan? Jeff menegaskan tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. Dia berani menjamin 125W Flash Charge sama amannya dengan VOOC ataupun SuperVOOC yang telah dirilis Oppo sebelumnya.

"Dalam pengembangan 125W, tantangan terbesar bukan pada keamanan melainkan bagaimana meningkatkan daya," pungkas Jeff.

Pabrik iPhone Makin Banyak di India

Saat ini Foxconn dan Wistron sudah punya beberapa pabrik di India untuk memproduksi iPhone. Pegatron berencana mengikuti jejaknya dengan ikut membuat pabrik iPhone di India.
Sebagai informasi, Pegatron adalah rekanan Apple terbesar kedua yang bertugas melakukan perakitan iPhone. Tujuan pembuatan pabrik di India ini adalah untuk menghindari dampak ketegangan antara China dengan Amerika Serikat.

Belum diketahui di mana Pegatron bakal membangun pabrik tersebut, namun saat ini mereka tengah berdiskusi dengan pemerintah India untuk mencari opsi terbaik, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (20/7/2020).

Sejauh ini Pegatron sudah mendaftarkan anak perusahaan di Chennai, sebuah kota di India, dan bakal membangun pabrik untuk memproduksi iPhone SE 2020, yang produksinya dibagi dua bersama dengan Foxconn.

Foxconn pun juga berencana berinvetasi USD 1 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi pabriknya di Sriperumbudur, sebuah kota di bagian selatan India. Sekitar 50km dari pabrik itu, ada juga pabrik yang memproduksi iPhone XR untuk pasar Eropa.

India selama beberapa tahun belakangan berusaha bersaing dengan China dalam hal perakitan. Bulan lalu saja pemerintah India meresmikan anggaran USD 6,6 miliar untuk memancing perusahaan teknologi besar memindahkan fasilitas produksinya ke India.

Perdana Menteri India Narendra Modi, lewat programnya yang bernama 'Made in India' punya tujuan besar untuk meyakinkan para perusahaan memindahkan fasilitas produksinya ke India. Jika sesuai rencana, India bisa mengekspor perangkat elektronik konsumer senilai USD 400 miliar pada 2025 mendatang.

Perusahaan teknologi besar yang baru-baru ini berinvestasi di India adalah Google dan Facebook. Mereka menggelontorkan dana sebesar USD 4,5 miliar dan USD 5,7 miliar untuk operator seluler terbesar di India, yaitu Reliance Jio Platform.

Bahkan peritel seperti Walmart pun sebelumnya menginvestasikan dana sebesar USD 1,2 miliar untuk raksasa ecommerce asal India bernama Flipkart.
https://kamumovie28.com/the-first-time-2-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar