Minggu, 05 Juli 2020

Hoax Virus Corona Merajalela, Kenapa Orang Mudah Percaya Berita Bohong?

Sejak awal kemunculan wabah virus corona, begitu banyak hoax atau berita bohong yang beredar di masyarakat. Kementerian Komunikasi dan Informasi RI mencatat hingga kini lebih dari 50 pesan berantai yang berisikan hoax beredar di masyarakat. Meski informasi tersebut sudah sering diluruskan dan masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya, tetap banyak yang termakan berita hoax.
Ketua Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI), Dr Mahesa Pranadipa, MH, mengatakan sebenarnya ada alasan mengapa masyarakat sangat mudah untuk terpapar hoax atau berita bohong. Bahkan telah banyak penelitian yang membahas terkait hoax yang mudah dipercaya masyarakat.

"Daniel Kahneman bilang gini ada sebagian dari otak manusia itu berpikir sangat lambat dan tidak logis, bagian otak ini dapat dimanipulasi," kata Mahesa, di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Sabtu (29/2/2020).

"Tapi ada bagian otak lain yang berpikir skeptis, kritis, tapi dia (Daniel) punya catatan di mana otak yang berpikir kritis ini cepat lelah, jadi jarang dipakai oleh bagian otak," lanjutnya.

Selain faktor kerja otak, Mahesa menyebut mudah tidaknya seseorang percaya pada berita bohong juga bisa dipengaruhi faktor genetik. Untuk bisa terbebas dari hoax, kita perlu melatih diri dengan tidak mudah percaya pada berita yang beredar terlebih bila sumbernya tidak valid.

"Untuk melawan hoax itu harus dilatih dan diedukasi, makanya mengapa orang diajarin untuk mencari sumber yang valid dan banyak membaca literasi," pungkasnya.

Studi: Kecanduan Smartphone Sama Bahayanya dengan Ketagihan Narkoba

 Kemajuan teknologi membuat segalanya menjadi lebih praktis, terlebih semuanya bisa dilakukan hanya dengan melalui smartphone. Tetapi penggunaan smartphone yang berlebihan justru bisa menyebabkan kecanduan, bahkan sama parahnya seperti pecandu narkoba.
Mengutip dari Times of India, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Addictive Behavior menyatakan bahwa smartphone memiliki efek yang sama pada otak, ketika mengonsumsi obat-obatan narkotika.

Sebanyak 48 orang dan 22 di antaranya menderita kecanduan smartphone, diteliti dengan melakukan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengetahui kondisi perbedaan otak mereka.

Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa mereka yang menderita kecanduan smartphone mengalami perubahan ukuran dan kepadatan otak, sehingga berimbas pada kemampuan berbicara, penglihatan, emosi dan pengendalian diri. Tak hanya itu, perubahan struktur otak yang terjadi menunjukkan adanya kesamaan dengan mereka yang kecanduan narkoba.

Namun tak perlu khawatir lantaran kecanduan smartphone masih bisa diatasi dengan berbagai cara, seperti mengurangi waktu bermain media sosial, mematikan notifikasi dan perbanyak aktivitas di lingkungan.

Viral 6 Kota Zona Kuning Corona di RI, Kemenkes Pastikan Hoax

 Viral informasi mengenai sejumlah kota yang disebut sebagai zona kuning penyebaran virus corona Covid-19 di Indonesia. Adapun pesan viral yang beredar di medsos berbunyi:
"Btw ini info Corona per 28 Februari 2020. Info dari Kemenkes juga ada 6 kota zona kuning Corona: Medan, Batam, Jakarta, Surabayo, Bali, dan Manado," tulis salah satu pengguna Twitter.

Hal tersebut memicu kepanikan dan spekulasi di masyarakat. Menanggapi, Kementerian Kesehatan memastikan pihaknya tidak membuat pernyataaan sebagaimana informasi viral yang tersebar di media sosial.

"Kemenkes tidak pernah mengeluarkan pernyataan tentang '6 kota zona kuning corona', sebagaimana informasi yang beredar di media sosial," tulis Kemenkes dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (29/2/2020).

Sejauh ini, Kemenkes menyebut terus melakukan upaya cegah tangkal Covid-19 di seluruh pintu masuk negara yang berjulah 135 baik yang dari darat, laut, maupun udara, termasuk sumber daya manusia dan peralatannya.

"Masyarakat diimbau untuk tidak mudah mempercayai dan menyebarluaskan hoax yang tidak jelas isi dan sumbernya," tutupnya.
https://nonton08.com/zero-no-tsukaima-s2-episode-6/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar