Chitetsu Watanabe akan berulang tahun yang ke-113 pada bulan Maret. Pria yang tinggal di daerah Joetsu, Niigata, Jepang, ini dinobatkan oleh Guinness World Records sebagai manusia tertua di dunia dan mendapatkan sertifikatnya pada Rabu (12/2/2020).
Menurut Guinness, saat ini Watanabe berusia 112 tahun, 344 hari.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan tahun lalu, Watanabe mengatakan rahasianya panjang umur hingga112 tahun adalah "jangan marah dan tetap tersenyum". Ia juga mengaku suka makanan yang manis seperti kustar dan gula merah.
Watanabe lahir pada 5 Maret 1907 dan merupakan anak tertua dari delapan bersaudara. Dia pernah bekerja di sebuah perusahaan gula selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menjadi pegawai negeri sipil di Kementerian Pertanian Jepang hingga pensiun.
Watanabe juga pernah bergabung sebagai tentara Jepang pada 1944 atau menjelang berakhirnya Perang Dunia II.
Menurut Guinness, selain Watanabe ada juga seorang wanita yang berasal dari Jepang bernama Kane Tanaka berusia 117 pada bulan Januari lalu. Kane Tanaka lahir pada 2 Januari 1903, dan disertifikasi sebagai orang tertua yang hidup di dunia dan wanita tertua yang masih hidup tahun lalu.
Nggak Boleh Rayain Ultah karena Virus Corona, Pria Ini Ancam Bakar Diri
Seorang pria berusia 59 tahun dari kota Chongqing, China, diamankan polisi setempat. Ia dilaporkan membuat keributan ketika pesta ulang tahunnya dibatalkan terkait larangan berkumpul untuk mencegah virus corona (COVID-19).
Dikutip dari Straits Times, sang pria dilaporkan sudah memesan 10 meja di restoran pada tanggal 28 Januari. Namun dua hari sebelum perayaan, otoritas datang meminta agar sang pria membatalkan acaranya.
Virus corona disebut lebih mudah menyebar ketika orang-orang berkumpul. Beberapa laporan menyebut ini termasuk ketika keluarga bertemu meski hanya untuk makan bersama.
Sang pria yang tidak terima acaranya dibatalkan kemudian menyiram dada sendiri dengan bensin dan melilitkan petasan di pinggang. Sambil memegang korek ia mengancam akan membakar diri bila tidak diizinkan.
"Tindakannya mencegah kader kota dan desa melakukan pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi," tulis kantor berita Xinhua seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (13/2/2020).
Tidak dijelaskan lebih jauh hukuman apa yang menanti sang pria.
Ramai Kasus Lucinta Luna, Dokter Jiwa: Psikotropika Beda dengan Narkotika
Penangkapan artis Lucinta Luna mendapat sorotan publik. Lucinta Luna disebut-sebut tersandung kasus penyalahgunaan narkoba dengan hasil tes urine positif mengandung psikotropika dan polisi menemukan sejumlah riklona dan tramadol di tasnya.
Terkait hal tersebut ahli kesehatan jiwa dr Andri SpKJ, FAPM, dari Omni Hospitals Alam Sutera meminta agar kedua jenis obat tersebut tidak sembarangan dikategorikan sebagai narkoba. Hal ini berkaitan dengan masalah stigma yang bisa mempengaruhi pasien jiwa di Indonesia.
"Perbedaan antara narkotika dan psikotropika itu ada bisa kita cari di undang-undang. Jenisnya apa itu bisa dilihat," kata dr Andri pada detikcom, Kamis (13/2/2020).
Secara umum dr Andri menyebut narkotika adalah obat-obat yang biasanya digunakan untuk nyeri sementara psikotropika dipakai untuk obat penenang. Pada kasus Lucinta Luna, riklona termasuk dalam golongan psikotropika.
Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 10 Tahun 2019, tramadol masuk ke dalam golongan "Obat-Obat Tertentu". Artinya obat tersebut bukan narkotika atau psikotropika namun penggunaannya tetap diatur karena bekerja di sistem susunan saraf pusat dan dapat menyebabkan ketergantungan.
"Sering kali jadi masalah awam itu menggunakan istilah bahwa obat-obatan psikiatri, obat-obatan dokter jiwa, yang diberikan kepada pasien itu dianggap narkotika/narkoba," kata dr Andri.
"Ini yang salah karena kalau misalnya obat itu narkotika atau narkoba sudah pasti bukan cuma pasiennya yang ditangkap tapi dokternya juga karena disebut bandar narkoba dong," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/love-affair-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar