Berdasarkan data covid19.go.id, total kasus sembuh virus Corona di Indonesia per hari ini, Kamis (20/8/2020), sebanyak 100.674 orang. Sedangkan, total kasus positif sudah mencapai 147.211 kasus dan 6.418 orang meninggal dunia.
Jika dilihat dari angka kumulatifnya, Jawa Timur memiliki kasus sembuh terbanyak yaitu 22.485 orang. Sementara DKI Jakarta berada di posisi kedua dengan 21.795 kasus sembuh.
Berikut sebaran 100.674 kasus sembuh Corona Indonesia per 20 Agustus.
SEMBUH
Aceh 191
Bali 3.751
Banten 1.665
Bangka Belitung 201
Bengkulu 159
DI Yogyakarta 765
DKI Jakarta 21.795
Jambi 126
Jawa Barat 4.848
Jawa Tengah 7.688
Jawa Timur 22.485
Kalimantan Barat 424
Kalimantan Timur 1.721
Kalimantan Tengah 1.722
Kalimantan Selatan 4.800
Kalimantan Utara 298
Kepulauan Riau 401
Nusa Tenggara Barat 1.728
Sumatera Selatan 2.692
Sumatera Barat 957
Sulawesi Utara 2.191
Sumatera Utara 2.914
Sulawesi Tenggara 865
Sulawesi Selatan 8.210
Sulawesi Tengah 197
Lampung 281
Riau 695
Maluku Utara 1.494
Maluku 995
Papua Barat 511
Papua 2.091
Sulawesi Barat 227
Nusa Tenggara Timur 138
Gorontalo 1.448
Update Corona Indonesia 20 Agustus: Tambah 2.266, Positif Jadi 147.211
Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 pada Kamis (20/8/2020), bertambah 1.902 sehingga totalnya menjadi 147.211 kasus. Sebanyak 100.674 pasien sembuh dan 6.418 meninggal.
Demikian dikutip dari rilis yang diterima detikcom per 20 Agustus 2020 pukul 15.20 WIB.
Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada hari ini adalah sebagai berikut:
1. Kasus positif bertambah 2.266 menjadi 147.211
2. Pasien sembuh bertambah 2.017 menjadi 100.674
3. Pasien meninggal bertambah 72 menjadi 6.418
Sebelumnya pada Rabu (19/8/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 144.945 kasus, sembuh 98.657, dan meninggal 6.346 kasus.
Kenapa Uang Rp 75 Ribu Ramai Dicari? Psikolog Jelaskan Daya Tariknya
Baru-baru ini uang pecahan Rp 75 ribu diproduksi terbatas oleh Bank Indonesia untuk memperingati hari kemerdekaan ke-75 Indonesia. Dilaporkan CNN Indonesia, banyak orang langsung mencarinya terbukti dari pemesanan penukaran uang yang penuh hingga 3 September 2020.
Berbicara seputar barang limited edition, sebagian orang memang bisa merasakan dorongan untuk 'harus' memilikinya. Barang yang dikumpulkan pun beraneka ragam sesuai dengan ketertarikan tiap individu.
Mungkin, tak sedikit yang penasaran, apa yang membuat seseorang bisa merasa tergila-gila memiliki barang-barang dengan label terbatas atau limited edition ini.
Menurut psikolog Mario Carl Joseph, MPsi, dari MS Wellbeing, Tebet, Jakarta Selatan, dorongan mengoleksi barang limited edition sebetulnya wajar dan dapat dialami oleh siapa saja. Alasannya karena barang tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah simbol atau memiliki makna tertentu bagi seseorang.
"Alasan orang mengoleksi suatu barang, termasuk limited edition, tentu saja dikarenakan hobi. Bisa jadi karena pengaruh teman. Jadi, kemungkinannya dua itu, hobi dan pengaruh orang lain," ujar Mario, saat dihubungi detikcom, Kamis (20/08/2020).
Mario juga menyampaikan yang perlu diwaspadai adalah bila seseorang membeli barang koleksi tanpa ada kendali diri. Perilaku ini dapat disebut sebagai gangguan impulsive buying atau membeli barang secara impulsif. Hal ini bisa saja terjadi apabila mereka membeli barang koleksi tanpa adanya perencanaan keuangan. Akibatnya, kebutuhan lain yang jauh lebih penting tidak diperhatikan.
"Perilaku membeli impulsif juga beresiko menyebabkan empati seseorang dan kepedulian terhadap lingkungan menjadi berkurang," ujarnya.
Untuk menghindari perilaku ini, Mario menyampaikan beberapa tips mengoleksi barang, yakni:
1. Pastikan perencanaan keuangan kamu dalam kondisi baik, sebelum membeli suatu barang.
2. Pastikan kamu memiliki batasan harga sesuai dengan kemampuan ekonomi yang anda miliki.
3. Pastikan bahwa ketertarikan untuk mengoleksi barang tertentu tidak mengganggu aktivitas dan hubungan sosial, khususnya dengan lingkungan terdekat kamu.
https://kamumovie28.com/ouija-blood-ritual/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar