Sabtu, 15 Agustus 2020

Sabar! Vaksin 'Virus Corona' COVID-19 Akan Rampung dalam 18 Bulan

 Pada Selasa (11/2), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan vaksin untuk virus corona baru bisa selesai dalam waktu 18 bulan. Tak hanya vaksin Covid-19, terapi juga sedang dikembangkan dalam agenda penelitian tersebut.

"Vaksin pertama bisa siap dalam waktu 18 bulan. Untuk saat ini, kita tidak berdaya dan hanya bisa menggunakan 'senjata' yang ada untuk melawan virus ini," kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus yang dikutip dari Fox News.

Tedros mengatakan, Covid-19 ini merupakan penyakit yang menjadi ancaman untuk global. Menurutnya, meskipun 99 persen banyak terjadi di daratan China itu tetap menjadi ancaman untuk dunia.

Dia juga mengatakan kalau masih banyak faktor yang belum diketahui secara pasti dan bisa menghambat para ilmuwan menyelesaikan vaksin tersebut. Untuk mengatasinya, Tedros membutuhkan banyak jawaban lagi terkait virus ini.

"Sulit dipercaya, hanya dalam dua bulan virus ini bisa menarik perhatian media, masyarakat dunia, bahkan mengacak-acak pasar keuangan hingga para pemimpin politik," jelas Tedros.

Terkait hal ini, Anthony Fauci selaku direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular di National Institute of Health (NIH) mengatakan pengujian awal vaksin akan dimulai pada April mendatang.

Selain itu, Kathy Stover kepala cabang untuk Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) juga mengkonfirmasi telah mulai mengembangkan vaksin sejak sebulan yang lalu.

Tak Pakai Masker dan Ludahi Petugas Saat Wabah Corona, Wanita Ini Ditahan

 Seorang wanita diseret keluar dari supermarket di China setelah diduga menolak memakai masker. Sebuah video menunjukkan ia menendang petugas polisi saat berusaha mengamankannya.
Pihak berwenang mengatakan bawah wanita dengan nama Qiu ini kemudian dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengecekan virus corona. Tak lama, Rumah Sakit Kangning mengonfirmasi bahwa dia negatif virus corona.

Dikutip dari Daily Mail, Qiu dikembalikan ke polisi untuk diinterogasi lebih lanjut namun masih tidak jelas apakah dia akan ditahan karena menolak memakai masker saat wabah virus corona atau dibebaskan.

Sebelumnya, pemerintah daerah sudah mengeluarkan perintah untuk menggunakan masker yang berlaku sejak 26 Januari lalu dan menjadikannya pelanggaran jika ketahuan tidak mengenakan masker di ruang publik. Sementara Qiu dilaporkan menolak untuk mematuhi hukum yang bertujuan menghentikan penyebaran virus.

Menurut staf supermarket tersebut, Qiu telah diingatkan oleh pengunjung lain dan memintanya memakai masker. Tidak terima, Qiu menentang dan disebut telah meludahi pembeli lain dan polisi.

Juru bicara supermarket mengatakan pada media lokal bahwa semua toko didisinfeksi setiap dua jam menyusul kekhawatiran virus corona.

Lucinta Luna Ditangkap, Ini 5 'Narkoba' yang Aslinya Butuh Resep Dokter

- Lucinta Luna ditangkap karena kasus narkoba. Polisi menyebut hasil tes urine Lucinta Luna positif mengandung psikotropika.
Di tempat kejadian perkara, polisi juga menemukan riklona, tramadol dan ekstasi di apartemen tersebut. Namun hanya riklona dan tramadol yang diakui kepemilikannya oleh Lucinta Luna.

Terkait hal tersebut ada beberapa obat yang dimiliki Lucinta Luna memang sebetulnya legal, namun sering disalahgunakan untuk mabuk. Obat-obatan jenis ini harus dikonsumsi sesuai dengan resep dokter dan tidak diperjualbelikan secara bebas karena efek samping berbahaya.

Berikut contohnya:

1. Tramadol
Tramadol merupakan obat psikotropika yang digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat pada orang dewasa. Tramadol ini ditujukan untuk pengobatan rasa nyeri yang berkepanjangan.

Penyalahgunaan tramadol bisa meningkatkan kadar serotonin dan norepinefrin di otak. Efeknya adalah rileks dan gembira, dan pada takaran tertentu bisa memicu kejang serta depresi pernapasan.

Obat ini juga bekerja di susunan saraf pusat sehingga berisiko mengganggu fungsi jantung dan pernapasan. Overdosis fatal bisa berakibat pada kematian.

2. Dumolid
Pakar kesehatan tidur dari RS Medistra Jakarta, dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT, menjelaskan bahwa dumolid atau nitrazepam adalah sejenis obat untuk orang dengan insomnia sementara. Artinya, insomnia yang dialami masih kurang dari waktu satu bulan.

Cara kerja obat ini sendiri akan membuat orang merasa mengantuk dan baru akan merasakan efeknya setelah terbangun dari tidur.

Namun, bahayanya, efek samping dari penggunaan obat ini biasanya mengakibatkan kecanduan dan ketergantung pada obat. Orang yang sudah terbiasa menggunakan obat ini akan menjadi sulit untuk tidur jika tidak mengonsumsinya terlebih dahulu.
https://nonton08.com/underworld-evolution/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar