Sabtu, 01 Agustus 2020

Terungkap! Di Luar Dugaan, Sperma Nggak Jago-jago Amat Berenang

- Berabad-abad lamanya, sperma diyakini sebagai 'perenang' ulung yang bergerak dengan gesitnya menuju sel telur. Digambarkan, sperma berenang seperti belut dengan ekor yang meliuk-liuk lincah.
Anggapan itu sedikit terpatahkan oleh temuan terbaru, hasil visualisasi 3 dimensi berkecepatan tinggi. Terungkap, sperma berenang dengan gaya memutar sebagai akibat dari ekornya yang ternyata hanya bisa bergerak ke satu sisi.

"Hampir mirip jika Anda seorang perenang, tapi Anda cuma bisa menggoyangkan kaki ke satu sisi," kata Hermes Gadelha, ahli matematika dari University og Bristol yang memimpin riset tersebut, dikutip dari Livescience.

"Jika Anda melakukannya di kolam renang dan Anda hanya melakukannya ke satu sisi, Anda akan selalu berenang memutar," lanjutnya.

Gerakan sperma pertama kali diamati pada 1677 oleh Antonie van Leeuwenhoek, ilmuwan Belanda yang dikenal sebagai bapak mikrobiologi. Dengan mikroskop yang baru dikembangkan saat itu, Leeuwenhoek mengamati sperma dalam cairan semennya sendiri.

Pengamatan Leeuwenhoek menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa cairan tersebut berisi sel-sel kecil yang bergerak. Di bawah mikroskop 2 dimensi, ekor sperma tampak bergoyang ke dua sisi.

Punya Riwayat Kolesterol Tinggi, Amankah Makan Torpedo Kambing?

 Torpedo kambing merupakan salah satu bagian tubuh hewan kurban yang diam-diam jadi buruan kaum pria. Meski tidak jelas betul teorinya, torpedo alias organ vital kambing jantan dipercaya bisa meningkatkan vitalitas di ranjang.
Diyakini, efek ini berasal dari kandungan testosteron yang tinggi di bagian tersebut. Testosteron sendiri dikenal sebagai hormon seks pria dan berperan penting dalam berbagai fungsi seksual, termasuk membangkitkan libido atau gairah seks.

Seorang praktisi kesehata, dr Andi Khomeini Takdir, SpPD, menyiratkan bahwa anggapan ini tak lebih dari sekadar mitos. Menurutnya, vitalitas pria ditentukan oleh banyak faktor sehingga tidak semudah itu dibangkitkan.

"Vitalitas pria ditentukan oleh banyak faktor, bukan dengan konsumsi torpedo lantas masalah vitalitas selesai," jelas dr Koko, sapaan akrabnya, saat dihubungi detikcom.

Menurut dr Koko, para pemburu torpedo kambing justru perlu hati-hati jika punya riwayat sakit jantung dan kolesterol tinggi. Bukan tidak boleh mengonsumsinya sama sekali, tetapi ada baiknya dibatasi alias tidak berlebihan dan diimbangi dengan sayuran dan buah segar.

"Lemak tetap diperlukan. Lemak yang sehat itu kita bisa dapatkan dari alpukat, kacang-kacangan yang tak digoreng, dan juga daging dalam jumlah terbatas dan pengolahan yang pas (tak menambah minyak)," jelasnya.

Harus Gowes Berapa Km untuk Bakar Kalori Seporsi Lontong Opor?

Berbagai sajian lezat selama perayaan Idul Adha bisa membuat berat badan tidak terkontrol. Mumpung sedang musim gowes, bisakah kalorinya dibakar saja dengan bersepeda?
Bicara tentang kalori, tentu bisa-bisa saja dibakar dengan bersepeda. Praktisi kesehatan dari RS Siloam Lippo Village, dr Vito A Damay, SpJP memperkirakan ada sekitar 200 kalori dalam satu porsi sate kambing. Jika dikonversi ke olahraga, maka kurang lebih perlu gowes 30 menit untuk membakarnya.

"Menggowes dengan kecepatan biasa, sejauh 21 km hanya dapat membakar kalori sekitar 120-150 kalori saja," kata dr Vito saat dihubungi detikcom.

Jika disantap bersama lontong, maka jumlah kalorinya bisa lebih banyak lagi. Bersepeda sejauh 30 km dengan kecepatan sedang mungkin baru bisa mengimbanginya.

Tapi yang lebih penting menurut dr Vito, berbagai sajian lezat saat Idul Adha tidak cuma menambah asupan kalori. Jangan lupa, berbagai olahan daging dan santan merupakan penyumbang lemak dan kolesterol yang tidak kalah berbahaya jika tidak dikontrol.

Jangka pendek, gowes hanya akan membakar kalori dari makanan, sedangkan kolesterolnya tetap akan terserap. Namun olahraga tetap penting untuk memperbaiki sistem metabolisme tubuh. Kemampuan tubuh mengontrol kolesterol juga meningkat dengan olahraga.
https://kamumovie28.com/zero-no-tsukaima-s1-episode-11/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar