Minggu, 20 Desember 2020

Kisah Yusuf Mansur, Da'i Kondang yang Kini Rajin 'Mengkaji' Saham

 Daya tarik dunia pasar modal rasanya semakin besar. Jumlah investor terus bertambah, bukan hanya masyarakat pada umumnya, tapi juga publik figur.

Dengan daya jangkau yang cukup luas, para publik figur ini terbilang cukup efektif untuk mengajak masyarakat mengenal dunia investasi pasar modal. Bahkan beberapa di antara mereka sering kali memberikan rekomendasi.


Ustaz Yusuf Mansur misalnya, belakangan dia sering sekali memberikan rekomendasi saham melalui akun Instagramnya. Rekomendasi saham yang dia berikan juga disertakan analisis pribadinya.


Yusuf Mansur merupakan sosok yang dikenal sebagai da'i ataupun penceramah. Tapi sudah beberapa tahun terakhir dia lebih banyak tampil sebagai sosok pengusaha dan investor.


Menurut catatan detikcom, pria yang memiliki nama lahir Jam'an Nurkhatib Mansur itu, terlahir di keluarga Betawi yang berkecukupan. Dia lahir pada 19 Desember 1976 dari pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifiah.


Yusuf Mansur memang sejak kecil dibekali pendidikan agama Islam. Dia pernah bersekolah di Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Tsanawiyah dan lanjut di Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol.

https://tendabiru21.net/movies/buffalo-boy/


Dia juga sempat kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tapi kabarnya dia tidak menyelesaikan pendidikan tingginya itu.


Pada 1996, dia sudah mulai menjajal bisnis informatika. Namun bisnisnya gagal dan membuatnya terlilit utang hingga masuk penjara selama 2 bulan. Dia juga pernah menjajal bisnis kecil-kecilan berjualan es di terminal Kalideres.


Dia mulai masuk dunia dakwah ketika bukunya yang berjudul 'Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang' laris di pasaran. Awalnya dia sering diundang untuk membedah buku itu, namun lama kelamaan dia diundang untuk berceramah.


Dari panggung ceramah itu, dia juga mulai melanjutkan hasratnya yang ingin menjadi pengusaha. Dia juga pernah menjalankan bisnis penghimpunan dana investasi yang bernama Condotel Moya Vidi.


Namun bisnisnya itu tidak berjalan mulus karena tersandung masalah perizinan. Bahkan Yusuf Mansur sempat diadukan oleh investornya dengan tuduhan penipuan investasi.


Merasa tidak kapok, dia menjajal kembali bisnis network yang bernama Veritra Sentosa Internasional alias PayTren. Di bisnisnya itu, Yusuf kembali tersandung, lagi-lagi karena masalah perizinan. PayTren yang melayani fasilitas pembayaran uang elektronik itu dihentikan oleh Bank Indonesia (BI) lantaran belum mendapatkan izin.


Akhirnya pada 2017 lalu dia memperoleh izin dan resmi beroperasi dengan memperkenalkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam perkenalan tersebut, PAM juga meluncurkan 2 produk reksadana syariahnya yang bernama Dana Falah dan Dana Safa.


Sejak saat itulah dia semakin aktif di dunia pasar modal. Dia juga cukup vokal ketika Bank Muamalat berada di titik nadir. Yusuf menyerukan kepada pengikutnya dan umat muslim untuk ikut menyelamatkan bank syariah pertama di Indonesia.


Yusuf Mansur juga mengajak jamaahnya untuk membeli saham BRI Syariah ketika pertama kali mencatatkan sahamnya di pasar modal di 2018. Belum lama ini dia mengaku melepas sebagian saham BRI Syariah itu karena dianggap sudah untung.


Setelah itu sederet saham pernah dia bahas, mulai dari saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Kimia Farma Tbk dan yang terakhir PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Sebagian besar rekomendasinya cukup manjur.

https://tendabiru21.net/movies/warkop-dki-reborn-4/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar