Minggu, 20 Desember 2020

Naik Kereta Belum Wajib Rapid Antigen, Pakai Rapid Antibodi Masih Bisa

 PT KAI (Persero) menegaskan pihaknya belum mewajibkan tes rapid antigen sebagai syarat perjalanan penumpang kereta api jarak jauh.

KAI masih mengacu ke SE 14 Kemenhub tanggal 8 Juni 2020 dan SE 9 Gugus Tugas Covid-19 tanggal 26 Juni 2020 dalam memberikan syarat perjalanan bagi para penumpang. Salah satunya adalah syarat surat bebas COVID-19 dengan tes PCR dan rapid test antibodi.


"Masyarakat yang akan menggunakan KA Jarak Jauh diharuskan untuk menunjukkan Surat Bebas COVID-19 berupa tes PCR/Rapid test antibodi yang masih berlaku 14 hari sejak diterbitkan, atau surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) yang dikeluarkan oleh dokter Rumah Sakit/Puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR dan/atau Rapid Test Antibodi," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, dalam keterangannya, Minggu (20/12/2020).


Joni mengimbau bagi Masyakarat yang ingin menggunakan layanan tes rapid di stasiun dapat melakukannya H-1 perjalanan. Hal itu dilakukan untuk menghindari keterlambatan jika dilakukan di hari keberangkatan.


"Untuk peningkatan pelayanan dan antisipasi antrean layanan rapid test antibodi di stasiun. KAI akan menambah petugas pelayanan rapid test di stasiun yang peminatnya tinggi seperti Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, dan lainnya," ujar Joni.


KAI mengingatkan kepada masyarakat untuk mendapatkan surat bebas COVID-19 dari instansi yang terpercaya.


"Serta menghindari serta melaporkan jika ada pihak-pihak yang menawarkan kemudahan dalam mendapatkan surat bebas COVID-19 sebagai syarat naik KA Jarak Jauh," ujar Joni.


Selama 2 hari perjalanan KA Natal dan Tahun Baru 2021, KAI telah memberangkatkan 38.147 pelanggan melalui 136 perjalanan KA Jarak Jauh Komersial. KAI memastikan bahwa seluruh pelanggan yang diberangkatkan telah mematuhi seluruh protokol kesehatan yang ditetapkan.


Untuk jadwal keberangkatan hari ini, 20 Desember, KAI akan mengoperasikan 72 perjalanan KA. Sampai dengan pukul 08.00, KAI sudah menjual 18.727 tiket dan jumlahnya akan terus bertambah hingga malam nanti.

https://tendabiru21.net/movies/warkop-dki-reborn-jangkrik-boss-part-2/


Kisah Yusuf Mansur, Da'i Kondang yang Kini Rajin 'Mengkaji' Saham


Daya tarik dunia pasar modal rasanya semakin besar. Jumlah investor terus bertambah, bukan hanya masyarakat pada umumnya, tapi juga publik figur.

Dengan daya jangkau yang cukup luas, para publik figur ini terbilang cukup efektif untuk mengajak masyarakat mengenal dunia investasi pasar modal. Bahkan beberapa di antara mereka sering kali memberikan rekomendasi.


Ustaz Yusuf Mansur misalnya, belakangan dia sering sekali memberikan rekomendasi saham melalui akun Instagramnya. Rekomendasi saham yang dia berikan juga disertakan analisis pribadinya.


Yusuf Mansur merupakan sosok yang dikenal sebagai da'i ataupun penceramah. Tapi sudah beberapa tahun terakhir dia lebih banyak tampil sebagai sosok pengusaha dan investor.


Menurut catatan detikcom, pria yang memiliki nama lahir Jam'an Nurkhatib Mansur itu, terlahir di keluarga Betawi yang berkecukupan. Dia lahir pada 19 Desember 1976 dari pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifiah.


Yusuf Mansur memang sejak kecil dibekali pendidikan agama Islam. Dia pernah bersekolah di Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Tsanawiyah dan lanjut di Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol.


Dia juga sempat kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tapi kabarnya dia tidak menyelesaikan pendidikan tingginya itu.


Pada 1996, dia sudah mulai menjajal bisnis informatika. Namun bisnisnya gagal dan membuatnya terlilit utang hingga masuk penjara selama 2 bulan. Dia juga pernah menjajal bisnis kecil-kecilan berjualan es di terminal Kalideres.

https://tendabiru21.net/movies/warkop-dki-reborn-jangkrik-boss-part-1/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar