Kamis, 09 Juli 2020

Viral Spanduk Spanduk Bubur Ayam 'Diaduk Vs Tidak Diaduk', Ini Faktanya Urusan makan bubur ayam, penganut aliran diaduk dan tidak diaduk tidak pernah bisa ditengahi. Sebuah warung bubur ayam membuat edukasi tentang hal ini lewat spanduk. Fotonya viral di media sosial beberapa waktu lalu. Tentu saja, komentar yang membanjiri didominasi saling serang antara kedua kubu. Hasil penelusuran menemukan beberapa fakta terkait spanduk yang disebut 'mengedukasi' tersebut. 1. Namanya 'Bubur Ayam Jakarta' tapi lokasinya di Kudus Meskipun berlokasi di daerah Kudus, Jawa Tengah, warung bubur viral ini rupanya memiliki nama 'Bubur Ayam Jakarta'. Fakta ini dikonfirmasi oleh Bu Ninik, pemilik warung bubur ayam yang viral tersebut. 2. Baru buka satu tahun Warung ini rupanya baru didirikan satu tahun yang lalu. Leonardo, anak pemilik warung bubur tersebut, mengatakan bahwa warung Bubur Ayam Jakarta yang dikelolanya baru genap berusia 1 tahun pada bulan Agustus nanti. 3. Spanduk iseng Soal spanduk 'edukasi' bubur ayam diaduk vs tidak diaduk, Leonardo mengaku hanya iseng ingin mengisi space kosong di salah satu sisi gerobaknya. Agar berbeda dari warung bubur ayam pada umumnya, ia membuat spanduk atau banner tentang plus minus dua aliran 'mainstream' makan bubur ayam: diaduk vs tidak diaduk. 4. Nemu di google Leonardo mengakui, isi spanduk itu bukan murni dari dirinya. Ia hanya menemukannya secara random saat searching di Google. Namun beberapa fakta yang tertulis di situ, ia konfirmasi lewat pengamatan langsungnya di warungnya. Misalnya bahwa makan bubur tidak diaduk bisa meningkatkan nafsu makan 30 persen. "Dari 10 orang, saya lihat makannya lahap sekali," katanya. 5. Mana yang lebih banyak penganutnya? Perdasarkan pengamatan Leonardo, pelanggan di warungnya lebih banyak yang makan bubur ayam dengan cara diaduk terlebih dahulu. "Kira-kira 60 persen diaduk, 40 persen tidak diaduk," katanya. Kalau detikers masuk aliran yang mana nih? Tuliskan alasannya di komentar ya. https://kamumovie28.com/cast/harry-courtney/ Makin Banyak Pesepeda Kolaps Saat Gowes, Ini Pesan Dokter Jantung Tren bersepeda sedang naik daun belakangan ini, menandakan makin banyak yang sadar untuk menerapkan gaya hidup sehat. Sisi buruknya, makin banyak pula kabar pesepeda kolaps karena serangan jantung saat sedang gowes. Adanya peningkatan risiko serangan jantung seiring maraknya tren bersepeda diakui oleh ahli jantung dari Siloam Hospital Lippo Karawaci, dr Vito A Damay, SpJP. Pasien-pasien yang memang punya riwayat sakit jantung, menurutnya banyak yang latah mengikuti tren bersepeda. "Gambarannya adalah, kira-kira sekarang di antara pasienku memang setidaknya 1 dari 3 pasien mengaku mencoba olaraga rutin, olahraganya sepeda. Dulu jarang," tutur dr Vito. Satu sisi, perubahan itu dipandang sebagai hal yang positif. Menurut dr Vito, bersepeda memang baik untuk kesehatan jantung jika dilakukan secara terukur, dalam arti intensitasnya diatur agar tidak terlalu maksa. "Gowes yang berbahaya adalah: langsung forsir, ikut teman dan nggak pemanasan, dan tidak pernah check up untuk tahu sejauh mana dia mampu (melakukan) aktivitas fisik," pesan dr Vito. https://kamumovie28.com/cast/taylor-rouviere/

 Urusan makan bubur ayam, penganut aliran diaduk dan tidak diaduk tidak pernah bisa ditengahi. Sebuah warung bubur ayam membuat edukasi tentang hal ini lewat spanduk.
Fotonya viral di media sosial beberapa waktu lalu. Tentu saja, komentar yang membanjiri didominasi saling serang antara kedua kubu.

Hasil penelusuran menemukan beberapa fakta terkait spanduk yang disebut 'mengedukasi' tersebut.

1. Namanya 'Bubur Ayam Jakarta' tapi lokasinya di Kudus
Meskipun berlokasi di daerah Kudus, Jawa Tengah, warung bubur viral ini rupanya memiliki nama 'Bubur Ayam Jakarta'. Fakta ini dikonfirmasi oleh Bu Ninik, pemilik warung bubur ayam yang viral tersebut.

2. Baru buka satu tahun
Warung ini rupanya baru didirikan satu tahun yang lalu. Leonardo, anak pemilik warung bubur tersebut, mengatakan bahwa warung Bubur Ayam Jakarta yang dikelolanya baru genap berusia 1 tahun pada bulan Agustus nanti.

3. Spanduk iseng
Soal spanduk 'edukasi' bubur ayam diaduk vs tidak diaduk, Leonardo mengaku hanya iseng ingin mengisi space kosong di salah satu sisi gerobaknya. Agar berbeda dari warung bubur ayam pada umumnya, ia membuat spanduk atau banner tentang plus minus dua aliran 'mainstream' makan bubur ayam: diaduk vs tidak diaduk.

4. Nemu di google
Leonardo mengakui, isi spanduk itu bukan murni dari dirinya. Ia hanya menemukannya secara random saat searching di Google. Namun beberapa fakta yang tertulis di situ, ia konfirmasi lewat pengamatan langsungnya di warungnya. Misalnya bahwa makan bubur tidak diaduk bisa meningkatkan nafsu makan 30 persen.

"Dari 10 orang, saya lihat makannya lahap sekali," katanya.

5. Mana yang lebih banyak penganutnya?
Perdasarkan pengamatan Leonardo, pelanggan di warungnya lebih banyak yang makan bubur ayam dengan cara diaduk terlebih dahulu.

"Kira-kira 60 persen diaduk, 40 persen tidak diaduk," katanya.

Kalau detikers masuk aliran yang mana nih? Tuliskan alasannya di komentar ya.

Makin Banyak Pesepeda Kolaps Saat Gowes, Ini Pesan Dokter Jantung

 Tren bersepeda sedang naik daun belakangan ini, menandakan makin banyak yang sadar untuk menerapkan gaya hidup sehat. Sisi buruknya, makin banyak pula kabar pesepeda kolaps karena serangan jantung saat sedang gowes.
Adanya peningkatan risiko serangan jantung seiring maraknya tren bersepeda diakui oleh ahli jantung dari Siloam Hospital Lippo Karawaci, dr Vito A Damay, SpJP. Pasien-pasien yang memang punya riwayat sakit jantung, menurutnya banyak yang latah mengikuti tren bersepeda.

"Gambarannya adalah, kira-kira sekarang di antara pasienku memang setidaknya 1 dari 3 pasien mengaku mencoba olaraga rutin, olahraganya sepeda. Dulu jarang," tutur dr Vito.

Satu sisi, perubahan itu dipandang sebagai hal yang positif. Menurut dr Vito, bersepeda memang baik untuk kesehatan jantung jika dilakukan secara terukur, dalam arti intensitasnya diatur agar tidak terlalu maksa.

"Gowes yang berbahaya adalah: langsung forsir, ikut teman dan nggak pemanasan, dan tidak pernah check up untuk tahu sejauh mana dia mampu (melakukan) aktivitas fisik," pesan dr Vito.
https://kamumovie28.com/cast/taylor-rouviere/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar