Video soal anjing jelmaan anak SMP yang dikubur hidup-hidup di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), viral di media sosial. Tentu saja anjing itu bukan jelmaan anak SMP. Ini hasil investigasi sementara polisi terkait isu aneh ini.
Polisi langsung menelusuri informasi viral itu ke lokasi asal peristiwa berlangsung. Ternyata, video itu berasal dari Kelurahan Panji Sari, Kecamatan Praya, Lombok Tengah. Polisi memastikan, anjing yang nampak tersengal-sengal di video viral itu diracun orang.
"Hasil penyelidikan polisi sementara ini, anjing tersebut diduga makan makanan yang mengandung racun, dan saat ini anjing tersebut sudah mati dan telah dikubur," kata Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, kepada detikcom, Minggu (16/8/2020).
Maka terang sudah, anjing itu terbaring di tanah gara-gara keracunan. Anjing itu bukan jelmaan anak SMP yang mempunyai ilmu hitam selaq. Itu adalah anjing liar.
"Nggak ada ilmu hitam. Itu mencari sensasi saja. Itu anjing liar, banyak banget anjing liar memang," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Tengah (Loteng) AKP Priyono Suhartono, dihubungi terpisah.
Dari investigasi awal ini pula diketahui, anjing itu tidak dikubur hidup-hidup melainkan mati dulu baru dikubur.
"Diracun dulu, katanya mati, habis itu baru dikubur," kata Priyo.
Mitos Selaq, Ilmu Hitam yang Bikin Anjing Dikubur Hidup-hidup di NTB
Seekor anjing di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) dikubur hidup-hidup gara-gara disangka sebagai jelmaan anak SMP yang mempraktikkan selaq. Apa itu selaq?
Selaq adalah ilmu hitam dari Lombok. Mitos soal selaq sudah berkembang lama di masyarakat Sasak.
Mary Poo-Mooi Judd dalam buku 'The Sociology of Rural Poverty in Lombok' menjelaskan sekelumit soal kepercayaan masyarakat ini. Selaq adalah manusia yang punya ilmu hitam, bisa dibilang sebagai dukun, sehingga selaq mampu mengubah wujudnya menjadi bentuk binatang.
Manusia selaq bisa berubah menjadi gagak, anjing, kambing, atau kerbau. Pada umumnya, kebanyakan warga menceritakan manusia selaq berubah menjadi gagak atau anjing.
Dalam buku 'Animism in Southeast Asia' yang diedit Kaj Arhem dan Guido Sprenger, ada bermacam-macam selaq. Pertama, ada istilah 'tau selaq', yang diartikan sebagai manusia berilmu hitam berbekal mantra tertentu. Mantra ini biasanya berbahasa campuran Jawa kuno, Bali, dan Sasak. Mantra ini diwariskan dari ayah ke anak laki-lakinya, bisa pula diwariskan dari guru ke muridnya.
Selaq suka makan kotoran manusia. Bagi selaq, kotoran manusia terasa seperti kue lezat.
Ketika bertemu seseorang yang punya luka berdarah, selaq bakal mencium bau luka itu sebagai bau buah-buahan. Selera makannya bakal bangkit.
Menurut mitos, selaq juga mencuri jenazah yang baru dikubur di makam untuk disantap. Selaq juga suka bangkai ayam untuk dimakan.
Ada pula jenis selaq lain, yakni selaq bunga. Selaq bunga dipercaya bisa terbang! Selaq bunga terbang di malam hari dan bakal tampak oleh orang-orang seperti kilatan cahaya.
Ada lagi jenis lain, namanya selaq mopol. Praktisi selaq mopol diyakini bisa memisahkan kepala dari tubuhnya. Kemudian, kepala selaq mopol akan terbang mencari bangkai untuk dimakan.
Seorang selaq dipercaya punya bebaiq, artinya adalah makhluk tak kasatmata yang bisa mencuri barang berharga milik orang lain.
Selaq di masyarakat Sasak Lombok mirip dengan mitos leak di masyarakat Bali.
Soal selaq, baru-baru ini viral tayangan video seekor anjing megap-megap terbaring di atas tanah. Dipercaya, anjing itu adalah anak SMP yang mempraktikkan selaq.
Video itu beredar di YouTube, salah satunya diunggah oleh akun Ricky Satria pada 11 Agustus. Video memperlihatkan seekor anjing warna krem sedang terbaring di tanah. Napas pendek si anjing malang ini terengah-engah. Anjing malang itu dikaitkan dengan ilmu hitam bernama selaq. Disebutkan oleh akun Ricky Satria dalam judul videonya, anjing itu adalah jelmaan anak SMP. Tentu saja ini tidak masuk akal.
"Viral anak SMP dirubah menjadi seekor anjing karena menjelma menjadi hantu/selaq di Lombok tengah," demikian bunyi judul video di YouTube itu, sudah mendapat 76.022 view, disukai 224 akun, dan tidak disukai 32 akun.
Polisi turun tangan mencari tahu kebenaran kabar itu. "Polres Lombok Tengah mengatensi informasi tersebut dan sedang dilakukan penyelidikan, baik penyelidikan terhadap akun yang membuat konten tersebut maupun juga menyelidiki fakta yang terjadi di lapangan," kata Artanto kepada detikcom, Minggu (16/8/2020).
https://nonton08.com/ouija-summoning/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar