Pemerintah menghadirkan program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sebagai perlindungan kesehatan yang telah dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah Tjong Djiu Djin (50) warga asal Singkawang, Kalimantan Barat yang sempat merasakan kekhawatiran karena suaminya mengidap penyakit yang cukup serius.
Tjong Djiu Djin menceritakan gejala awal yang dirasakan oleh suaminya adalah batuk, sesak, dan sulit buang air besar. Suaminya juga sudah beberapa kali rawat inap di Rumah Sakit Harapan Bersama Kota Singkawang.
"Beberapa waktu yang lalu suami saya sekitar seminggu dirawat di Rumah Sakit Harapan Bersama Kota Singkawang. Dokter mengatakan penyakit suami saya bisa sembuh tapi dalam waktu yang agak lama, harus menjaga pola makan yang baik dan kesehatan," kata Djiu Djin dalam keterangan tertulis, Selasa (15/12/2020).
Tjong Djiu Djin mengatakan kalau dirinya sudah tenang dan siap menghadapi musibah yang dialami oleh suaminya karena seluruh keluarganya sudah didaftarkan sebagai peserta JKN-KIS. Bukan hanya itu, ia mengaku, di usia yang rentan terserang penyakit kehadiran Program JKN-KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan juga sangat berpengaruh dengan kondisi ekonomi yang ia alami saat ini.
"Saya merasa agak tenang karena sudah terdaftar menjadi Peserta JKN-KIS jadi tidak perlu pusing memikirkan untuk biaya pengobatan yang sudah pasti cukup besar. Dengan kondisi kami yang bisa dikatakan tidak muda lagi pastinya sangat terbantu dengan adanya BPJS Kesehatan. Dengan hanya membayarkan iuran yang cukup terjangkau setiap bulannya, saya dan keluarga sudah mendapat fasilitas kesehatan yang memadai," ungkap Djiu Djin.
Lebih lanjut, wanita paruh baya ini bercerita ia yang terdaftar di kelas 3 tetap mendapatkan pelayanan yang baik dan perlakuan yang sama seperti pasien lainnya. Ia juga merasa sangat puas pada saat pengurusan administrasi di loket pelayanan BPJS Kesehatan di rumah sakit karena tidak memiliki kendala sedikitpun.
"Program ini sudah sangat membantu, harapan saya penyelenggara kesehatan terus meningkatkan pelayanan dan bagi masyarakat yang sudah terdaftar lebih sadar untuk membayar iuran tepat waktu, bersama-sama kita sukseskan program JKN-KIS dengan gotong royong," tutupnya.
Hadirnya Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan memang telah membuka akses seluas-luasnya untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus khawatir masalah biaya yang timbul dari pengobatan yang dilakukan.
https://trimay98.com/movies/di-bawah-umur/
Viral Pria Buat Jari Palsu untuk Temannya, Kisahnya Bikin Haru
Viral di TikTok sekelompok pria yang membuatkan jari palsu atau jari prostetik untuk temannya yang kehilangan dua jari karena kecelakaan kerja. Kisah mengharukan itu diunggah akun @3dprint_project.
Video berdurasi sekitar 20 detik itu sudah ditonton lebih dari 1,5 juta kali, dan di like lebih dari 120 ribu pengguna.
"Ini SAHABAT aku, yang kemarin mengalami kecelakaan kerja. 2 ruas Jari Telunjuk sama Tengahnya terjepit mesin press," tulis akun @3dprint_project.
"Aku Anak Teknik, bukan Anak Ortotik Prostetik. AKU BERUSAHA SEBAIK MUNGKIN SOBAT," tulisnya lagi.
Dalam video yang diunggah pada Sabtu (12/12/2020), pemilik akun membagikan proses pembuatan jari palsu, dari awal hingga bisa digunakan. Saat dikonfirmasi detikcom, pria bernama Dani itu menjelaskan pembuatan jari prostetik memang diperuntukkan bagi salah satu teman yang jarinya diamputasi agar bisa kembali beraktivitas.
"Mungkin tahu saya basic nya orang desain atau perancangan mesin, terus minta bantuan untuk di editkan desain jari bionik yang ada di internet untuk dicetak pakai 3d printer temannya yang di kampung," jelas Dani.
Sebelum kejadian kecelakaan kerja yang dialami temannya, Dani dan empat kawannya yang sama-sama bekerja di bidang manufaktur sudah berniat mengembangkan kompetensi di bidangnya. Namun karena terkendala waktu, rencana tersebut jadi terhambat.
Pria asal Jawa Tengah itu mengatakan, proses pembuatan jari prostetik cukup cepat hanya saja karena keterbatasan waktu yang dimiliki membuat prosesnya lebih lama. Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikan jari palsu buatannya.
"Kita bisa cetakin by kirim design gitu, cuma kalo semisal nggak ada cetakannya atau nggak ada printernya itu nanti kalo semisal mau melakukan revisi, mau melakukan penyesuaian design itu lama," ujar Dani.
"Tak tawarin ayo gimana kalo semisal kita patungan aja kita beli mesin. Mesinnya murah kok, kita beli yang paling murah aja yang penting bisa buat support temen kita," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar