Kamis, 06 Agustus 2020

DKI Tertinggi, Ini Sebaran 1.882 Kasus Baru Corona Indonesia 6 Agustus

Pemerintah melaporkan ada 1.882 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Kamis (6/8/2020). Ini membuat total sudah 118.753 kasus terkonfirmasi semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 556 kasus, disusul Jawa Timur sebanyak 286 kasus baru per 6 Agustus.

Dikutip dari laman covid19.go.id, ada sebanyak 75.645 kasus sembuh hingga hari ini, sementara kasus kematian baru Corona totalnya mencapai 5.521 orang.

Berikut detail sebaran 1.882 kasus baru Corona di Indonesia pada Kamis (6/8/2020):

DKI Jakarta: 556 kasus

Jawa Timur: 286 kasus

Sulawesi Selatan: 182 kasus

Jawa Tengah: 115 kasus

Sumatera Utara: 86 kasus

Jawa Barat: 83 kasus

Kalimantan Selatan: 67 kasus

Sulawesi Tenggara: 59 kasus

Sumatera Selatan: 49 kasus

Maluku: 46 kasus

Aceh: 41 kasus

Kalimantan Timur: 36 kasus

Banten: 32 kasus

Sumatera Barat: 32 kasus

Sulawesi Utara: 28 kasus

Bali: 27 kasus

Nusa Tenggara Barat: 27 kasus

Kalimantan Tengah: 25 kasus

Sulawesi Barat: 20 kasus

DI Yogyakarta: 18 kasus

Papua: 17 kasus

Riau: 15 kasus

Papua Barat: 11 kasus

Kalimantan Barat: 7 kasus

Maluku Utara: 7 kasus

Kalimantan Utara: 4 kasus

Gorontalo: 4 kasus

Bengkulu: 1 kasus

Lampung: 1 kasus

Update Corona Indonesia 6 Agustus: Tambah 1.882, Positif Jadi 118.753 Kasus

 Jumlah kasus konfirmasi positif virus Corona COVID-19 pada Kamis (6/8/2020) menjadi 118.753 kasus. Sebanyak 75.645 sembuh dan 5.521 meninggal.
Demikian dikutip dari situs covid19.go.id pada pukul 15:28 WIB.

Berikut detail perkembangan data Corona di Indonesia hari ini:

1. Kasus positif bertambah 1.882 menjadi 118.753

2. Pasien sembuh bertambah 1.756 menjadi 75.645
3. Pasien meninggal bertambah 69 menjadi 5.521

Sebelumnya pada Rabu (5/8/2020) jumlah konfirmasi positif virus Corona COVID-19 tercatat 116.871 kasus dengan 73.889 pasien sembuh dan 5.452 meninggal.

Berbagai Cara Penyebaran Virus Corona COVID-19 Menurut WHO, Apa Saja?

Sampai saat ini, virus Corona COVID-19 masih menghantui masyarakat dunia. Tak hanya karena jumlah kasusnya yang terus naik, tetapi cara penularannya pun semakin bervariasi sehingga membuat masyarakat khawatir.
Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa penyebaran virus Corona bisa terjadi melalui udara. Dalam pedoman terbarunya yang dirilis di laman resminya, WHO akhirnya memasukkan udara sebagai salah satu transmisi atau cara penularan virus Corona.

Selain udara, ada beberapa mode atau cara yang menjadi jalur penyebaran virus Corona, yaitu:

1. Penyebaran virus Corona melalui droplet
Penularan virus Corona bisa terjadi melalui droplet saat seseorang batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, hingga bernapas. Saat melakukan hal-hal tersebut, udara yang keluar dari hidung dan mulut mengeluarkan partikel kecil atau aerosol dalam jarak dekat.

2. Penyebaran virus Corona melalui udara
Setelah mendapat kritikan dari ratusan ilmuwan terkait penyebaran virus Corona melalui udara, akhirnya WHO pun mengakuinya. Organisasi tersebut mengakui adanya bukti bahwa virus Corona itu bisa menyebar melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

3. Penyebaran virus Corona melalui permukaan yang terkontaminasi
Cara penularan virus Corona ini terjadi saat seseorang menyentuh permukaan yang mungkin telah terkontaminasi virus dari orang yang batuk atau bersin. Lalu virus itu berpindah ke hidung, mulut, atau mata yang disentuh setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi tersebut.

Mengutip WebMD, virus Corona bisa bertahan selama 2-3 hari di permukaan tertentu. Untuk mencegah cara penularan virus ini, bisa dengan membersihkan berbagai permukaan tersebut dan hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan.
https://nonton08.com/a-street-cat-named-bob/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar