Awal November lalu, merebak rumor bahwa Hyundai sedang melirik Boston Dynamics. Kini, muncul kabar bahwa produsen mobil asal Korea Selatan tersebut mencaplok si pencipta robot anjing.
Berbagai laporan mengkonfirmasi bahwa kesepakatan di antara keduanya telah tercapai. Hyundai akan mengambil alih Boston Dynamics dari pemiliknya saat ini, raksasa telekomunikasi asal Jepang SoftBank senilai USD 921 juta atau sekitar Rp 12,9 triliun.
Dikutip dari The Next Web, ini adalah ketiga kalinya dalam tujuh tahun, Boston Dynamics yang meski belum menghasilkan keuntungan, dilirik perusahaan besar sehingga berpindah tangan.
Untuk diketahui, Boston Dynamics memisahkan diri dari sebuah unit penelitian di Massachusetts Institute of Technology pada 1990-an dan beroperasi sendiri sampai Google membelinya pada 2013. Kemudian pada 2017, SoftBank meminangnya dan melepaskannya dari tangan Google.
Di bawah SoftBank, Boston Dynamics mulai menjual robot berkaki empat. Pada titik ini, belum diketahui arah bisnis Hyundai setelah membeli Boston Dynamics. Pasalnya, ada beberapa hal yang tumpang tindih di antara kedua perusahaan, namun sangat mungkin berkontribusi pada perbaikan produk keduanya.
Dikenal dengan robot anjing buatannya, Boston Dynamics juga membuat robot industri yang dirancang untuk digunakan di gudang. Ada Handle, robot penggerak kotak roda dua yang bergerak anggun mendorong dan merapikan kotak. Mungkin saja Hyundai ingin menerapkan hal seperti ini di fasilitas produksi mobilnya.
Hyundai sendiri selama ini memang lebih dikenal sebagai pabrikan mobil. Padahal, bukan hanya itu yang dilakukannya. Hyundai juga membuat robot yang dapat dipakai manusia, salah satunya kerangka luar bermotor untuk membantu mereka yang mengalami kelumpuhan tungkai bawah agar dapat bisa berjalan. Nah, mungkin juga Hyundai akan menggunakan teknologi Boston Dynamics untuk mengembangkan lebih jauh alat mobilitas ini.
Apapun itu, ada banyak kemungkinan. Yang jelas, tidak mungkin sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain jika tidak memanfaatkannya. Kita nanti
https://cinemamovie28.com/movies/fatal-attraction/
China Larang 105 Aplikasi, Masih Bakal Nambah
China melarang 105 aplikasi, delapan toko aplikasi, dan mengatakan akan menambah lebih banyak lagi daftar aplikasi yang akan diblokirnya.
Pelarangan ini diumumkan badan cyberspace China. Adapun alasan dilakukannya langkah ini adalah sebagai respons atas kekhawatiran warga tentang sejumlah aplikasi yang memuat konten cabul, judi atau menawarkan layanan intim.
Di daftar ini, TripAdvisor berada di urutan teratas. China agaknya tidak tertarik pada layanan tersebut karena mencantumkan banyak tempat yang mungkin dianggap tidak boleh dikunjungi warga.
Tidak diketahui dengan jelas mengapa TripAdvisor menjadi yang pertama dalam daftar cekal aplikasi ini. Mungkin China menjadikannya sebagai contoh respons atas ketidaksenangan mereka terhadap ancaman pelarangan TikTok di AS?
Dikutip dari The Register, aplikasi yang berada dalam daftar blokir ini beberapa ada yang menawarkan layanan pesan anonim, ada juga aplikasi streaming video. Badan cyberspace China mengatakan akan melarang lebih banyak aplikasi lainnya dan akan memperkuat program kepatuhan atas kebijakan ini.
Sebelumnya di bulan Oktober, China mengumumkan telah memeriksa lebih dari 340.000 aplikasi dan memperingatkan 1.100 lebih developer untuk membersihkan aplikasi mereka. Beberapa developer mungkin tidak mendapatkan memo peringatan itu atau mungkin telah mengabaikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar